Buku

104 1 0
                                    


Dulu aku menganggap diriku sama dengan tuhan, yang memakai mahkota pengetahuan

Jadilah aku menjadi manusia yang hanya dipenuhi dengan insting
Sehingga Mata lain memandangku dengan tatapan Sinting

Seolah cenayang
Yang berjalan bimbang
Aku meramal keadaan diriku
Seperti apa keadaanku di masa depan nanti

Aku itu bukanlah diriku
Diriku memaksaku untuk menjadi aku

Kulihat dimasa ntah berantah
Banyak jendela yang mengisi setiap paruh nafas dunia
Ku ter enyah lalu masuk kedalamnya

Kulihat disana orang-orangnya menari bersama untaian kata yang menjadi kalimat, kalimat yang menjadi gagasan dan gagasan menjadi pengetahuan dan pengetahuan kembali menjadi ketidaktahuan

Dan akhirnya kuterpaut
Jatuh dalam dekapan melodi sang maut

Disitu aku merasa seperti khayalan
Kulepas kepunyaanku mahkota pengetahuan
Disitu aku menjelma dan hidup menjadi pikiran
Semakin aku berjalan
Semakin jauh mahkota pengetahuanku
Semakin aku tidak tau apa apa semakin bijak aku menjadi manusia

Oh tuhan ternyata aku dan dirimu sangat jauh berbeda

Puisi KehidupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang