22. Location Found

11.4K 256 1
                                    

Puas abi menjilati dan memainkan puting ku, dia menegakkan badan nya, lalu memegang lututku yang menekuk.

"Om goyang pelan pelan ya. Ga bakal om dorong lebih dalam karna ini yang pertama."

Abi mulai menggoyangkan penis nya yang masih kepala nya masukkedalam anus ku. Goyangan maju mundur perlahan. Awal nya hanya perasaan mengganjal, hingga beberapa saat kemudian perasaan itu berubah menjadi kenikmatan yang sama seperti jari-jari nya tadi.

Abi mulai memaju mundur kan sedikit lebih cepat, menyebabkan mungkin sekitar beberapa centi penis nya bisa masuk semakin dalam. Aku mulai meracau saat ini. Belum ada setengah nya, bahkan belum sepertiga nya yang masuk, tetapi kurasakan sudah mentok didalam. Dengan sabar abi memaju mundur kan. Aku seperti terbang rasanya hingga semakin terangsang dan rilex anus ku, kurasakan sesuatu didalam sana yang mulai tersundul kepala penis abi. Aku tidak tahu apa itu, tetapi begitu kepala penis nya menyentuh itu, aku semakin menggila dengan racauan ku.

"Seperti nya itu gspot mu. Temen temen om sering cerita kalau pria juga punya titik seperti itu" Abi semakin mengencangkan goyangan nya tetapi tidak mencoba untuk masuk lebih dalam. Sesuai janji nya.

Aku mengerang.

"Nnggghhh,,, omm,,, kaya mau pipis rasanya. Sssshhhhh"

"Nikmatin aja. Lubang mu juga meremas penis om. Sssshhhhhh"

"Ssshhh ahhh iya om.... Nnngghhhhh... terus om... iya gitu.... Ssshhhh..." tidak sadar, penis ku mengeluarkan precum, tapi tidak seperti biasanya. Kali ini lebih mirip seperti sperma walau aga cair dan aku tidak merasakan seperti orgasme saat cairan itu keluar. Semakin cepat abi mendorong penis nya menyentuh titik itu, semakin banyak cairan yang keluar dengan sendiri nya. Bahkan aneh nya penis ku tidak tegak. Hanya lemas saja, tetapi aku begitu terangsang.

"Nggghh,,, aku pipis kaya nya om... ennakkh bangettt.... Jangan berhenti"

"Ssshhh iya sayang. Nikmatin terus. Bahkan lubang mu jauh lebih enak daripada memek istri om... aaassshhhh"

"Sssshhhh....ommm....mmpphhh... teruuushshhh ommmmphh..."

Abi terus memaju mundurkankepala penis nya didalam anus ku. Ada sekitar setengah jam dia melakukan itu. Selama itu juga rasanya penis ku tetap meneteskan cairan nikmat yang keluar dengan sendiri nya.

Abi berhenti sejenak, lalu membetulkan posisi bantal dipinggangku dengan penis nya tetap menancap. Dari tadi tidak pernah dikeluarkannya.

Setelah dirasa sudah pas, dia kembali mendorong, kali ini aku merasakan lebih hebat lagi. Mungkin karena posisi pantat ku yang kali ini lebih naik.

"Ssshhh.....mmpphhh... aaahhh,,, eennnaaaakkkk omm... ssshhh,,,, ommmpphhh... aku kaya mau keluar rasanya"

Abi tidak peduli, hanya fokus mengenjotkan penis nya yang mungkin masih seperempat nya masuk.

"Ssshhhh omm aku mau muncrat kaya nya... ommm stop dluuu... ssshhh... mpphh.... Aakkhh"

"Keluarin aja.... Nikmatin. Omm lagi enak juga ini...."

"Aaaarrhhh ssshhh,.. omm aku muncratttt.... Aarrgghhhh... mmmmmhhh.... Ffhhhh.... Shshhhhhh aaagggrghhhh"

Penis ku yang tidak tegang megeluarkan cairan sangat banyak, bahkan tidak berhenti. Jauh lebih banyak daripada saat aku mengocok nya sendiri. Abi juga belum megnhentikan hujaman kepala penis nya. Hanya memelankan sedikit gerakannya."

"Aaahhh lubang mu kaya meremas penis om sayang"

"Ssshhh aku pipis om... aku pipissshh ga bisa berhenti...." Racau ku sambil tubuh ku sedikit melengking.

Abi berhenti sejenak kali ini.

"Ssshhh enak banget lubang mu sayang"

Aku mengatur napas ku... aku orgasme. Tetapi rasanya lebih dari itu.

Abi membungkukkan badan nya, lalu mencium ku lagi. Melumat kulagi. Biasanya setelah orgasme nafsu ku pasti menurun drastis. Tetapi kali ini tidak sama sekali. Bahkan ada perasaan ingin memuaskan pria hebat diatas ku ini agar dia tidak kecewa. 

Buku 1 -  Buasnya Abi-ku SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang