pada musim kemarau

44 0 0
                                    

Kau yang berwajah kering
Tempat harapan manusia
Dan singgahnya burung-burung bersuara nyaring

Sungguh kehijauan yang begitu sempurna

Akulah manusia yang lapar
Terbuai menanti hari tak berhenti

Kemarau yang lugu itu akhirnya seperti kita

Memanas tetapi terus saja menunggu

Ingin berkenala namun tak jua beranjak pergi

Barangkali sebagaimana caping petani yang teduh itu
Tanpa arit dan pacul
Cuma tanah sangat rekah
Yang mengisi kesepian kita

Puisi KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang