2 | Seseorang yang Tak Terduga

93 5 0
                                    

There's a Feeling That Goes to You

.

.

Aku memandang datar ketiga sahabatku yang tengah berbincang ria di sudut kantin. Tanganku terkepal kuat, mereka menjauhiku.

Mereka mulai menghindariku semenjak Hyunjin secara terang-terangan mendekatiku. Dan juga dikarenakan Hyewon-sahabatku-menghasut kedua sahabatku lainnya untuk menjauhiku.

Ah, berbicara tentang Hyunjin. Dia adalah seorang pemuda bertubuh jangkung dengan wajah yang manis, dan berkepribadian yang baik. Maka tak heran banyak siswa perempuan yang begitu mengaguminya bahkan menyukainya. Termasuk Hyewon.

Kulihat Yuri sedang menatap sinis ke arahku, disusul dengan Hyewon dan Yujin. Mereka menatapku seolah aku adalah makhluk yang harus dimusnahkan di dunia ini.

Aku tahu. Mereka menatapku seperti itu karena kehadiran seseorang yang tiba-tiba saja duduk di kursi kosong yang berada di hadapanku.

Siapa lagi kalau bukan Hwang Hyunjin. Bahkan kedatangannya mampu seisi kantin menatap ke arah kami.

Uh, aku benci situasi ini.

Kulayangkan tatapanku padanya. Dia tersenyum manis ke arahku, membuatku tidak enak untuk sekadar beranjak pergi begitu saja.

Namun melihat ketiga sahabatku yang terlihat siap ingin menerkamku membuatku dengan sigap berdiri.

Hyunjin seketika menatapku dengan pandangan bertanya. Jujur, aku merasa bersalah. Aku tidak bermaksud menghindarinya, aku hanya ingin menjaga perasaan Hyewon saja.

Posisi ini membuatku serba salah.

Aku menunduk, meminta maaf padanya. Kemudian pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun. Maaf.

Aku menatap ke arah Hyewon yang kini menatapku dingin. Tanpa perlu pikir panjang lagi, aku balas menatapnya dengan tajam nan menusuk.

Penglihatanku saat ini tidak sepenuhnya mengarah pada gadis itu. Aku tidak sengaja menangkap siluet seseorang yang samar-samar terlihat familiar di benakku.

Kuhentikan langkahku yang baru saja berjalan sebanyak 5 langkah, dan mengamati seseorang yang tengah berdiri, mengantri di antrian yang agak panjang.

Wajahnya seketika membuatku teringat akan senyumannya yang manis itu.

Dia-

Dia pemuda asing yang kutemui di pantai saat kemarin sore.

Tidak kusangka, dia bersekolah di sini. Satu sekolah denganku.

Ternyata, benar apa yang orang bilang.

Dunia itu sempit-

Dan juga. Kenapa hatiku tiba-tiba saja menghangat? Padahal beberapa menit lalu hatiku dipenuhi rasa amarah yang membuncah.

Jangan katakan aku mulai naksir padanya!

Jangan katakan aku mulai tertarik padanya!

Padahal aku baru saja melihatnya kemarin, dan itu juga sebentar. Yang benar saja!

Kenapa harus serumit ini?!

¤¤¤

to be continued

There's a Feeling That Goes to You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang