✤Happy Reading✤
"A-apa yang kau lakukan, jangan coba-coba k-kau u-mmhh" ucapan Naruto terputus disaat Pain dengan tanpa persetujuannya tiba-tiba saja menciumnya dengan brutal.
Jilat, hisap, lumat, gigit.
Itulah yang dilakukan Pain pada bibir merah delima Naruto saat ini.
Entahlah... Ia tak bisa berpikir jernih untuk saat ini. Biasanya jika ia menawan seorang tawanan, pastinya akan langsung ia eksekusi ditempat. Akan tetapi pengecualian pada pemuda bersurai pirang ini.
Raut wajahnya yang ketakutan serta tatapan matanya yang menatapnya gusar, selalu terngiang ngiang diingatannya saat itu.
Dia ingin mata sejernih langit tanpa awan itu memandangnya dengan tatapan cinta, tidak menunjukan ketakutan saat ia menatapnya.
Meskipun sekarang ia telah bersikap sok berani padanya, namun ia yakin bahwa pemuda tersebut sedikit takut padanya.
Terbukti dengan bahu pemuda tersebut yang sedikit bergetar. Ia dapat melihatnya walau sekilas.
Tak lupa dengan mata yang menatapnya tajam seolah terdapat sebuah pisau yang sangat tajam hingga dapat menebasnya dengan sekali pandang. Namun itu hanyalah angan-angan pemuda pirang tersebut.
Karena nyatanya, yang ada dipikiran Pain kini hanyalah seorang bocah yang telentang tidak berdaya dibawah kuasanya.
'Lucu' pikirnya.
Kembali ke kegiatan awalnya, lantas ia akhiri ciuman sepihaknya disaat ia merasakan sedikit sakit dibibir bawahnya. Rupa-rupanya bocah pirang tersebut adalah dalang dari rasa karat dimulutnya.
Dengan mata sembab dan juga bibir merah delimanya yang melengkung kebawah, pemuda tersebut kembali memaki dirinya.
"Dasar brengsek" umpatnya.
Menggemaskan.
Itulah yang ada dipikiran Pain saat ini. Pemuda dibawahnya ini sungguh menggemaskan. Mengatakan brengsek padanya seolah ia tidak takut akan konsekuensi dari perkataannya tersebut.
Ia tarik sudut bibirnya membentuk sebuah seringai sembari memikirkan hal-hal kotor diotaknya saat melihat ekspresi menggemaskan bocah didepannya ini.
Sungguh, hanya satu kali pertemuan, namun mampu menggerakkan hatinya untuk ingin memiliki pemuda manis itu seutuhnya.
"Katakan sekali lagi" perintahnya, seolah mengetes pemuda didepannya itu, karena nyatanya ia tak yakin bahwa pemuda tersebut tidak lagi merasa takut padanya.
"Apa?!" jawab Naruto membentak.
Namun yang didapat Naruto hanyalah kekehan kecil sebagai jawaban dari pertanyaannya.
"Pft, tidak" jawab Pain sembari tersenyum manis namun tidak dimata Naruto, ia yakin ada sesuatu yang akan terjadi jika pria jelek tersebut tengah tersenyum kearahnya.
Dan benar saja, tak lama setelah ia memikirkan hal tersebut, ia merasakan ada sebuah tangan besar yang tengah merambat kearah celananya.
Tak hanya merambat, kini ia merasakan resletingnya terbuka.
Sungguh, ingin rasanya ia mencakar wajah yang kini tepat didepan matanya tersebut. Bagaimana bisa dia tetap tersenyum manis kearahnya namun tidak dengan tangan nakalnya yang kini telah berhasil menurunkan resleting celana sekolahnya.
"A-apa yang sedang kau lakukan dengan tangan kotormu?" marah Naruto disaat ia merasakan tangan besar tersebut tengah membelai benda hidup dibawah naungan celana dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
❃ Gangbang ❃
Random⌗ « 🍁 » Cast : Naruto x All ⌗ « 🍁 » By : hannaruu14 ⌗ « 🍁 » Genre : Yaoi, Hurt, Hardcore, 18-21+ ⌗ « 🍁 » My first story ⌗ « 🍁 » Ps : Cerita perchapter bisa mencapai 3-10k words! · · ─────────────────── ⚠️WARNING⚠️ Ini cerita gay! Homo...