07

155 32 0
                                    

Kalian pasti bertanya tanya, wah bisa bisanya seseorang tidak tau Grand Duke. Aku akan memberikan alasan, yah tentu saja alasan yang amat logis. Pertama, karena rumahku jauh dari Ibukota. (Sebenarnya ada beberapa koran yang meliput tentang keluarga Kerajaan, salah satunya Grand Duke. Ini hanya alasan Liz yang tidak mau disalahkan hhmm)

Kedua, waktuku aku habiskan untuk mengabdi, tentu saja untuk mendapat nilai yang bagus dan bisa segera masuk akademi. (Alasan utama agar bisa segera bertemu Kashwan) Bukankah itu artinya, bukan salahku kalau tidak tau dirinya Grand Duke? Apa aku harus memujinya untuk meminta maaf? Cih tidak mungkin.

“Anda Grand Duke? Wah pantas saja, perilaku Anda penuh kemuliaan dan martabat. Lihat lihat, baju berkilau dan wajah penuh pesona. Tidak mungkin, tidak ada yang tau kalau Anda Grand Duke.” memaksakan senyuman lebar dibibir.

Hah. Pikiran tidak selalu selaras dengan tingkah laku. Yah lagi pula mana mungkin aku bisa keluar dari krisis ini kalau tidak dengan pujian. Ada yang bilang, tidak ada yang tidak jatuh dalam bayang bayang pujian. Pasti dirinya juga begitu kan?

“Kalau begitu, mengapa wanita di depanku tidak tau?” lelaki dengan title Grand Duke ini, berjalan mendekat.

“Sudah pasti karena saya ini buta, bisa bisanya tidak kenal hahaha. Oh doa subuh, sebagai seorang murid teladan tidak mungkin kami bisa terlambat. Kalau begitu kami permisi Yang Mulia” aku berasa seperti rapper, mengatakan dengan cepat sebelum Grand Duke semakin dekat.

Aku lalu menarik tangan Bella dan berjalan lurus.

“Ini bukan jalan ke ruang doa Liz” Bella kemudian berbisik. “Lalu kemana?” aku benar benar buruk dalam arah “Kesana” Bella menunjuk arah sebaliknya, dan ya kami akan bertemu dengan Grand Duke dan juga Yang Mulia Simon lagi.

Hah. Seharusnya Bella mengatakannya dari tadi. Lihat itu, Grand Duke sudah menahan tawanya, dan tidak aku duga Kashwan ikut tersenyum. Aaahh aku rela terlihat oon, demi melihat senyumnya. Aku langsung memegang jantungku, kau baik baik saja bukan jantung?  

Mau tidak mau, kami harus putar balik dan bertemu mereka.

“Hahaha sepertinya saya terlalu bersemangat” aku yang tidak suka suasana canggung, tertawa.

“Aku juga akan pergi ke ruang doa” Grand Duke berbicara pada kami.

Terus? Apa urusannya dengan aku dengan Bella?

“Wah, pasti Anda sangat bisa diandalkan. Kami mohon bantuan Anda”

Aku tidak mau dihukum karena tidak menghormati bangsawan atas dan menganggu nilai akademi. Kalian tau kan? Sebagai fans, sangat ingin idol kita melihat sisi sempurna. Tidak lupa, diriku curi curi pandang ke Simon.

“Tentu saja, ikut aku”

Ck, aku tidak suka kepercayaan berlebihan dirinya.

Aku hanya tersenyum.  

“Kalau begitu, kami pergi dulu Yang Mulia Simon.” Senyuman dari hatiku, aku perlebar.

“Aku…”

“Yang Mulia Simon”

Perkataan Kashwan dipotong oleh pendeta senior, lalu setelahnya ia pergi. Hiks, aku hanya bisa melihat punggungnya.

“Ayo pergi”

🌹🌹🌹

‘Kau sungguh kampret Bel’

Teman satu satunya milikku, meninggalkanku bersama Grand Duke sendirian. Ternyata oh ternyata, dirinya sudah mendaftar sebagai relawan untuk membantu mempersiapkan doa pagi. Doa pagi memang tidak dilakukan secara jemaat.

Satu Dunia ama Mas CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang