01

411 38 1
                                    

“Waaaaa, tata taraaaa raraaaa” menyenandungkan lagu abstrak yang ada di otak, aku berlari kecil disekitar taman.

Hari ini adalah hari yang sangat menggembirakan dan menyenangkan untukku. Bagaimana tidak? Setelah menjadi penggemar selama 3 tahun di kehidupanku dulu dan 3 tahun di kehidupan ini, aku akan bertemu dengannya.

Hidup memang tidak semudah itu bung. Ketika aku tau, udara yang aku hirup sama. Aku tidak bisa serta merta bertemu dengannya. Ada banyak hal yang harus aku lalui.

Idolaku tentu saja bukan sembarang orang. Statusnya berada dipuncak tertinggi, entah untuk Kerajaan yang aku masuki atau bahkan di hatiku. Uuugghh, betapa manisnya kata katakuuu. 

“Liz, cepat kemariii. Persiapkan sendiri barang bawaanmu”

Suara cempreng nan keras milik kakak perempuanku menggema diseluruh taman.

‘Cih, mengganggu saja’

“Okey kak, aku datang”

Seorang wanita yang aku masuki bernama Alyssum Fucshia. Keluarganya merupakan bangsawan, namun karena hutang milik ayahnya, gelar Baron hanya sekedar nama.

Hutang yang didapat bukan untuk berfoya foya, melainkan hasil yang diperoleh karena kemarau yang panjang. 

Tidak ada yang membuatku merasa sedih hidup sebagai Alyssum atau orang terdekat memanggilku Liz. Meski tanpa uang dan harta, kasih sayang yang diberikan sangat banyak hingga aku tidak pernah merasa kekurangan.

“Apa yang harus aku bawa?” aku berdiam didepan tas jinjing.

“Ingin menggunakan pakaianku?”

Kak Rania masuk dengan membawa gaun miliknya. Ia adalah orang yang tadi berteriak dengan nyaring memanggil namaku. Ia juga kakak perempuan berharga dan satu satunya milikku.

“Lalu kakak pakai apa?”

Aku tau dengan keluarga kami yang penuh kekurangan, baju dan pakaian yang kami miliki juga terbatas.

“Aku bisa membelinya lagi nanti, pakai saja”

“Tidak, aku juga punya beberapa gaun yang masih bisa dipakai”

Ada alasan mengapa aku menolak. Gaun yang ingin diberikan kakak padaku, adalah gaun yang ia beli setelah menabung cukup lama, menjadi satu satunya gaun terbaik milik kakak.

“Kau akan pergi ke ibukota. Disana pasti ada lebih banyak orang dengan pakaian bagus.”

“Lalu? Kakak tau kan, akademi pendeta tidak melihat dari tingkatan bangsawan tapi melihat nilai dan lamanya pengabdian. Dan aku bukan tipe orang yang mudah ditindas, tenang saja” membusungkan dada, memperlihatkan betapa percaya dirinya aku.

“Ya ya, tapi tetap saja jik….”

“Sssshhh kakak, aku sudah dewasa. Umurku tahun ini 20, umur yang sudah sangat cukup untuk melindungi diri. Jadi jangan pernah melihatku sebagai anak anak. Okey?” mengingat betapa keras kepala dirinya, aku harus mati matian mengingatkan bahwa aku sudah besar.

“Haahh okey, aku tidak bisa mengantarmu besok karena ada pekerjaan.”

“Tidak apa apa, kita bisa saling mengirim surat. Bukan begitu?”

Karena keadaan kami yang sulit. Kakak juga harus bekerja sebagai kesatria disalah satu kediaman bangsawan. Sebelum ayah kehilangan hampir seluruh hartanya, ia termasuk dalam jajaran kesatria yang cakap. Kecakapan itu juga mengalir ke kakak.

Gaji yang besar harus dibagi untuk pemeliharaan mansion dan membayar hutang. Itulah mengapa kami harus hidup dengan penuh kecukupan.

Bukan berarti ayah kami diam saja. Ia juga sedang berjuang untuk ibu kami yang sedang sakit. Mereka tidak ada di mansion, pergi ke tempat yang jauh untuk menunjang kesehatan ibu.

“Ya, hati hati. Ketika kau kembali, berilah kabar agar aku bisa mengambil cuti.”

“Siap laksanakan” aku tersenyum, tidak ingin membuat suasana menjadi redup.

“Jangan sampai ada yang tertinggal. Aku pergi dulu”

Kakak mengelus lengan atasku dan berjalan keluar ruangan.

Melihat kakak keluar dengan wajah murung. Hatiku menjadi berat, apa keputusanku sudah benar? Ah tidak tidak, menjadi pendeta adalah keinginanku sejak lama. Kakak dan semua orang juga mendukung keputusanku. Daann yang paling penting…. My favorite.

Ya ya, paling benar adalah mengingat kembali visual idolaku. Rambut biru didepan dan pirang dibelakang, mata emas yang bisa bikin orang meleleh dengan sekali tatap. Rahangnya yang terlihat kuat tidak akan kalah jika ia harus mengunyah batu. Bahunya yang lebar, cocok untuk tempat tidur.

Jika kalian bertanya tanya bagaimana aku bisa mengingat dengan jelas, meski terakhir melihat sekitar 3 tahun lalu.

Aku akan berusaha memvisualisasikan setiap kali aku marah, kecewa dan malas. Ajaibnya perasaan negatif itu langsung sirna. Memang kekuatan mas Crushku itu luar biasa.

Pertama kali aku melihatnya diilustrasi sebuah novel yang berjudul ‘How to Get Crown Prince’s Attention’. Dia bukan sebagai pemeran utama, bukan juga villain.

Ia hanya seorang Simon yang memberikan berkat pada para pemeran atau keluar ketika ada perayaan besar. Untungnya, setiap kali ia muncul dicerita, ia juga memiliki ilustrasi dinovel.

Kemunculannya juga bisa dihitung satu jari alias sangat sedikit. Tapi anehnya, itu membuat dampak besar buatku. Selalu menantikan update hanya untuk melihat ilustrasinya.

Jika wajahnya berdekatan dengan pemeran lain, wajah pemeran lain itu akan aku crop, menyisakan hanya wajah idolaku. Lalu wajah tampannya aku bikin kolase dan menjadi lockscreen.

Kalau kalian mengira usianya akan tua mengingat status tingginya. Ohoho maaf mengecewakan kalian. Dirinya menjabat sebagai Simon pada usianya ke 21 tahun, dan tahun ini ia berusia 25, sangat keren bukan?

“Kashwan Fitzgerald. Aahhh namanya saja sudah tampan, tunggu aku Yang Mulia Simon, aku akan menjadi pendeta yang hebat dan melindungimu. Hahaha, lalala lililili lalalalala”

Aku menggembar gemborkan keinginanku sekali lagi dan menjadi bersemangat untuk mengemas barang. 

***

Daerah yang aku huni bernama Eleuther terletak paling ujung negara Hades. Kekaisaran Achiles ini membawahi 10 Negara dan pusatnya berada di Ibukota yang bernama Odin. Itu jika dihitung dari letak dan wilayah, jika Kerajaan Suci dihitung maka ada 11 Negara.

Kerajaan Suci dipimpin oleh seorang Simon, mereka tidak memiliki wilayah, namun karena seluruh benua tunduk dan mengabdikan diri pada satu agama, akhirnya agama ditetapkan sebagai Kerajaan.

Sebagai seorang yang akan pergi untuk menjadi pendeta, pengetahuan ini cukup lumrah dan harus dimiliki. Tidak banyak orang yang tau jika agama sudah dijadikan sebagai Kerajaan, karena tidak disebarluaskan secara langsung, untuk alasan pastinya aku tidak tau.

Memakan waktu setidaknya 12 hari hingga aku akhirnya sampai di Ibukota dan pergi ke akademi. Sangat lama? Oh tidak, aku saja bisa menunggu dan mengabdi selama dua tahun demi mas Crush tercinta, apalagi hanya melewati 12 hari. Itu hal yang sangat kecil. 

Aku harus berganti kereta kuda disetiap harinya terkadang satu hari aku harus pindah 2 sampai 3 kali. Haahh yah nasib tinggal di Daerah yang sangat jauh dari Ibukota.

Untungnya barang bawaanku tidak banyak, hanya satu pouch slempang dan satu tas jinjing, memudahkanku untuk berpindah tempat.

Setelah lika liku perjalanan, dari jalan yang mulus hingga terjal akhirnya terlihat juga batang hidung Ibukota.

“Aaaahhh Hello My Crush, I am commiiiingggg”

Ya ya ya, aku tau karena teriakanku, seluruh orang yang ada disekitar berbondong bondong melihat kearahku. Masa bodo, yang penting sekarang perjuanganku sampai tulang tulang remuk, pipi kempot, mabuk yang buat perut terasa berputar, terbayar.

Satu Dunia ama Mas CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang