⚠WARNING, INCEST!⚠
✤Happy Reading✤
Rintihan pelan lantas terdengar lirih disaat pemuda manis tersebut mencoba bangun dari tidurnya.Ia usapkan tangan kecilnya pada pipi yang bulat tersebut demi menghapus jejak air mata yang telah mengering membasahi wajahnya.
Ia pun menghela nafas gusar, lantas mencoba bangkit, namun hanya sakit yang mampu ia rasakan bahkan hingga ke sekujur tubuhnya.
Menyerah, si manis pun pasrah dan kembali mengistirahatkan tubuhnya pada ruangan pengap tersebut, setidaknya hanya sampai ia berhasil mengisi setengah energinya hingga mampu keluar dari ruangan bernuansa merah tersebut.
Remaja dengan tanda kumis kucing disetiap pipinya itupun melamun, ia terlihat memandangi atap rumahnya tersebut dengan pandangan kosongnya. Pikirannya berkecamuk, niat hati ingin mengistirahatkan mental dan fisiknya namun harus ia urungkan karena terlalu banyak masalah yang harus ia pikirkan.
Namun kegiatannya itupun terpaksa ia hentikan disaat terdengar dobrakan keras dari arah pintu yang dibarengi dengan munculnya seseorang yang memiliki warna rambut yang senada dengan miliknya.
"Sudah puas bersenang-senangnya hm?" pertanyaan sarkas lantas terlontar dari mulut orang tersebut, membuat jantungnya kian berpacu cepat disaat yang bersamaan ia tengah merasakan kasur yang ia tempati berdecit kecil yang menandakan ada seseorang yang menaikinya.
/sret
"Akhh" pekiknya saat sang ayah aka Minato menarik kuat rambut belakangnya hingga kini netra keduanya bertemu.
Minato yang menatapnya tajam dan Naruto yang menatap kecewa dan terluka.
"Hiks T-tousan" isak Naruto pada ayahnya, ia berharap agar ayahnya mengerti rasa sakit yang dideritanya, namun entah apa yang dirasakan oleh pria tersebut disaat Naruto memanggilnya dengan tatapan terluka seperti ini.
Sesungguhnya ia sendiri tidak mengerti dengan apa yang ia rasakan sekarang.
Ia merasa kasihan dan juga bersalah saat Naruto menatapnya seperti itu. Namun lagi-lagi egonya menghalangi hati nuraninya untuk mempedulikan sang anak.
Ia akhirnya melepaskan cengkraman dirambut yang berwarna senada dengannya tersebut dan mengambil sabuk yang ia pasang apik pada pinggangnya.
Dengan tak berperasaan, Minato akhinya mencambuk punggung Naruto sekuat tenaga hingga membuat pemuda manis tersebut memekik karena kesakitan.
Minato yang mendengar pun hanya terdiam, seolah tidak mendengar suara apapun. Ia kembali mencambuk Naruto hingga punggung yang dipenuhi jejak keunguan tersebut berdarah.
Naruto sendiri hanya terdiam, seolah menerima apa yang akan ayahnya lakukan padanya. Bahkan jika bisa, ia ingin agar ayahnya segera menghukum dirinya untuk seberat-beratnya agar ia bisa menemui ibunya.
Apa salahnya jika ia berpikir bahwa mati adalah pilihan terbaik sekarang.
Lagipula ayahnya juga tidak sedikit pun menginginkannya.
Hingga beberapa cambukan terakhir, Minato pun menghentikan kegiatannya dan tiba-tiba berdiri.
Ia mengobrak abrik sesuatu didalam lemari yang berada didalam kamar bernuansa merah tersebut.
Setelah bertemu dengan benda yang diinginkannya, ia lantas mendekati sang anak yang sedang merintih kesakitan selepas ia mencambuknya tadi. Ia pun menarik rambut bagian belakang putranya, seolah tidak mendengar pekikan sakit dari anak semata wayangnya, pria tersebut dengan bringasnya tetap menarik kuat rambut pirang tersebut hingga beberapa helaian halus terlepas dari kulit kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
❃ Gangbang ❃
Random⌗ « 🍁 » Cast : Naruto x All ⌗ « 🍁 » By : hannaruu14 ⌗ « 🍁 » Genre : Yaoi, Hurt, Hardcore, 18-21+ ⌗ « 🍁 » My first story ⌗ « 🍁 » Ps : Cerita perchapter bisa mencapai 3-10k words! · · ─────────────────── ⚠️WARNING⚠️ Ini cerita gay! Homo...