"Ada apa? ayo bangun... ambilah sapu tangan ini" ejek namja angkuh itu, aku hanya diam sembari menatapnya kecewa karena sudah sempat percaya padanya.
Aku membaca name tagnya "Lai Guanlin" gumamku menyebut namanya dengan nada kesal.
Ia langsung melepaskan kacamataku & memberikanya kepada Haruto "ini... kau siap melakukan kehormatan ini?" tanya Guanlin, Haruto mengangguk "tentu saja! ini adalah hak ku!" entah apa yang akan mereka lakukan pada kacamataku.
Mereka pun pergi menjauh dariku & Haruto membuang kacamataku ke lantai lalu mereka langsung menginjak²nya "tidaaak! jangaan!" teriaku yang terdengar serak, aku berusaha untuk bangun sembari menjulurkan tangan aku terus memohon kepada mereka
"Tolong jangan hancurkan kacamata miliku..." namun terlambat sudah, mereka pun berhenti melakukan aksinya ketika kacanya sudah retak.
Seketika tubuhku melemas melihat barang yang dapat membantu penglihatanku agar lebih jelas saat membaca sengaja di rusak, benda satu²nya yang dapat menolongku ketika belajar & aku mendapatkanya dari hasil tabunganku sendiri.
"Nah sekarang kita sudah impas anak culun! kau telah menghilangkan sepatuku & inilah balasan yang pantas untukmu! sekarang mungkin kau sudah bisa merasakan bagaimana rasanya" teriak Haruto.
Jihoon serta teman²nya tampak bahagia mereka tertawa riang, setelah puas membuatku menderita akhirnya mereka pun pergi bahkan tidak ada yang memperbolehkan mereka untuk makan di kantin, aku pun di biarkan sendirian.
Ara pun datang mengambilkan kacamataku "kacamatamu Eonni" aku menerimanya & langsung memakainya karena hanya kacanya yang retak "masih bisa eonni pakai" ucapku sembari tersenyum membuatnya menangis karena ketegaranku.
"Mianhae eonni...." lirihnya penuh penyesalan karena tidak bisa melindungi eonninya.
"Anii... jangan menangis" aku mengusap air matanya "bisa kau membantuku melepaskanku dari sini? aku merasa bangkunya sudah di lumuri lem", Ara mengangguk sembari tersenyum di tengah derai air mata yang deras.
Ara pun memegang tanganku lalu menarik kedua tanganku sekuat tenaganya sampai terdengar suara sobekan, "Eonni?" mata kami terbelalak, Ara langsung memeriksa bagian belakangku
"Eonni... rokmu sobek?"
Aku menoleh ke belakang rok ku "ah ya ampun... bagaimana ini?" resahku.
"aku juga tidak tahu Eonni harus bagaimana?" Ara tampak kebingungan karena ia sendiri tidak dapat membantu kakaknya, sebab apabila ia melindungi bagian belakangnya dengan jas almamater miliknya yang pasti dia harus melepaskanya & itu tidak di bisa di lakukanya karena peraturan di sekolah seragam harus lengkap termasuk tidak boleh melepaskan almamater sekolah.
Aku menoleh kanan kiri untuk mencari solusi, siapa tahu ada benda yang bisa ku gunakan untuk menutupi bagian belakangku. sampai yang hanya bisa ku temukan cuma nampan saja, mungkin aku bisa menutupi bagian yang sobeknya mengenakan benda tersebut.
Aku langsung mengambil nampan yang terletak di meja di sebelahku membuat Ara kebingungan
"Eonni untuk apa kau mengambil benda itu?" tanyanya tidak mengerti.
"Aku akan menutupi belakangku dengan nampan ini... sementara aku akan meminjamnya sampai masuk ke dalam kelasku" jelasku.
Ara terdiam sejenak "Apakah Eonni yakin? nanti yang ada kau malah di tertawakan seluruh sekolah?... sebaiknya aku akan membuntutimu kemana pun kau pergi"
Aku menggelengkan kepala menolak idenya "tidak Saeng, Eonni tidak mau menyusahkanmu" Ara hanya menghela nafas, aku pun menuntun Ara "ayo kita ke kelas" ajaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imaginary Friend [ Teman Hayalan ]
Fiksi PenggemarAuthor wattpad : @May_Marisa232 [Yola] Genre : Bullying, School life , Horror , Fantasi, Action , Romance , Psycho . Rate : D 18+ Cast U : • Jung Rara [ Ibu Lee min Jung Ayah Tuan Jung Kyung Ho ] • Adik : Choi Ara | Adik Bungsu : Jeon Rey { Nama di...