Prolog

172 12 4
                                    

BRAK!

Dua kendaraan, beroda empat dan beroda dua saling bertabrakan ditengah heningnya malam. Tidak ada orang disekitar, hampir seluruh manusia yang ada di muka bumi mungkin sudah terlelap dalam mimpi indah masing masing.

" A-Appa?"

Anak kecil malang yang penuh luka itu jalan tertatih menuju ayahnya yang sudah tidak sadarkan diri.

Tangisannya beradu dengan suara hewan malam yang kian saut menyaut.

" Appa hiks ireona( Bangun)" tangan kecilnya terus mengguncang tubuh sang Ayah yang kini terbujur lemah.

" Tolong! Siapapun tolong Ayahku jebal~" Ia berteriak, berharap ada seseorang yang membantu.

Ia kembali berdiri, menghampiri mobil yang juga dalam kondisi buruk.

Tangannya memukul pintu mobil, terus meminta tolong.

" Siapapun! Tolong Ayahku, tolong!"

Klik

Pintu terbuka, seorang pria yang sudah berpenampilan turun.

" Paman! Tolong Ayahku paman! Kumohon!"

Ia menatap wajah anak kecil itu sejenak lalu dengan tertatih melangkah mendekati orang yang ia tabrak.

Setelah tiba disana, tangannya bergerak menuju leher pria itu.

Sial!

Ia segera merogoh telfonnya dan menelfon seseorang untuk menyuruhnya segera kesini.

" Paman! Tolong paman! Ayahku tidak sadarkan diri! Tolong bawa dia ke rumah sakit paman!" Anak itu menangis memohon.

Pria itu memijat kepalanya yang berdenyut sakit. Darah segar mengucur dari sana.

Setelah menunggu beberapa menit 2 mobil datang di tempat kejadian. Seseorang menghampiri mereka.

" Ya Tuhan! Kepala anda tuan!"

Orang itu membantu tuannya berdiri.

" Bereskan ini jangan tinggalkan jejak masalah disini!" Perintahnya.

" Ba-baik tuan!"

" Paman tolong Ayahku paman!"

BRAK

Salah satu dari mereka mendorong bocah itu.

" Diam! Beraninya kau menyentuh Tuan kami!"

Mata anak itu memancarkan kemarahan. Ia menatap satu persatu orang yang ada disana. Melihat logo baju yang ada di salah satu dari mereka yang sedang membereskan tubuh Ayahnya.

" Akan kubuat kalian menderita suatu saat!"
.
.

" Lee Chaeyeon, Spesialis bedah toraks dan kardiovaskular ! Dengan IPK, 4.00 dengan nilai sempurna!"

Gadis muda cantik berjalan anggun naik ke auditorium, menyandang gelar Dokter Ahli bedah toraks dan kardiovaskular setelah menempuh pendidikan yang cukup panjang.

Perjuangan panjang yang akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa juga.

Setelah sesi penting itu selesai, ia berlari kebawah dan menghampiri Ayah, ibu serta adiknya yang menunggu dibawah.

" Eomma Appa!"

" Selamat sayang kami sangat bangga padamu" Sang Appa mengecup kening putrinya sayang.

Revenge!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang