○Lembar 1○

14 3 0
                                    


Bukan siapa siapa

    

"Halo prendddd!!"teriak Monica yang membuat Nicho terkejut bukan main.
"Apaan lo teriak teriak?! Lama lama gue budeg disini gara gara lu!"
"Udah udah.. Sabar.. Ayo langsung aja kali ya.." lerai fadhil.
"Ayo dhil.." tambah Chiko.
"Oke"

Mereka pun melakukan tugas yang sudah dikasih sama Pak Rudi tadi siang. Fadhil yang hanya memandangi wajah Monica dari samping dengan kagum. Mengapa Sangat indah ciptaan mu Tuhan? Batin Fadhil.

"Lu ngapain liat liat gue hah?"
"E-eh.. Itu.. Ada kotoran di rambut lo" elak Fadhil.
"Banyak alesan lo dhil.."tambah Chiko.
"Hustt! Diam lo!"
"Haha semoga lancar bro!" bisik Chiko.
"Eh lo ngapain diam bae?" tanya Monica.
"Hm? Gw?"
"Iya ya lah.. Lo kesambet apaan dah?"
"Hm.. Gw habis ditembak dan-"
"Mati lo!" cocot Fadhil
"Ngga gitu konsep nya Kerdil!"
"Lu ditembak sama siapa?" tanya Monica.

"Johan 9a, temen kecil gue"
"Uhukkk.. Johan?!"
"Hmm.. Lo kenal dia?" tanya Nicho yang penasaran.
"Dia.. Bukan siapa siapa.."
"Oh"

Caramu sangat mulus kids.. Tapi gue ga akan nyerah batin Chiko.

Setelah satu jam mereka mengerjakan tugas nya, tepat jam 5 Ada sebuah pesan di HP Nicho. "Eh.. Kan ini udah selesai.. Gimana kalo kita pulang aja!" usul Nicho yang mengagetkan Monica dan Fadhil.

"Eh lu sehat kan??" tanya nya sambil memegang dahi Nicho.
"Gue sehat anjing!" bentak nya.
"Terossss?" tambah Fadhil yang penasaran.
"Gw disuruh pulang sama Johan" ucap nya lirih.
"Mana coba?!" ucap Monica yang tidak percaya

Johan sialan!

Johan sialan
P

Johan sialan
Udah selesai?

Johan sialan
Gw jemput..

15 menit kemudian

Johan sialan
Gw udah didepan.

Johan sialan
keluar!

Johan sialan
Ayok pulang! Udah mau magrib goblog!

Johan sialan
sayang? Cya sayang??

Johan sialan
Jangan deket deket cowok! Apalagi Chiko! Paham?

Johan sialan
Gw tunggu, cepat keluar

NicholleTG
/read

"Iya cugg! Dia disuruh pulang ama ayang!!" ledek Monica.
"Bacot lo!"
"Gw cabut dulu ya.."
"Yoi bro!"

Dia pun segera mengambil tas ransel putih nya lalu keluar dari rumah Fadhil dengan wajah cemberut. Dan benar saja, Johan sudah ada didepan gerbang Fadhil. Dia semakin manyun melihat Johan seperti ini.

"Udah selesai lo?!" ketus nya. Lalu dia membukakan pintu mobilnya.

Nicho segera naik dengan wajah nya yang semakin cemberut.

"Lo tau ga sih.. Ini tu mau Magrib! Ga baik kalo lo keluar waktu Magrib.. Lo cewek!" jelas Johan.

"Lo siapa sok care ama gue?"

"Kaka kelas lo, Teman kecil, pacar sekaligus pelindung lo"
"Lo tau ga sih.. Gue ga suka dirumah.. Ayah gue sore ini udah pulang makanya gue lebih suka pulang magrib!! Paham lo!?"

"Bokap lo pasti nyariin lo cya.. Mereka khawatir ama lo"

"Huh? Khawatir? Maksud lo khawatir nilai nya kaga seratus gitu?" kata kata nya yang membuat Johan terkejut dan menghentikan mobil nya.

"Maksud lo ngomong kayak gitu apa cya? Ortu lo khawatir karena pasti lo anak nya, lo cewek jadi mereka khawatir!"

"Tapi mereka tergila gila ama nilai gue Han!!" bentakan Nicho berhasil membuat Johan diam dan mendengarkan. Huftt! Keadaan saat ini sangat tegang. Mata coklat milik Nicho pun mulai berkaca-kaca. Siapa yang naruh bawang disini?! Gerutunya dalam hati.

My toxic girlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang