19 | Aku Merindukanmu

35 1 0
                                    

There's a Feeling That Goes to You
.
.
laudaisie

"Jadi, kita berada di tempat yang terpisah?"

Terdengar suara tak terima Jeffrey mengisi indra pendengaranku.

"Memangnya kamu mau dimana? Di rumahku yang kumuh ini? Aku yakin kamu tak akan nyaman," jelasku dengan sabar. Jeffrey ini keras kepala sekali.

"Kata siapa?" sanggahnya kemudian.

Aku memijat dahiku yang terasa pusing. Telepon yang tersambung dengan Jeffrey menemaniku mengerjakan tugas perusahaan yang diberikan oleh manajer divisi umum.

Meskipun sekarang aku sedang mengambil cuti beberapa hari, tetapi tetap saja aku harus mengerjakan beberapa tugas yang diberikan perusahaan.

"Kataku sebelumnya," ujarku sambil menyunggingkan senyuman kecil.

Jeffrey mendecih, "Kamu salah. Aku menginap di rumahmu, ya? Apa kamu tidak takut sendirian?"

Aku memutar bola mataku malas. "Sebelumnya aku selalu sendirian, bukan?"

Setelahnya terdengar napas panjang. Saat ini Jeffrey sedang berada dalam perjalanan menuju Busan. Kemungkinan pria itu akan tiba di kotanya dalam waktu beberapa jam lagi. "Pokoknya aku menginap di rumahmu," tandas pria itu.

Tepat setelah itu, suara sambungan terputus mengakhiri panggilan virtual antara kami. Aku mendengus. Sudahlah, bernegosiasi dengan Jeffrey memang sulit.

Pekerjaan perusahaan telah kuselesaikan dua puluh menit lalu. Hari telah beranjak sore. Selepas berkutat dengan dokumen perusahaan, hari ini aku memiliki rencana mengunjungi kafe delight untuk sekadar bersantai.

Ah, sekaligus bernostalgia.

Interior ruangan kafe tidak banyak berubah. Yang berubah hanya tata letak properti untuk mempercantik ruangan. Aku memandang takjub suasana kafe yang terasa nyaman.

Para pegawai kafe yang berlalu-lalang mengantarkan pesanan tampak seperti wajah-wajah baru bagiku. Rekan kerjaku semasa sekolah sepertinya kini sedang disibukkan dengan kehidupan rumah tangga mereka.

Aku menyesap sedikit coklat panas yang beberapa menit lalu kupesan. Tatapanku terfokus pada pemandangan luar jendela kafe. Tampak pantai dengan gulungan ombak yang berusaha mencapai tepi. Dan juga warna langit yang sebentar lagi akan berwarna jingga.

Senyuman tipis terbit di bibirku. Pikiranku seketika mengenang memori senja berlatar tempat di pesisir pantai. Ah, kenangan itu lagi. Kenangan yang tidak akan terulangi kembali.

Mungkin setelah bersantai sejenak di kafe, aku akan mengunjungi pantai tempat memori indah bermula. Hanya sebentar, lalu kemudian pulang.

Aku tidak ingin berlarut-larut dalam memori yang telah lama berlalu itu.

¤¤¤

to be continue

There's a Feeling That Goes to You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang