Kelambu kesedihan

85 0 0
                                    


Ketika di suatu hari yang tak terpungkiri
Aku menilik semua mata yang tertuju menggerutu dan menyeru, mengumpatkan kata diiringi dengan travesti untuk menyakiti hati yng telah di berkati oleh Tuhanku yang suci

Untuk menyakiti insan yang terkelambu dalam kesedihan
Menangis dalam senyuman
Namun dia tidak pernah menafikan
Apa yang telah ditakdirkan oleh tuhan
Kulihat jiwanya yang kuat sehingga tampak cahaya seperti malaikat sang pencipta, sehingga aku terpikat dan kulihat pula mereka mengumpat dengan hembusan nafas yang segar dan wangi
Tetapi hati mereka tak sewangi dan sesegar nafas mereka, yang justru terkesan sukar
Seolah-olah sedang berkelakar layaknya melebihi ranum yang tak dapat diminum

Mereka selalu melihat ke belakang
Dan tak pernah melihat kedepan
Mereka selalu melihat kesalahan
Tapi tak pernah melihat kebenaran
Dan mereka selalu melihat kegelapan
Tanpa adanya tuntunan sehingga tampak seperti halimunan

Dan jiwa yang baik tak tertilik seperti untaian kata yang tak dapat direka
Sampai-sampai tuhan memanifestasikan keindahan yang diiringi alunan gerakan awan dan awanpun mencurahkan isi hatinya di atas kehidupan
Bagi jiwa-jiwa yang terkelambu dalam kesedihan

Puisi KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang