5

40 3 0
                                    

Baru saja mata Travis terbuka, dirinya sudah melihat Citra sedang tertidur lelap disampingnya mengenakan pakaianya, membuat Travis gemas sendiri. Dipeluknya erat tubuh Citra sembari mengecup seluruh wajah gadis itu, membuat si gadis menggeliat merasa tidak nyaman. "kamu kalo tidur gimana si kak, bajunya keangkat angkat begini" Ucap Travis sembari membenarkan pakaian Citra. 

"HEH MESUM LU YAK" Teriak Juna ketika melihat adeknya memegangi kaos yang dikenakan Citra. "Pala lu" Ucap Travis dengan santai dan bangun dari posisinya. "Trus mau ngapain lu tadi? Lu masih kecil ya Vis jangan macem macem lu, bunting anak orang nanti. Mau lu kasih makan apa?" Crocos Juna membuat Travis jengah. "Enggak elah bang, orang cuma benerin kaos cewe gua doang, suudzon lu" Ucapnya membuat Juna lega. 

"Cepetan turun lu, ditunggu mama papa dibawah" Katanya membuat Travis segera melopat turun dari kasur, sudah hampir tiga bulan dia ditinggal kedua orang tuanya pergi ke Jepang menjaga neneknya. "Ini sekalian si Citra bangunin, apa gua yang bangunin" Ucap Juna ketika melihat adeknya yang langsung lari keluar kamar. 

.

.

.

Mereka berdua turun setelah Travis membangunkan Citra untuk ikut turun juga kebawah. Netra Citra melihat kedua orang tua Travis sedang duduk menunggu mereka. "Ayo sini makan dulu" Tutur mama Travis ketika melihat mereka berdua turun. Segera keduanya langsung duduk. "Tante Om apa kabar?" Ucap Citra menyapa keduanya. "Baik" Sahut mereka hampir bersamaan. "Emmm maaf ya Om Tante Citra nginep disini" Maaf Citra pada orang tua Travis. "Iya nggak papa Cit, Juna semalem udah ngomong sama Om, kalo kamu nginep" Sahut papa Travis membuat Citra sedikit lega. 

"Kamu tu kalo mau nganter Citra pulang ya langsung pulang, jangan malah dibawa keluyuran dulu trus kamunya ketiduran" Ucap Mama Travis memarahi anak bungsunya, sedangkan Travis hanya menganggapi dengan cengiran. 

.

.

.

Setelah selesai Travis bersiap untuk berangkat sekolah, segera dia pamit pada Papa Mamanya sekalian untuk mengantar Citra pulang dan berangkat bersama Jeje.

Sesampainya dirumah Citra, Jeje sudah menunggu didalam sembari menonton serial telivisi. "Ayo berangkat" Ucap Travis pada Jeje membuat Jeje menoleh dan segera menyambar tasnya. "BU YAH JEJE BERANGKAT" Ucapnya berteriak. "Kebiasaan deh lu dek, jangan teriak teriak kenapa. Lu nggak lagi hidup dihutan" Ucap Citra memarahi Jeje. "Biarin" sahut Jeje dengan muka nyebelinya. "Aku berangkat dulu" Pamit Travis dan hanya ditanggapi oleh Citra.

.

.

.

"Travis" Panggil salah satu siswi disana membuat Travis menoleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Travis" Panggil salah satu siswi disana membuat Travis menoleh. "Kenapa?" Tanyanya ketika netranya melihat gadis itu berdiri didepan mejanya dengan senyum manisnya. "Aku bawain kamu bekal, aku sendiri loh yang masak" Ungkap gadis itu kegirangan dan segera menarik bangku kosong dibelakangnya duduk didepan Travis. "Makan bareng yuk" Ucapnya, sedangkan Travis hanya menatap gadis itu datar. "Je" Panggil Travis membuat Jeje yang disebelahnya menoleh. "Kenapa?" Tanya Jeje

"laper nggak lu?" Tanya Travis kembali. "Laper lah, kekantin yuk" Ajakanya. Netra Travis kembali menoleh pada gadis didepanya. "Makan aja sama Jeje" Ucapnya membuat gadis itu kecewa. "Aku kan maunya sama kamu" Rengek gadis itu pada Travis. "Tapi gua nggak mau" Tuturnya membuat gadis didepanya kesal bukan main. "Aku tu kurang apa si Vis? Aku udah cantik, pinter, aku kaya, aku juga populer. Aku kurang apa si sampe kamu berkali kali nolak aku gini?" Teriak gadis itu sembari membanting kotak bekalnya keras keras didepan Travis. 

"Lu bukan Citra" Ucap Travis enteng membuat gadis itu segera pergi dengan perasaan marah. "Gila si sekelas Liora aja lu tolak?" Heran Jeje, pasalnya bukan hanya gadis itu saja yang mencoba meluluhkan Travis, mulai dari adik kelas hingga kakak kelas dulu juga sudah banyak yang mencoba meluluhkan Travis. "Lu dipakein pelet apa sama Kakak gua?" Ujar Jeje membuat Travis tertawa. "Tau dah, coba tanyain sama Kakak lu, dia pelet gua dari dukun mana" Sahut Travis menanggapi guyonan Jeje. "Tapi lu beneran nggak mau sama Liora? Gua kalo jadi lu si gua sikat Vis. Cakep begitu" Sahut teman Travis yang lain. "Travis mah demennya janda" Sahut Jeje. "Masih cakepan cewe gua" Ungkap Travis berbangga diri. "Kepo gua sama muka cewe lu, sampe semua cewe lu tolak begini" Ungkap salah satu dari mereka, Jawaban Travis membuat Jeje bergidik ngeri "hih merinding, kuat juga pelet si pedo"

.

.

.

Malam ini Jeje sedang main dikamar kakaknya, bergulung gulung diatas kasur sembari melihat kakanya mengerjakan tugas akhir miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Jeje sedang main dikamar kakaknya, bergulung gulung diatas kasur sembari melihat kakanya mengerjakan tugas akhir miliknya. Seketika Jeje teringat kejadian siang tadi disekolah. 

"Kak" panggilnya membuat Citra menoleh. "Paan?" Sahutnya. "Lu ada pelet Travis?" Tanyanya mebuat Citra melongo. "Apaan dah nggak jelas banget lu" Sahut Citra dan kembali berkutat pada tugasnya. "Serius dih, si Travis tu banyak yang ngedeketin tapi ditolak semua katanya mereka bukan lu" Jelas Jeje mebuat Citra tersenyum malu. "Dia pasti bilang lu bukan Citra lu bukan Citra, merinding gua dengarnya" Tutur Jeje sembari menirukan gaya Travis sedangkan Citra yang mendengarkan mulai tertawa membayangkan bagaimana rupa kekasihnya. "Jujur dah, lu melet Travis didukun mana? gua juga mau melet Kak Sera" Resahnya membuat Citra ingin sekali membakar adek satu satunya. 

"Tolol bat dah punya adek satu, sekalipun lu melet Sera, juga tu bocah kagak bakal demen sama lu" Tutur Citra membuat Jeje mendengus. "Kenapa si elah, dukung adek lu kek sekali kali. Nggak kompak banget ini persaudaraan kita" Protes Jeje pada Citra. "Udahlah terima kenyataan aja" Tutur Citra masih ingin menyadarkan adek laki lakinya. "Nggak asik lu tot" Ucapnya membuat kepala Citra menoleh dengan cepat "Tot tot, gua gulung juga lu" Marahnya pada Jeje. Sedangkan sang adik hanya tersenyum tak berdosa disana. "Gua bilangin Ibu lu, nggak sopan lu sama gua" Ancam Citra mebuat Jeje panik bukan kepalang "Jangan jangan, iya iya maap" 

My Little BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang