Arirang Street

1.2K 144 17
                                    

Melihat Jungkook melepas kemeja, Taehyung mengira Jungkook sedang memamerkan ototnya. Cara seperti ini biasa Taehyung lihat di film-film Jet Li. Saat antagonis dan protaganis bertemu dalam satu medan pertarungan. Melepas pakaian adalah bentuk dari semakin panasnya sebuah laga.

Tentu Taehyung tak akan kalah untuk memamerkan ototnya. Meski perut dan dada Jungkook lebih berbentuk. Tapi bisep di lengan Taehyung mampu membuat lawan remuk.

Taehyung mengikuti Jungkook melepas atasannya. Melempar kain warna coklat muda itu ke lantai. Disaksikan kursi penonton yang kosong, jendela yang tertutup dan tiang basket yang berdiri di belakang mereka.

Jungkook dan Taehyung mendekat, Taehyung yang bersemangat memberi Jungkook sebuah pelajaran. Dan Jungkook yang berniat melumat habis bibir sang rival.

Tangan kanan Taehyung diangkat ke udara  diarahkan pada wajah Jungkook yang belum siap menerima serangan. Sehingga rahangnya terkena pukulan yang sungguh itu menyakitkan.

Jungkook membentengi diri, menahan pukulan Taehyung yang kedua yang siap mengenai pelipis kirinya. Beruntung sekali Jungkook sering berlatih boxing dan taekwondo. Sementara Taehyung hanya menguasai salah satu dari olahraga beladiri itu.

Sehingga mudah bagi Jungkook menangkis serangan Taehyung berikutnya. Lantas memberinya pukulan Mohammad Ali tepat di leher kiri. Tak tega rasanya Jungkook untuk menghajar wajah Taehyung yang tampan.

Pukulan Jungkook cukup keras, ia lupa mengurangi kecepatan. Hingga Taehyung terhuyung dan Jungkok langsung mengambil kesempatan menabrakkan tubuhnya ke tubuh Taehyung. Hingga mereka jatuh bersama ke lantai. Dengan posisi Jungkook tepat berada di atas tubuh Taehyung yang memegangi kepala karena pusing.

"Ini cara yang kau inginkan, bukan?" Jungkook menyeringai. Taehyung belum bisa bereaksi, masih terasa nyeri lehernya juga bagian belakang kepala.

"Tapi caraku jauh lebih baik!" Jungkook tidak segan untuk menyerang Taehyung yang masih terlentang. Mencium bibir tebal pria Kim. Memberinya lumatan menggairahkan yang membuat Taehyung blank selama beberapa detik. Karena cara Jungkook menciumnya seperti pernah ia rasakan sebelumnya. Tapi entah dimana.

Belum sempat Taehyung bergerak untuk menendang Jungkook dari tubuhnya. Pintu ruang olahraga dibuka dari luar dengan suara brak yang keras. Membuat Jungkook dan Taehyung menoleh ke sana. Masih dalam posisi Jungkook menindih Taehyung. Kedua kaki mengangkang di atas pahanya. Tangan menyentuh dadanya, bibir basah oleh saliva yang terjalin dengan orang di bawahnya.

Mata pembina mahasiswa, Bangchan, Mingyu dan juga Yuna terbelalak dengan mulut menganga. Mereka yang tergesa untuk membuka ruang olahraga, karena Mingyu melihat Taehyung seperti pengintai mengikuti Jungkook dari belakang hingga ke ruang olahraga. Ia juga mendengar teriakan penuh amarah dan suara pukulan. Karena itu ia melapor pada pembina mahasiswa untuk melerai perkelahian mereka.

Tapi apa yang Mingyu lihat, apa yang pembina mahasiswa lihat, dan juga Yuna lihat. Jungkook dan Taehyung memang sedang berkelahi. Tapi bukan perkelahian seperti film laga. Mereka sedang melakukan perkelahian fisik dan bibir yang saling membasahi satu sama lain. Tubuh tanpa atasan yang saling bersentuhan. Dengan posisi yang akan membuat siapa saja mengerutkan kening 'uke on top'.

Kejadian superior itu dengan cepat merebak ke seantero kampus. Sebagaimana ketenaran Jungkook sebagai playboy kelas kakap, dan masyhurnya ketampanan Taehyung yang melegenda. Membuat kabar itu cepat menyebar dari mulut ke mulut lainnya.

Belum lagi Mingyu yang tiba-tiba menjadi nara sumber di grup chat kampus. Mendongengkan cerita dua rival yang selama ini perang dingin, kini menjadi perang panas penuh hasrat. Tentu dengan tambahan bumbu kecap dan balado, agar cerita semakin manis dan panas.

"Menurutku Jungkook pasti yang jatuh cinta pada Taehyung terlebih dahulu. Dia kan tipe playboy yang mudah terangsang pada siapapun," ucap salah satu mahasiswi yang mulai mengomentari kabar terpanas di kampus, bersama teman-temannya yang lain di kantin.

"Tapi, berdasarkan cerita Mingyu. Taehyung lah yang mengikuti Jungkook ke ruang olahraga dan mengunci pintu. Pasti Taehyung yang lebih suka lebih dulu, mungkin ia sudah bosan dengan Yuna!" sahut yang lainnya.

"Tenang ... tenang, tak penting siapa yang suka duluan. Yang jelas mereka sudah terciduk sedang berciuman dalam keadaan telanjang, bayangkan itu!"

Mulut para gadis itu menganga mendengar penjelasan Lisa.

"Jika tidak ada Mingyu yang melapor dan tidak ada Mr. Siwon yang mendobrak pintu. Pasti mereka sudah melakukan anu ... tanda kutip!" Jenie ikut berkomentar dengan serius memberi isyarat jari telunjuk yang dimasukkan ke dalam simbol oke dengan dua jari.

"O ... my God!" Mereka berseru kompak.

"Mereka berdua memiliki hormon yang besar rupanya. Di kampus saja mereka berani melakukan itu, padahal mereka punya banyak uang untuk menyewa hotel bintang lima."

Desas-desus antara dua pria paling tampan itu mulai merebak tak bisa dikendalikan. Di kantin, di kelas, di ruang perpustakaan, bahkan di kamar mandi. Para siswi menggunjingkan keduanya.

Banyak dari mereka yang menyayangkan jika Jungkook benar-benar menjadi gay. Artinya Jungkook tidak akan meniduri perempuan lagi. Banyak juga yang senang karena akhirnya Taehyung mendapat kekasih yang sepadan derajadnya. Daripada bersama si jalang Yuna.

Yuna yang kebetulan berada di salah satu bilik kamar mandi, mendengar itu semua dengan wajah terbakar. Ia tak sudi jika Taehyung menjadi milik orang lain. Harus tetap Yuna pemenangnya. Ia tidak boleh kalah pada seorang pria.

Meski Taehyung sudah menjelaskan panjang lebar perihal kesalahpahaman itu di depan pembina mahasiswa dan Yuna. Tetap saja gosip hangat dan komentar para penghuni kampus membuat Yuna sakit hati.

Apapun alasannya Taehyung tetap harus bertanggung jawab untuk rumor yang sudah tersebar. Yuna akan membuat perhitungan dan membuat satu pencapaian lagi malam ini. Membuat Taehyung terjerat lagi padanya.

Sementara Jungkook terlihat sangat santai, menyeruput minuman di halaman belakang. Dikerubungi para gadis yang ingin tahu kebenaran yang terjadi.

Jungkook dengan sangat bangga mengatakan bahwa Taehyung sudah bertekuk lutut padanya. Dan mengklaim diri sebagai penakluk no. 1 di kampus ini. Karena bukan hanya para perempuan, pria paling tampan seperti Taehyung pun jatuh pada peseonanya.

"Berarti oppa tidak mau berkencan dengan kami lagi?" Seruan kecewa dari para gadis.

"Aish ... mana mungkin, seleraku tetap dada besar dan pantat bulat seperti kalian!" seloroh Jungkook yang membuat para gadis itu cekikikan.

"Lagipula tidak ada sesuatu yang mengasyikkan jika memiliki kekasih sesama pria. Apa enaknya pedang melawan pedang!" sambung Jungkook lagi yang mengundang gelak tawa.

"Jadi tujuan oppa mendekati Taehyung apa?" tanya Dita yang berada di bangku kiri.

"Hum ... hanya untuk memenangkan persaingan saja," jawab Jungkook santai. Memamerkan betapa hebatnya dia.

Tepukan tangan dari para gadis itu membuat Jungkook semakin sombong dan pongah. Menarik bahu Jeni dan Lisa mendekat. Mencium pipi keduanya bergantian sambil berbisik menggoda.

"Bagaimana kalau kita threesome nanti malam?"

Keduanya sudah akan menjawab, saat tiba-tiba sosok yang sejak tadi mereka gunjingkan muncul. Berdiri di tengah kerumunan yang mendadak senyap. Tangan bersidekap, pandangan serius dengan suara rendah dan dalam berkata, "aku ingin berbicara serius denganmu nanti malam."

"Tentu saja, Kim. Dengan senang hati."

"Arirang street, temui aku di sana jam 8 malam."








TBC

100 vote up

Penasaran?
Bisa chat aku untuk dapatkan pdf-nya di
088801129597
Bonus free pdf untuk dua orang saja!!

LAYOVER Crocodile (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang