Episode 18

3 2 0
                                    

"Aku tahu kalau kau sedang membohongi perasaanmu, Rara. Kau tidak akan mungkin mencintai pria yang selalu menyakitimu dan tidak pernah memperlakukan mu dengan baik" batinnya.

Aku melihat pandangan mata Doyoung seperti tengah berbicara kepadaku. Tatapannya itu seperti mengatakan sesuatu.
Tapi aku tidak tahu apa yang tengah ia pikirkan sekarang. aku hanya tidak ingin adikku bersedih.

Ruby pun kesal kepada Doyoung. Ia menghampirinya dan langsung menggandeng tangan pria itu "kita harus bicara" Ruby menarik Doyoung menjauh dari kami. Ia pun langsung bertanya kepadanya

"Apa maksud ucapan mu itu? Apa kau telah berbohong tentang perasaan mu hanya untuk menutupi perasaanmu kepadaku?" Doyoung tidak menjawab pertanyaan darinya. Ia hanya diam membisu. pandangannya pun terus tertunduk

"Jawab!" bentaknya.

Doyoung menghela nafas gusar karena ia telah salah paham kepadanya "apa yang kau katakan, Ruby? itu semua tidak benar!" sangkalnya.

"Rara, dia tidak pernah berbohong" tegas Ruby.

"Rara, dia tidak mendengar semua ucapan ku. Apa yang ia pikirkan terhadap ku itu memang benar" Ruby memiringkan kepalanya sembari melipat kedua tangannya di dadanya. Menatap pria itu menunggu penjelasan darinya.

"Awalnya aku memang berpura-pura menyukainya hanya untuk menutupi perasaanku terhadapmu" pengakuannya itu membuat Ruby kesal. Ia membuang muka setelah mendengar semuanya.

"Tapi... tiba-tiba saja aku merasakan hal aneh. Dipikirkan ku ini hanya dipenuhi olehnya..." Ruby kembali menatap pria itu yang tengah memejamkan matanya.

"Aku mencintainya. Aku benar-benar mencintainya"

Ruby sama sekali tidak mengerti dengan perasaannya. Namun apa yang telah terjadi barusan, ia sama sekali tidak menyukai sahabatnya menjalani hubungan dengan Guanlin, si ketua geng yang terkenal paling angkuh di sekolah.

"Dengar! Aku tidak tahu apakah kau benar-benar menyukainya atau masih tetap berusaha menutupi perasaanmu itu. Tapi aku tidak setuju bila dia menjalin hubungan dengan Guanlin. kau harus merebut Rara darinya. meskipun aku tidak tahu siapa yang harus ku percaya sekarang, tapi setidaknya aku yakin kepadamu kalau kau tidak akan mungkin bisa melukai sahabatku.
Kalau kau merasa bahwa ucapan mu itu benar, maka kau harus mendapatkan cinta mu!" Ruby pun pergi meninggalkannya.

Doyoung mencerna setiap perkataan Ruby. Ia sangat takut dengan apa yang dikatakannya itu benar. ia pun merasa tertantang untuk siap bersaing dengannya.

"Bagaimana dia bisa mencintai Rara sedangkan ia selalu membully-nya dan menyakiti perasaannya. Aku tidak akan membiarkan wanita itu dimiliki orang yang salah" Doyoung pun beranjak pergi.

Jihoon melihat Ruby tengah berjalan di koridor. Ia terlihat kesal. Jihoon yang penasaran dengan apa yang terjadi, ia pun langsung berlari menghampirinya.

"Chagiya~ Apa yang telah terjadi? Apa yang ia katakan apakah itu benar?" tanya Jihoon yang berusaha mengejar langkah wanita ini yang enggan menjawab pertanyaannya.

"Ruby, jawab pertanyaan ku!" Jihoon menariknya sehingga langkahnya terhenti.

"Aku tidak tahu! Kau tanyakan saja padanya" jawab Ruby terdengar ketus. Ia sangat marah kepada Doyoung karena ia telah mempermainkan perasaannya kepada Rara.

Ruby sejenak terdiam. Ia mengingat saat-saat ia berciuman dengan Doyoung di club. ketika ia bekerja di bartender untuk menyelidiki perselingkuhan Ny. Zhou Jieqiong dan Tn. Choi Donghae saat itu ia tengah frustasi karena kesalahpahaman.

Ia mengira bahwa fitnah Jihoon dan Rara berada di hotel saat itu ia mudah sekali percaya pada rumor tersebut. Ruby pun menghela nafas panjang mengingat kejadian tersebut. ia tidak tahu apa yang akan terjadi jika Jihoon tahu dirinya pernah bermesraan dengannya walau hanya beberapa menit saja.

Imaginary Friend [ Teman Hayalan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang