Nugget Stick

31 6 0
                                    

Seorang pemuda yang umurnya tidak jauh dari Doyoung berjalan dan melewati dagangan yang Doyoung jaga begitu saja.

Doyoung yang melihat itu terlihat biasa saja dan kembali memainkan hp nya tapi pemuda yang jaraknya sudah menjauh kini datang kembali melihat makanan diatas meja.

"Ada nasi gak?" tanya pemuda itu.

"Dikata warteg kali nyari nasi disini" jawab Doyoung sinis.

"Kan cuma nanya" serunya.

"Kagak jual" jawab Doyoung dengan cepat.

"Sayang banget padahal pengen makan nasi" melasnya, kepalanya menunduk seperti minta dikasihani.

"Kesono aja noh ada warteg tuh" tunjuk Doyoung pada salah satu warung makan bertuliskan WARTEG BAHARI.

"Gak ah takut gak bersih".

"Ribet".

"Gue beli nugget stick aja dua puluh pcs" pesannya.

"Gue bukan penjualnya".

"Kalau bukan penjualnya terus lo ngapain duduk disitu!" pikir pemuda itu.

"Iya ya, ngapain gue duduk dari tadi disini. Makasih loh udah diingetin" Doyoung sempat berpikir dan akhirnya beranjak dari kursinya.

"Eh tar dulu, gorengin gue dulu nuggetnya" ucap pemuda itu menahan lengan Doyoung.

"Ya elah goreng aja sendiri"

"Jangan gitu gue gak biasa berhadapan sama kompor dan minyak".

"Ya Tuhaaannn, ya udah ditunggu".

°°°

"Nama lo siapa?" tanyanya.

"Dobby" jawabnya.

"Namanya Dobby doang!"

"Itu nama panggilan aja, kalau nama aslinya Kim Doyoung".

"Oohh, gue Yoon Jaehyuk panggil Jae".

"Heem".

"Kalau boleh tahu penjualnya kemana?"

"Gak tahu kemana, gue juga niatnya mau beli es karena haus tapi ada beberapa pembeli yang ngiranya gue pemilik dagangan ini" curhat Doyoung.

Jaehyuk ketawa mendengar cerita Doyoung. Dia juga tidak percaya wajah tampan dan manis ini penjual otak-otak.

"Kalau lo bukan penjualnya kenapa masih disini!?".

"Itu karena uang dari para pembeli belum gue serahin ke pemilik dagangan ini, gue takutnya ada maling atau apa yang ambil uangnya" .

"Aduh baiknya" puji Jaehyuk.

"Nih udah jadi nuggetnya" seru Doyoung memberikan kantong kresek berisi pesanan Jaehyuk.

"Sisanya ambil aja buat buah apel" ujar Jaehyuk sambil menyerahkan uang kertas berwarna merah sebanyak dua lembar dan pergi, tidak lupa mengucapkan kata terima kasih pada Doyoung.

"Gue alergi buah apel malah disuruh beli apel" gerutunya saat Jaehyuk sudah pergi jauh.

°

°

°

°

°

°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°

°

°

°

°

Aku bukan pedagang otak-otak (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang