10

21 3 0
                                    

Satu bulan setelah kelulusan Jeje dan Travis datang ke Jogja untuk mengurus kepindahan mereka serta membeli perlengkapan untuk kekampus serta menjalankan masa orientasi mereka. Citra menunggu adik dan kekasihnya itu distasiun sore ini. Tak lama dari kedatanganya kereta yang ditumpangi Jeje dan Travis tiba. Travis segera berlari begitu melihat Citra, dipeluknya tubuh mungil pacarnya. "Kangen"ucapnya manja membuat Citra terkekeh, dielusnya punggung pacarnya. "Aku juga kangen bocil aku"sahutnya. Jeje yang melihat hanya bisa bergidik ngeri. "Najis" ucapnya membuat Citra dan Travis melepaskan pelukan mereka. 

Netra Citra melihat dua orang lagi yang ikut mereka dalam perjalan mereka. "Itu Hafiz sama Jayan juga kuliah disini" ucap Travis begitu melihat Citra heran melihat keduanya. "Emm oke, kalian udah makan?" tanya Citra, mereka berempat segera menggelangkan kepala. "kalo gitu, mau cari makan dulu atau aku anter ke kos dulu?" tanya Citra membuat Hafiz dan Jayan saling tatap. "Kita belum nyari kos kak" sahut Jayan membuat Citra mengangguk. "Emm oke kalo gitu kita cari makan dulu aja ya" ucap Citra membuat mereka mengangguk.

.

.

.

"Jadi kalian belum ada kos?" tanya Citra sekali lagi untuk memastikan ditengah tengah mereka makan. "Belum kak, disini juga belum ada kenalan. Jadi mau nyari langsung"jelas Hafiz membuat Citra kembali menganggukan kepalanya. "Trus kalian bakalan tidur dimana?" tanyanya sekali lagi. "Kayaknya si bakal cari masjid dulu buat tidur" sahut jayan menanggapi. "Emang bakal sehari aja cari kos?" tanya Citra sekali lagi "Yaa kalo nggak sehari paling tetep nyari tempat buat tidur kak" jelas Jayan kembali. "Kalo gitu ikut Jeje sama Travis aja" tawar Citra "Emang Jeje sama Travis udah dapet kos kak?" tanya Hafiz. "Kalo Jeje kan tinggal bareng aku, Travis juga kalo belum dapet kos tinggal sama aku juga. Kalian mau ikut dulu?" Tanya Citra membuat mereka saling tatap kembali . "Ikut aja nggak papa" sahut Jeje dan hanya ditanggapi anggukan oleh Travis.

"Santai aja, aku nggak dikos kok tinggalnya. Ada dua kamar, kalian berempat bisa tidur satu kamar" ucapnya kambali. "Emang nggak papa kak?" Tanya Hafiz ragu ragu. "Nggak papa, toh aku ada adek aku kan. Kecuali aku ngundang kalian tapi aku sendiri" ucapnya membuat Hafiz tersenyum. "Makasih ya kak" ucap bocah itu. "Sama-sama, makan makan, makan yang banyak biar aku yang traktir" lanjut gadis itu.

.

.

.

Sesampainya di apartemen gadis itu, mereka segera membersihkan diri mereka dan menata barang mereka. "Istirahat dah kalian, aku tinggal kekamar dulu ya" ucap gadis itu pamit pada mereka. "Baik banget kakak lu Je" ujar Jayan. "Udah ayo masuk, ngantuk banget gua" ujar Jeje menanggapi Jayan. 

Selesai dengan kegiatan mereka, Travis berlalu pergi kekamar Citra. Laki-laki itu mengetuk pintu kamar sang gadis. "Kak" Panggilnya, tak lama setelah itu pintu terbuka memperlihatkan Citra dengan kaos oblongnya dan celena pendek. Gadis itu berdiri didepan pintu menatap Travis "Kenapa sayang?" tanya gadis itu begitu netranya melihat Travis berdiri didepan pintu kamarnya. "Mau ikut bobo kakak aja, aku ngantuk banget asli. Boleh ya" ucap laki laki itu memohon untuk diperbolehkan masuk. Citra hanya mengganguk menanggapi Travis, bocah laki laki itu segera menerobos kedalam dan melompat naik keatas kasur. "Aku bobo sini aja ya" ujarnya membuat Citra tertawa melihat tingkah bocilnya. 

"Nggak mau ah, bukan muhrim" ujarnya membuat Travis merengut. "Kan kita udah sering bobo bareng"ujarnya tak mau kalah. Citra segera menghampiri Travis ikut naik keatas kasur miliknya.  Tangan mungil gadis itu memegang kedua pipi Travis. "Iya iya, kamu bobo sini aja sama aku"ujarnya membuat Travis senang bukan main dan segera berbaring, bocah itu dengan cepat menarik tangan Citra untuk ikut berbaring disampingnya. Dipeluknya tubuh sang gadis dari samping, menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang gadis. "Kalo aku khilaf gimana kak? kan aku udah gede" ucapnya membuat Citra tertawa bukan main. "apaan gede minta dikelonin begini" sahut Citra membuat Travis merengut. 

"Kak aku tu bentar lagi 20, aku udah kuliah" ucapnya membuat Citra semakin tertawa. "Bocil aku emang udah beneran gede?" tanyanya. Tiba tiba saja Travis menaiki tubuh sang gadis, membuat Citra diam seketika, tubuh gadis itu membeku ketika Travis dengan cepat berada diatas dirinya, memandanginya dengan bringas. "Aku bisa aja nidurin kamu sekarang, kalo aku nggak waras Citra" ucapnya membuat Citra dengan susah payah menelan ludahnya sendiri usai mendengar Travis memanggilnya tanpa embel embel kak. Travis menurunkan wajahnya hingga jarak diantara mereka semakin tipis. Bocah itu memiringkan kepalanya sebelum bibirnya dengan perlahan mengecup bibir sang gadis membuat Citra kaget bukan main.

"Aku pengen lebih, tapi aku nggak mau ngerusak kamu"ucapnya membuat Citra tau bocah ini benar benar sudah dewasa. Citra memeluk Travis yang masih berada diatasnya, membiarkan kepala laki laki itu berada didadanya. "Dengerkan gimana jantung aku?"ucap Citra. "Aku beneran kaget kamu cium aku dibibir, aku suka tapi jangan sering sering bisa mati berdiri aku"ucap gadis itu membuat Travis tertawa. "Satu kali sehari?" tanyanya membuat Citra memukul pelan kepala Travis. "Nggak"ucapnya sebelum akhirnya mereka sama sama menikmati degup masing masing, merasakan lawan jenisnya juga berdegup seperti diri mereka, hingga keduanya terlelap.

My Little BoyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang