04

185 39 1
                                    

Aku sangat teramat bahagia karena menjadi ketua perwakilan. Hah, bertemu denganmu hanya selangkah lagi.

“Kau benar benar bahagia.”

Bella yang dari tadi hanya melihatku, akhirnya bersuara.

“Tentu, kau tidak tau betapa bahagia aku sekarang.”

“Haahh padahal semua orang menghindari menjadi ketua”

“Kenapa? Bukankah semua orang ingin melihat Yang Mulia Terhormat Simon?” sangat tidak masuk akal, mengapa tidak ada yang ingin menjadi ketua?

“Ya memang, tapi bertemu Simon hanya sebentar dan ketua terlambat setahun untuk kelulusan”

“APA?”

Ke kenapa dirinya baru bilang sekarang? Targetku adalah menjadi pendeta resmi. Hanya pendeta resmi yang bisa berurusan langsung dengan Simon. Setelah lulus akademi, kami akan menjadi pendeta magang baru setelah itu menjadi pendeta resmi. Aarrrgghhh, ini namanya kembali dari awal.

Bella, mengarahkan jari telunjuknya di bibir sambil berbisik “Sssstt, aku sudah ingin mengatakannya tapi kau langsung bersemangat untuk bertemu Simon”

“Okey, kalau begitu katakan padaku bagaimana ketua bertemu Simon.” aku juga ikut mengecilkan suara, karena sekarang pemilihan ketua sedang berlangsung di perwakilan Dewa lain

“Setelah ketua dipilih, biasanya mereka akan bertemu Simon. Tujuannya, ya jelas hanya untuk perkenalan singkat.”

“Lalu, pekerjaan ketua diserahkan pada siapa?”

“Ck ck, kau kira Simon memiliki banyak waktu untuk mengurus setiap angkatan di akademi? Tentu saja pekerjaan itu diserahkan pada guru.”

Aku kira para ketua akan memberikan laporan angkatan pada Simon. Waahh betapa polosnya dirimu Alyssum.

[Aku sudah memilihmu, kau tidak bisa begitu saja menyerah. Anakku.]

Suara itu lagi. Mari kita coba ajak bicara.

‘Dewi, aku ingin menjadi ketua hanya karena ingin bertemu dengan Simon. Kalau aku tidak bisa bertemu dengan dirinya, mengapa aku harus menjadi ketua?’

[Haahh dasar manusia. Kau akan tetap bisa bertemu wakil Odin itu.]

‘Cih, tapi intensitasnya tidak banyak Wahai Dewi Demeter’

[Oh aku terkejut kau langsung mengenaliku]

‘Siapa lagi, yang mampu berbicara begini selain Dewa? Apalagi suara yang sangat lembut, sudah menjadi rahasia umum bahwa suara Dewi Demeter sangat merdu.’

Sudah biasa bagi para bangsawan atau rakyat, mendengar desas desus tentang suara Dewa atau Dewi.

Beberapa orang memang bisa mendengar suara Dewa, yah meski sangat jarang. Bentar deh, bukankah yang bisa mendengar suara Dewi hanya utusan? Apa itu berarti aku utusan? Jika benar, aaahhh aku bisa sering sering bertemu Idolakuuu.

[Hoho tidak salah aku memilihmu]

‘Dewi Demeter Yang Agung, apa maksud Engkau memilihku sebagai utusan bukan sebagai ketua?’

[Otakmu, cepat juga digunakannya.]

“Yeeeyyy” akhirnya aku bisa bertemu dengan kesayanganku. “Ohohoho, ahahaha, hihihi, lalalala, aku bahagia, aku bahagia Bella” menggerak gerakkan seluruh badan, pergi kedepan Bella.

“Astaga Liz, berhenti berjoget. Semua orang melihat kesini”

Haahh apa Bella terlalu malu sampai menutup wajah dengan rambutnya?

Satu Dunia ama Mas CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang