Part 2

53 8 2
                                    

" Oppa"

" Hmm?"

Kakaknya itu sedang fokus pada buku ditangannya.

" Aku ingin memperkenalkan seseorang" Ucapnya hati hati.

Seketika buku itu ditutup keras " Mwo?! Siapa dia?"

" Keundae Oppa, kau harus berjanji untuk tidak marah "

Hyunjin melepas kaca matanya dan fokus ke adiknya itu" Arasseo katakan siapa dia"

" Teman satu jurusan ku dulu, kita sudah berpacaran 1 tahun lebih "

" Selama itu dan kau tidak pernah memberi tahuku?!"

" Aku takut kau tidak mengizinkan ku dengannya, dia orang yang baik "
Yeji memelas.ll
Lu yg

Hyunjin memijat kepalanya pelan" Bukan seperti itu Yeji, kau tidak bisa percaya orang secepat itu, karena yang kelihatan baik justru bisa menjadi orang yang paling jahat"
.i
.

Keesokan harinya Hyunjin sudah siap dengan setelannya, ia bersiap berangkat menuju suatu tempat.

Ia mengambil jam lalu memasangnya, menambah kesan beribawa pada pria itu.

" Yeji- a palli!"

Teriaknya, mereka tinggal di salah satu apartemen yang lumayan bagus, meskipun tidak mewah tapi nyaman untuk mereka berdua.

Yeji keluar dari kamar dan menghampiri kakaknya" Kaja Oppa"

Mereka berdua pun keluar, turun kebawah dan berjalan sedikit menuju stasiun bus terdekat.

" Aku akan membeli mobil, tidak apa-apa dicicil untuk sementara sampai gaji ku keluar" ucapnya.

" Asik!"

Hyunjin akui sangat susah kalau tidak memiliki kendaraan, apalagi jika mengejar waktu kerja, ia bisa terlambat jika terus memakai bus.

Buat mereka pun datang, mereka naik dan duduk di kursi yang sama.

" Bagaimana keadaannya?"

" Belum ada perkembangan oppa, setiap kali aku kesana, Eomma tidak bisa mengenaliku" Ucap Yeji sedih.

Kejadian 15 tahun lalu merenggut semuanya dari diri Hwang Hyunjin, ibunya sangat depresi selepas kepergian Ayahnya.

Tidak lama, akhirnya mereka tiba di salah satu rumah sakit jiwa tempat ibunya di rawat.

Saat masuk, begitu banyak orang yang memiliki gangguan jiwa dengan berbagai sifat.

BRAK!

Seseorang melempar boneka ke arah Hyunjin.

" Kau! Pikirkan kembali niatmu itu!"

Hyunjin mengerutkan alisnya, tidak paham maksud orang itu.

" Annyeonghaseyo, maaf tuan dan nona, dia memang suka berbicara tidak jelas, kalian mencari nyonya Hwang kan? Mari ikut saya" salah satu perawat datang mengajak mereka.

Hyunjin menoleh kebelakang, melihat orang yang masih memandang ke arahnya.

" Oppa!" Panggil Yeji.

" E-eo?"

" Kau lihat apa?"

" Tidak ada, Kaja"

Ia pun kembali mengikuti langkah perawatat itu. Setibanya mereka di depan pintu perawat itu lantas pergi.

Hyunjin melihat ibunya yang terus memandang keluar jendela seraya memeluk baju milik ayahnya.

" Eomma?"

Revenge!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang