1.O

31 8 1
                                    

warning! cerita ini hanya fiksi semata. tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan RL tokoh-tokoh yang ada disini. penulis murni hanya meminjam nama untuk keperluan cerita. apabila ada kesamaan dalam cerita, kepenulisan, dll, maka hal tersebut dipastikan tidak disengaja.

selamat membaca!



×

Ntah hanya perasaan Yedam atau bagaimana, setelah mereka berdua menonton malam itu tiba tiba saja Jaehyuk menjadi sulit ditemui bahkan dihubungi seperti idol K-pop. Benar benar sulit untuk ditemui baik dirumahnya maupun dikampus. Padahal biasanya tanpa dicari oleh Yedam, Jaehyuk akan menampakkan diri dengan sendirinya.

Pesan miliknya dan panggilan darinya juga tak pernah direspon sehingga membuat Yedam super duper bingung. Apakah ia melakukan sesuatu yang membuat Jaehyuk tersinggung? Atau perkataannya yang tidak enak didengar?

Seketika ia mengingat gantungan kunci milik Somi yang sempat dititipkan oleh Jaehyuk kepada dirinya. Dan seketika itu juga Yedam langsung melesat pergi menuju kediaman Somi yang tak begitu jauh juga dari rumahnya dan Jaehyuk. Beda komplek saja.

Ting! Tung!

"SOMIIII!"

Tanpa basa basi, Yedam langsung berteriak tanpa menunggu bel rumah Somi selesai berbunyi berharap panggilan pertamanya langsung disambut oleh sang tuan rumah. Namun realitanya ia harus mengulang panggilannya lagi.

"SOMII!"

Ting! Tung!

Tak ada respon namun Yedam memberi jeda dan mulai menganalisa rak sepatu yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Siapa tau Jaehyuk sedang berada di rumah Somi walaupun tak ada kendaraan terparkir didepan.

Yedam menghela nafas dan siap memanggil lagi.

"SOM— Hehehe,"

"Ga sabaran banget lo, Dam. Kenapa deh?" Sambut Somi dengan nafas terengah yang tak terlalu Yedam notis.

Yedam kembali menyapu pandangannya kearah rak sepatu milik Somi.

"Jaehyuk ga disini?"

Somi mengernyitkan keningnya dan menggeleng, "Ga ada. Lo juga susah ketemu Jaehyuk, ya?"

"Iya,"

Mendengar itu, Somi langsung mempersilahkan Yedam masuk karena tak mungkin dirinya tega membuat si manis berdiri didepan rumahnya.

"Mau minum?" Tawar Somi sambil membereskan beberapa perkakas diatas meja ruang tamunya.

"Boleh kalau ga bikin repot,"

"Tuan rumah mah harus repot, Dam. Tunggu bentar ya,"

Somi langsung menuju ke dapur membuatkan minum untuk Yedam.

Sepeninggalan Somi, Yedam sekilas menatap sekeliling ruang tamu rumah Somi yang terlihat elegan dengan satu pigura besar tertempel ditengah tembok. Foto seorang gadis remaja dan seorang pria dewasa disana yang Yedam rasa adalah Somi dan ayahnya. Sedikit tak yakin karena Yedam sendiri pun juga tak pernah bertemu dengan ayah Somi.

Tak lama kemudian, Somi membawa nampan berisi dua gelas yang ditata terbalik dan seteko lemon-water dingin.

"Jadi lo kesini nyari Jaehyuk?" Yedam mengangguk menjawab pertanyaan Somi. "Udah kerumah Jaehyuk?"

"Belum. Tapi gue sempet telpon bang June dan bilangnya Jaehyuk keluar, ke rumah lo. Makanya gue kesini,"

Somi mendengus karena kebiasaan jelek Jaehyuk yang selalu mengumpankan namanya supaya diijinkan keluar rumah oleh June.

"Kebiasaan emang si monyet. Gue mulu yang dijadiin tumbal," Ujar Somi yang sering dijadikan tumbal karena Jaehyuk memang sering menjual namanya. "Tapi suer deh, Dam. Jaehyuk ga disini. Orang gue juga susah ketemu dia akhir-akhir ini,"

Yedam menunduk lemas. "Apa dia tersinggung gara gara omongan gue ya, Som?"

Somi mengernyitkan dahi.

"Emang lo ngomong apa?" Tanya Somi sedikit kepo.

Yedam pun menceritakan bagaimana dirinya yang selalu kesal dengan Jaehyuk saat dipanggil dengan sebutan 'Dek'. Hal itu karena Yedam sebenernya malu. Bukan benar-benar kesal yang sampai najis mugoladoh.

"Kayaknya engga deh, Dam." Ujar Somi sambil menatap Yedam tidak yakin. "Jaehyuk bukan orang yang gampang kesinggung sama masalah sepele,"

Yedam juga tau kalau kepribadian Jaehyuk tepat seperti apa yang dikatakan Somi. Namun ia juga masih tak menemukan alasan Jaehyuk berubah menjadi seorang yang sulit dihubungi maupun ditemui.

Mereka berdua terdiam cukup lama karena baik Somi maupun Yedam masih asik dengan pikirannya masing-masing.

"Eh iya—" Yedam mengeluarkan sebuah gantungan kunci yang sempat Jaehyuk titipkan kepadanya. "Punya lo dari Jaehyuk. Gue lupa mau ngembaliin ke Jaehyuk waktu dititipin ke gue,"

Yedam menyodorkan gantungan kunci tersebut yang disambut gelengan oleh Somi.

"Ambil aja. Kayaknya emang sengaja dikasihin ke lo,"







×

Flirtationship
13.06.23

FlirtationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang