Zara memilih duduk di meja bar, menunggu Nata dan Bella yang telah berlalu meninggalkan dia sendirian. Setelah beberapa menit berlalu kini seorang menghidangkan makanan dan minuman untuknya.
"Terimakasih untuk hidangannya." Tidak ada balasan dari orang yang memberinya hidangan.
Zara memilih memakan makanannya karena dia merasa lapar mengingat dia belum mengisi perutnya sama sekali sejak pagi tadi.
Zara makan dengan tenang hingga seorang wanita menggunakan seragam kerja di sana berdiri di hadapanku. "Hai.. Saya Lili, anda?"
"Aku Zara."
"Kalau boleh tau ada hubungan apa anda dengan Nata?"
"Tidak ada."
"Maaf apabila Saya kurang sopan, tapi Saya penasaran karena anda masuk bersama Nata dengan bergandengan tangan padahal setahu saya Nata memiliki hubungan khusus dengan bos saya."
"Lebih tepatnya aku diseret masuk kesini dengan memegang pergelangan tanganku. Kau cukup berani, apakah kau tidak takut dipecat karena kurang ajar dan terlalu mengurusi urusan pelanggan dan bosmu?"
"Ya anda benar, tentu saja saya takut akan tetapi saya hanya tidak suka bergosip seperti mereka, jadi saya memilih bertanya langsung." Wanita bernama Lili mengatakan sambil mengedarkan pandangannya ke para pegawai lain yang bergerumun dan berbisik-bisik dengan memandang ke arah Zara.
"Tenang saja aku tidak akan melaporkanmu ke Nona Bella, tapi aku ingin minta tolong kepadamu katakan pada mereka untuk berhenti melihat ke arahku, dan katakan pada mereka bahwa aku sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Nata. Kami hanya sedang ada urusan."
Setelah wanita bernama Lili itu pergi dan mengahampiri kerumunan pegawai tadi, Zara bisa melihat jika mereka mulai berpencar dan kembali sibuk dengan pekerjaan mereka.
Zara yang kembali melanjutkan makannya bisa melihat Nata dan Bella yang berjalan menuju ke arahnya dengan Bella yang menggandeng lengan Nata.
Zara memilih menghentikan makannya walaupun makanannya masih tersisa banyak dan meneguk minumnya.
"Habiskan dulu makananmu, setelah itu kita bisa pergi." Nata yang sudah di hadapan Zara melihat makanan Zara masih yang belum habis.
"Tidak perlu, aku sudah kenyang. Lebih baik kita segera melanjutkan urusan kita jika urusanmu di sini sudah selesai." Zara berdiri dari duduknya.
"Tentu."
Mendengar jawaban Nata membuat Zara melangkahkan kakinya lebih dulu, yang diikuti oleh Nata dibelakangnya bersama Bella.
Nata dan Zara kini berdiri berdampingan setelah berada di depan pintu berhadapan dengan Bella.
"Aku pergi dulu." Pamit Nata kepada Bella
"Tunggu, tadi kita belum sempat kenalan. Kenalkan Aku Bella." Bella mengulurkan tangannya di hadapan Zara.
"Aku Zara, senang bisa bertemu dengan anda." Zara menajabat tangan Bella di hadapannya.
Setelah perkenalan singkat antara Zara dan Bella, Kini Nata dan Zara memasuki mobil yang akan membawa mereka ke tempat selanjutnya.
Selama perjalanan Zara memilih untuk diam, hingga kini mereka sampai di tenpat mereka akan mengurus dokumen yang Zara butuhkan.
Selama mengurus dokumen terkait Zara di dampingi Nata yang dengan sabar menjelaskan apabila Zara kurang mengerti. Zara kini duduk bedampingan bersama Nata di kursi tunggu untuk mengambil dokumen.
Beberapa kali Zara menghembuskan nafasnya, seolah ingin menghilangkan beban yang dirasakannya, dan hal ini tidak luput dari pandangan Nata.
Zara menoleh ketika Nata berdiri dari duduknya dan melangkah menjauh. Meski begitu Zara juga tidak menanyakan tujuan Nata, Zara hanya diam. Zara memilih memajukan duduknya sehingga kini kepalanya bisa menopang ke sandaran kursi yang Zara duduki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose for Nata
RomanceKeinginan sederhana seorang gadis yang ingin namanya di ingat dan di sebut oleh seorang pria yang ia cintai, gadis itu bernama Oksana Roseline. Mungkin bagi sebagian orang keinginan gadis ini terdengar sangat sepele dan mudah untuk di penuhi akan te...