Episode 19

2 2 0
                                    

Girls, Start a bullying plan on Rara. In a school warehouse. You all must prepare it!. Pesan dari Lia di Group

"Asyik! Apalagi yang akan kita lakukan?" Komentar Yuna yang malah senang dan mendukung Lia sama seperti biasanya.

"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Chaeryeong kepada Yeji untuk meminta pendapat.

"Kita tidak bisa menolak karena kita merupakan kaki tangan anak itu" ucap Yeji pasrah.

Sementara itu, aku tengah duduk di kelasku sembari menggunakan waktu luang untuk membaca buku pelajaran yang Lia pinjamkan kepadaku.

Meskipun aku berusaha untuk mengalihkan pikiran ku sejenak, aku tetap tidak bisa.
Mau seberapa lembar kertas yang ku baca, Tidak akan ada yang masuk ke dalam otakku.

Aku tidak bisa berhenti memikirkan Ara. Ia terlihat begitu sedih itu membuatku terpukul.

Aku pikir dengan menjalani hubungan dengan Pria yang tidak ku cintai itu dapat membuatnya berhenti bersedih. Tapi ternyata tidak ada gunanya. aku tidak tidak bisa mengembalikan keceriaannya di wajahnya. Ia tetap murung seperti sudah kehilangan dunianya. mungkin cintanya adalah satu-satunya alasan untuknya tetap tersenyum. namun jika memang cintanya bertepuk sebelah tangan, apa alasannya untuk tersenyum kalau Doyoung tidak akan pernah bisa memberikan hatinya.

Aku cemas memikirkannya tiada henti. Aku membutuhkan seorang teman untuk jalan keluar dari masalah ini. aku pun memanggil teman imajinasi ku yang mungkin dapat membantuku memberikanku solusi.

Ku pejamkan kedua mataku, lalu ku sebutkan namanya "Shin Ryujin" lalu ku bayangkan dirinya langsung muncul di hadapan ku. Setelah itu, perlahan ku buka kedua mataku dan sosok cantik yang merupakan teman imajinasi ku kini sudah muncul dihadapan ku.

Aku sangat senang dengan kehadirannya meskipun ia tidak nyata namun ia seperti nyata. Aku pun bisa melakukan kontak langsung dengannya. ia dapat ku ajak bicara sama seperti manusia pada umumnya.

"Aku... sekarang aku bingung harus bagaimana..." Aku menghela nafas panjang "Ara, dia terluka karena cintanya bertepuk sebelah tangan. Aku pikir dengan menjalani hubungan dengan pria angkuh itu, setidaknya dia akan merasa senang karena tidak harus tersaingi. tapi ternyata aku salah.
Aku sudah membuat pilihan tapi aku tidak bisa mengembalikan senyuman di wajahnya.
Aku ingin adikku kembali seperti dulu. periang dan selalu ceria. apa kau bisa membantuku?"

"Menurut ku... Sebaiknya kau melepaskan Guanlin karena percuma saja. Apa yang kau lakukan tidak ada hasilnya" Aku terperangah mendengar pendapatnya.

"Mau bagaimana pun cinta itu tidak bisa dipaksakan. Jika Ara mencintainya, biarkan saja. seiiring berjalannya waktu ia pasti bisa melepaskannya sepenuhnya. Jika kalian saling mencintai, mengapa kalian tidak bersatu?"

Aku terdiam. Dalam hati aku ingin sekali untuk bisa menjadi miliknya. namun aku tidak ingin menyakiti hati siapapun. aku benar-benar bingung apa yang harus ku lakukan?

"Guanlin, dia bukan pria yang baik. Kau harus percaya dengan apa yang ku katakan. semoga kau mau mendengarkan apa yang ku ucapkan"

Aku memejamkan kedua mataku dan langsung memintanya untuk pergi "pergilah" titahku sembari membayangkan dirinya menghilang dari hadapanku. Setelah itu, ku buka mataku. Ryujin pun menghilang dari hadapanku. sulit bagiku untuk mempertimbangkannya. Namun sepertinya aku akan tetap memilih untuk bertahan dengannya.

Pikiranku beralih ke sesuatu yang belum pernah ku lihat. Tiba-tiba saja aku memikirkan insiden yang ku lihat di tangga menuju lantai 2 "apa yang telah terjadi di sekolah ini? mengapa banyak hal-hal aneh di sekolah ini?" gumam ku heran.

Ryujin yang di pikir telah pergi, kehadirannya masih ada. Aku merasakan aura negatif yang belum pernah ku rasakan. Merinding bulu kuduk ku berdiri dengan sendirinya. Aku pun bangkit dari kursi ku untuk menatap sekitar. Tidak ada seorang pun di sini kecuali aku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imaginary Friend [ Teman Hayalan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang