Kencan

1.1K 129 6
                                    

Sesuai permintaan Jungkook, Taehyung datang tepat jam delapan malam ke Arirang Street. Menyusuri jalanan yang padat oleh lalu lalang orang yang mencari makanan. Untuk menemui Jungkook yang ternyata sudah duduk di salah satu meja dengan banyak sajian yang cukup untuk porsi 3 orang sekaligus.

"Aku makan dulu, ya!" ucap Jungkook, menggigit paha ayam. Menikmati saus sambal dari jari-jarinya hingga berbunyi. Tidak menjaga image sama sekali di depan Taehyung yang notabene adalah crush-nya.

Jungkook melahap dua paha ayam sekaligus, menghabiskan 4potong chungmu gimbab, satu porsi pajeon dan minum segelas tinggi smoothie rasa pisang. Semua menu sarat dengan kalori.

"Ah ... aku kenyang!" Jungkook menepuk perutnya menandakan isi perutnya sudah penuh dan ia siap mendengar keluh kesah Taehyung yang sejak tadi diam memperhatikannya.

Taehyung bahkan tidak berkedip kala menyaksikan cara Jungkook makan. Menjilati sisa saus di jari-jari. Hingga cara Jungkook menegak minuman hingga habis benar-benar seperti tidak asing.

De javu yang sulit dijelaskan, karena di tempat yang sama, waktu yang sama, makanan yang sama, namun dengan seseorang yang berbeda. Taehyung mendapat satu pertanyaan susulan untuk ia ajukan.

"Hello Kim Taehyung, jangan melamun!" Jungkook menegur Taehyung yang tatapannya kosong, pikiran mengelana.

"Ayo, kita mulai. Kau bilang ingin membicarakan sesuatu yang serius denganku. Apa itu pernikahan kita?"

"Hahahaha." Jungkook bertanya, lalu menjawab pertanyaan itu sendiri dengan tawa.

"Di sini terlalu ramai, bisakah kita pindah ke tempat yang lebih sepi?"

.
.

Taehyung lupa, jika Jungkook adalah berandalan. Yang mungkin sering menghabiskan waktu ke bar, pub, club malam, diskotik dan semacam itu.

Taehyung malah membawa Jungkook ke taman kota yang hampa. Hanya ada lampu-lampu dan air mancur buatan yang meledak kecil setiap seperempat jam sekali.

"Kita bicara di sini, tidak apa-apa? Di sini lebih sepi dan tenang."

"Dimana saja asal bersamamu aku senang," sahut Jungkook santai.

Taehyung tidak menanggapi ucapan Jungkook dengan serius, karena menganggap itu hanyalah candaan. Playboy seperti Jungkook pasti punya stok rayuan gombal segudang. Mungkin para gadis akan menjerit senang, atau merona pipinya jika dirayu seperti itu. Sayangnya Taehyung bukan jenis seperti mereka.

"Baik Jeon Jungkook ini pertanyaan serius aku tidak ingin mendengar jawaban bercanda." Menarik napas, menatap pemuda Jeon penuh harap.

Melanjutkan dengan nada penuh tekanan, "Katakan yang sebenarnya, apa hubunganmu dengan Yuna?"

Jungkook tertawa pada pertanyaan Taehyung yang tidak masuk akal. Ia sampai hampir terjungkal karena merasa geli pada situasi ini.

"Aku dan Yuna?" Jungkook kembali tertawa.

"Dari awal aku minta kau serius." Taehyung berucap datar, menyembunyikan rasa kesal dan niatan ingin menghajar Jungkook saat ini juga.

"Oke, oke baiklah." Jungkook mengangkat tangannya seraya menarik napas dalam-dalam.

"Saat ini aku mencoba untuk serius, tapi kau jangan tersinggung karena aku akan bicara dengan jujur."

"Katakan saja!"

"Pertama atas dasar apa kau mencurigai kami. Apa ada bukti yang konkrit jika kami memiliki hubungan spesial? Kedua, meski aku playboy yang suka ganti pasangan. Tapi seleraku bukan seperti kekasihmu. Maaf saja, aku tidak suka sesuatu yang dipakai beramai-ramai."

LAYOVER Crocodile (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang