Part 8

35 6 2
                                    

" Chae?"

Chaeyeon mengerjapkan matanya, diirnya kini ada diruangan yang terlihat tidak asing.

" Loh aku kenapa ada di rumah sakit? Ashhh" Ia mencoba duduk namun mengeluh kala merasakan rasa sakit.

" Jangan banyak gerak dulu, tulang pinggul mu mengalami cedera " Haechan memeringati.

" Aku haus"

Segera Haechan mengambil minum dan memberikannya ke Chaeyeon.

" Kenapa kau bisa mengalami cedera?"

Chaeyeon kembali mengingat kejadian kemarin, tidak mungkin ia mengatakan hal yang sebenarnya ke sepupunya itu.

" Kemarin aku sangat buru buru dan tidak sengaja menabrak meja"

" Dasar ceroboh!" Katanya sambil mengusap pelan kepala Chaeyeon.

Haechan berjalan menuju meja, karena kamar ini kamar VVIP sudah pasti fasilitas didalamnya juga sangat lengkap.

Ia mengambil nampan makanan yang sudah dibawakan tadi" Kau makan dulu"

Haechan pun terus menyuapi Chaeyeon, dan sesekali memberinya minum.

" Sudah, aku sudah kenyang" ia menahan tangan Haechan yang hendak kembali menyuapi.

" Ya! Kau baru makan 4 sendok bodoh"

" Mwo?! Iya 4 sendok tapi nasinya segunung!"

Haechan menghela nafas kasar, menaruh kembali piring itu ke meja disamping ranjang.

" Kau tidak kerja?"

" Sebentar lagi, Appamu tidak mau mengunjungimu, tidak mungkin aku meninggalkan mu seorang diri"

Chaeyeon menunduk dalam, ia yakin ini gara gara dirinya gagal kemarin, ayahnya pasti malu mendengar putri dari pemilik rumah sakit hampir membunuh pasien di operasi pertamanya.

" Jangan pesimis, jadikan kegagalan mu sebagai motivasi, aku yakin kau bisa Chaeyeon-a"
.
.

Setelah ibu Chaeyeon dan Chaeryeong datang, barulah Haechan pergi, kini ibunya itu tengah menyuapi putrinya buah.

" Lain kali hati hati nak, eomma tidak ingin melihat mu terluka"

Chaeyeon dan Chaeryeong tersenyum, ibu mereka ini memang sangat perhatian, terluka sedikit saja pasti panik luar biasa.

" Eomma, ini hanya cedera biasa, jangan terlalu berlebihan"

Plak!

Ibu Chaeyeon menepuk pelan pundak anaknya itu" Enteng sekali kau bicara, setelah ini kau pulang ke rumah, tidak ada penolakan!"

Mendengar itu Chaeyeon melotot" Sirheo!"

" Tidak usah pedulikan Appa mu, eomma ada dibelakang mu jika dia memarahimu"

Wajah Chaeyeon memelas, ia menggeleng pelan memohon untuk tidak memaksanya pulang.

" Permisi, ini jadwal periksa nona Chaeyeon"

Seorang dokter dan juga satu perawat masuk, Chaeyeon melihat siapa yang datang tersenyum lebar dan memperbaiki penampilan rambutnya.

" Bagaimana keadaan mu Chaeyeon-ssi?"

" Baik dokter"

" Hmm jangan berbohong, kau saja belum bisa duduk dengan baik" Dokter itu tersenyum.

Ya tuhan dia tampan sekali

" Jika kau ada disini seketika sakitnya hilang"

Godaan Chaeyeon itu membuat Chaeryeong dan ibunya serasa ingin muntah.

Revenge!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang