Dulu aku menganggap diriku sama dengan tuhan, yang memakai mahkota pengetahuanJadilah aku menjadi manusia yang hanya dipenuhi dengan insting
Sehingga Mata lain memandangku dengan tatapan SintingSeolah cenayang
Yang berjalan bimbang
Aku meramal keadaan diriku
Seperti apa keadaanku di masa depan nantiAku itu bukanlah diriku
Diriku memaksaku untuk menjadi akuKulihat dimasa ntah berantah
Banyak jendela yang mengisi setiap paruh nafas dunia
Ku ter enyah lalu masuk kedalamnyaKulihat disana orang-orangnya menari bersama untaian kata yang menjadi kalimat, kalimat yang menjadi gagasan dan gagasan menjadi pengetahuan dan pengetahuan kembali menjadi ketidaktahuan
Dan akhirnya kuterpaut
Jatuh dalam dekapan melodi sang mautDisitu aku merasa seperti khayalan
Kulepas kepunyaanku mahkota pengetahuan
Disitu aku menjelma dan hidup menjadi pikiran
Semakin aku berjalan
Semakin jauh mahkota pengetahuanku
Semakin aku tidak tau apa apa semakin bijak aku menjadi manusiaOh tuhan ternyata aku dan dirimu sangat jauh berbeda
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Kehidupan
PoetrySetiap kehidupan meninggalkan jejaknya yaitu pesan, simbol tersembunyi dari para insan dan mimpi dari pikiran tuhan Beberapa puisi aku tulis berdasarkan pengalaman hidupku yang baik dan buruk aku ambil hikmahnya dan maknanya lalu aku tuangkan dalam...