Awal Mula

1.5K 179 36
                                    

Jungkook menggeliat, hampir saja menendang asbak ketika kakinya bergerak padahal matanya belum terbuka. Ia terkejut oleh suasana yang berbeda dari tempat tinggalnya. Retina memindai dinding putih dan sesuatu yang sangat mencolok. Foto Taehyung super besar yang ada di sana. Seukuran tv plasma.

Lebih terkejut lagi karena tubuhnya masih sama seperti semalam. Memiliki gunung kembar dan tidak memiliki burung seperti yang selama ini jadi kebanggaannya. Ia masih berada di tubuh Yuna. Dan sialnya hari ini hari efektif kuliah. Ia tidak boleh datang terlambat ke kampus. Atau Taehyung akan mengambil posisi sebagai mahasiswa terbaik tahun ini.

Tapi dengan tubuh Yuna yang ia pakai, ia bisa apa?

Tepat ketika perang otak kanan dan otak kiri saling berbagi tanda tanya. Pintu kamar Taehyung terbuka. Pria itu baru saja mandi, sengaja memamerkan otot dadanya yang masih dipenuhi jejak air. Rambut yang masih basah, yang ia usap-usap dengan handuk kecil.

"Sayang, apa tidurmu nyenyak semalam? Apa pinggang dan punggungmu tidak sakit?" Taehyung bertanya dengan raut wajah khawatir.

Jungkook menggeleng pelan, tapi begitu ia bangun barulah terasa pinggang dan punggungnya yang terasa kaku.

"Sayang, tidak apa-apa?" Taehyung segera bergegas menghampiri Jungkook yang merasa pegal.

"Apa perlu aku ijinkan cuti ke dosen?" tanyanya lagi.

"Tidak perlu, tidak perlu ... bisa kalah rajin aku dengan sainganku," sungut Jungkook, tak sadar jika saingan yang ia maksud adalah orang yang sedang berbicara dengannya.

"Saingan? Maksudmu Irene dan Jisoo?"

"Tentu bukan mereka, tapi Kim Tae-"

"Aish!" Jungkook memukul mulutnya sendiri yang remnya blong.

"Maksudku Taeyong pacar Jaehyun."

Sejak kapan Yuna menganggap Taeyong sebagai saingan? Apa Yuna sekarang mengincar Jaehyun?

Batin Taehyung berkecamuk, baru semalam Taehyung terharu oleh perjuangan Yuna yang berusaha mati-matian membantu adik kecil bangun. Kini wanita itu kembali menguji kesabaran Taehyung.

"Apa aku boleh meminjam bajumu?" Jungkook bertanya setelah keluar dari kamar mandi. Menggunakan handuk hanya sampai pusar. Kebiasaan yang tentu tak mudah hilang.

"Eh ... Sayang, apa kau berniat menggodaku?"

"Oh, astaga!" Jungkook berseru, lupa pada asetnya yang baru. Lekas saja ia berbalik memunggungi Taehyung. Mengulurkan tangan ke belakang. Meminta Taehyung untuk mengambilkan kaos untuknya.

Berjalan dengan buah dada rasanya beda. Setiap hari Jungkook menjaga aset bawahnya agar tidak bergelantungan. Hari ini ia punya aset lain yang harus dijaga, memastikan gunung kembar yang ia bawa tidak erupsi.

Jungkook benar-benar kewalahan dan kesal sekali. Menjadi perempuan ribetnya ampun-ampunan. Jungkook harus mencari tubuhnya sendiri dan mencari cara untuk kembali ke sana. Ia tak betah berada di tubuh Yuna. Harus menyisir rambutnya yang panjang. Memakai make up yang tidak ia tahu caranya.

Di tempat Taehyung ada lipstik Yuna yang tertinggal. Barang itu yang harus Jungkook pakai. Tanpa maskara, eyeliner, atau apapun itu. Tapi Jungkook tak sudi memakai lipstik warna burgundy yang seperti warna bibir ibu tiri di drama televisi.

Ia meminta Taehyung membelikannya bedak bayi, lipgloss dan baby oil di supermarket terdekat. Karena itu yang biasa Jungkook pakai diam-diam.

Sejarah baru tercipta hari ini. Tentang Yuna, primadona kampus yang selalu berpakaian terbuka. Memakai lipstik merah menyala, dan cara berjalan yang sangat sensual.

LAYOVER Crocodile (Tamat Di Pdf) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang