Kau yang berwajah kering
Tempat harapan manusia
Dan singgahnya burung-burung bersuara nyaringSungguh kehijauan yang begitu sempurna
Akulah manusia yang lapar
Terbuai menanti hari tak berhentiKemarau yang lugu itu akhirnya seperti kita
Memanas tetapi terus saja menunggu
Ingin berkenala namun tak jua beranjak pergi
Barangkali sebagaimana caping petani yang teduh itu
Tanpa arit dan pacul
Cuma tanah sangat rekah
Yang mengisi kesepian kita
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Kehidupan
ŞiirSetiap kehidupan meninggalkan jejaknya yaitu pesan, simbol tersembunyi dari para insan dan mimpi dari pikiran tuhan Beberapa puisi aku tulis berdasarkan pengalaman hidupku yang baik dan buruk aku ambil hikmahnya dan maknanya lalu aku tuangkan dalam...