O.2

51 12 1
                                    

warning! cerita ini hanya fiksi semata. tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan RL tokoh-tokoh yang ada disini. penulis murni hanya meminjam nama untuk keperluan cerita. apabila ada kesamaan dalam cerita, kepenulisan, dll dengan yang lain, hal tersebut jelas tidak disengaja.

selamat membaca!

×

Sudah bukan hal yang aneh jika Yedam ingin bermalam di rumah Jaehyuk yang berisikan tak lebih dari dirinya dan kakak laki-lakinya yang belum pulang bekerja. Karena jujur saja, Jaehyuk pun butuh teman untuk menemani waktu senggangnya di rumah.

Somi? Sebelum bekerja memang ia sering menemani Jaehyuk namun karena kesibukannya bekerja, ia jadi jarang berkunjung. Capek katanya tidak nafsu juga mau keluar rumah.

"Lo udah makan?" Tanya Yedam sambil mengikuti menuju ke kamar yang lebih tua.

"Belum."

"Pas banget gue bawa pop mi!"

"Mana kenyang, Dam?"

"Gue bawa 7 cup!"

Jaehyuk tersenyum miris lagi. Yedam bahkan tau perutnya yang memiliki porsi kuli. Pun Yedam juga begitu perhatian kepadanya bagaimana dirinya tidak semakin menyukai si pemuda bermata rubah tersebut.

'Sialan' batin Jaehyuk.

"Nanti lo tidur diatas, gue dibawah" Perintah Jaehyuk yang menyebabkan Yedam mengernyit heran dan sedikit merengut.

"Kok gitu?"

"Sekarang lo bukan cowo straight lagi, Yedam. Gue dom lo sub. Lo mau gue kelepasan?"

Yedam mengerjapakan matanya polos. Ia sebenarnya tak begitu mempedulikannya apalagi jika statusnya dengan Jaehyuk hanya teman. Dan ia juga tak begitu mengingat kalau Jaehyuk juga sama-sama menyukai laki-laki.

Kasian sekali Jaehyuk.

"Lo mau ngapa-ngapain gue?" Tanya Yedam ragu.

Jaehyuk mengangkat bahunya cuek. "Kalau ga sadar bisa kelepasan ya gue ga tau," Ujarnya sambil menatap santai kearah Yedam. "Mending cari aman."

Alasan ngawur. Ia hanya tidak ingin semalaman menatap wajah manis Yedam. Lagipun mana mungkin Jaehyuk yang jarang berpacaran berani macam-macam dengan Yedam. Apalagi ia tulus menyukai si pemuda bermata rubah itu.

Yedam sendiri terlihat menimang keputusan Jaehyuk namun tak lama kemudian ia mengangguk.

"Yaudah deh..." Ujar Yedam sedikit cemberut.

Jaehyuk pun merapikan tempat tidur miliknya dan mengambil satu selimut lagi untuk Yedam. Sedangkan Yedam sendiri pergi ke dapur untuk merebus air setelah berganti dengan pakaian milik Jaehyuk yang cukup kebesaran di badannya.

Selesai dengan kegiatan masing-masing dan pop mi sudah siap dinikmati, mereka pun memilih untuk melahap makanan mereka diiringi dengan obrolan-obrolan ringan.

Jaehyuk yang memang dasarnya tak ingin cari penyakit hanya berbicara sedikit dan sebagian besar obrolan didominasi oleh Yedam. Tentu saja topik obrolannya tak jauh jauh dari pacar barunya, Doyoung.

Jaehyuk harus siap hati dan jiwa.

"Ih tau ga sih, Mas? Ternyata Dobby suka sama gue dari lama cuma ga berani confess," Ujar Yedam sambil tersenyum geli.

'Cupu amat' Batin Jaehyuk tak sadar diri.

"Dobby?"

"Doyoung! Gue panggil dia Dobby hehe biar lucu."

'Bagusan juga dombret!'

"Oh. Kenapa ga confess?" Tanya Jaehyuk tak minat sambil mengaduk cupnya yang terlihat berasap.

"Kan dulu gue pacarannya sama cewe. Jadi dia takut ditolak. Hihi lucu ya?"

"B aja. Lucuan juga lo,"

Yedam merengut, "Lagi ngomongin Dobby ih!"

Jaehyuk sedikit tertawa geli. Yedam lucu kalau sedang merengut kesal. Oh tidak. Di mata Yoon Jaehyuk, Yedam akan terlihat lucu bagaimanapun juga. Apalagi status posisi Yedam sekarang yang menjadi submissive. Manisnya jadi plus plus.

"Langgeng dah lo berdua. Kalau ada apa apa, bilang ke gue."

Yedam mengangguk sampai rambut halusnya tuing tuing. Terlihat lucu dan manis di mata Jaehyuk.


×



Flirtationship
13.03.23

FlirtationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang