30. Akal-akalan

8.6K 203 1
                                    

2 hari setelah pertemuan terakhir dengan abi di Hotel masih meninggalkan sebuah pikiran yang sampai sekarang belum bisa ku tentukan jawabannya apa.

Sepulang dari hotel itu, aku langsung membeli simcard baru agar dengan mudah mengirim pesan tanpa perlu menggunakan aplikasi dating itu. Hal itu terjadi karena sesaat sebelum pulang, abi meyakinkan aku bahwa dia hanya perlu satu orang yang bisa mengimbangi nafsu nya ketika istrinya sedang tidak memiliki libido belakangan ini. Orang itu yaitu aku. Awalnya aku masih ragu akan ucapan nya, dengan umur yang sudah sangat matang, kukira itu hanya ucapan "Buaya" ketika menemukan mangsa. Tapi belum lagi aku menjawab, dia memberikan 1 kartu, kartu kredit nya sebagai tanda bahwa apa yang di katakannya serius. Dia memaksa aku menerima nya kali ini karna tahu aku akan menolak. Aku berdalih jika aku berbohong dan menguras habis limit nya bagaimana? Tapi dengan santai nya dia percaya, mudah untuk memblokir kartu kredit jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, tapi limit di kredit ini juga tidak akan menyengsarakan nya jika ku habiskan katanya. Dasar orang kaya, pikir ku.

Sudah kukirim pesan ku melalui simcard yang sudah ku beli agar dia tahu kemana akan menghubungi sekarang.

...

Makan malam hari ini cukup hening. Tumben tidak ada pembahasan aneh aneh lagi. Aku tidak berpikir jauh, mungkin saja mood Ibu yang sedang tidak baik kali ini karna kulihat setelah makan Abi tetap terlihat hangat, bahkan sigap merawat ibu seperti membuatkan susu kehamilan nya, juga merangkul ibu ketika nonton TV.

...

Hari ini hari sabtu, sudah berlalu beberapa hari aku tidak bertemu dengan Abi. Maksudku bersetubuh dengan nya. Aku juga tidak begitu sering mengirim pesan, terlebih aku mengetahui bagaimana bahaya nya jika aku mengirim pesan yang tidak perlu setiap saat. Bahkan sebalik nya, sesekali abi menanyakan kabar, kabar bagaimana jawaban atas permintaan nya untuk aku pindah ke kost yang akan disewakannya.

Sarapan pagi ini disiapkan oleh ku, Ibu sedang tidak begitu fit karena kehamilannya, Abi tentu saja tidak pandai memasak. Aku inisiatif membuat sarapan untuk kami, sarapan yang sederhana pastinya. Kami berkumpul di meja makan menyantap sarapan itu. Abi memuji masakan ku yang hampir sama enak nya dengan ibu ku, diikuti anggukan ibu ku tanda setuju.

Sesaat sebelum sarapan selesai, terlintas oleh ku tentang tawaran abi kemarin. Aku memutar otak, mungkin ini saat nya.

"Gimana kuliah kamu ? Belakangan sering banget pulang malem" abi membuka pembicaraan

"Iya, kegiatan lumayan banyak bi, terlebih jadwal kelas agak riweuh belakangan ini. Banyak kelas yang di undur jam nya"

_______________IKLAN_________________

Akhirnya book 1 Buas nya Abi ku sudah selesai dan tersedia dalam bentuk Digital Copy !

Dukung penulis dengan mengakses digital copy nya pada link yang ada di Bio atau langsung ke bit.ly/clementid ya !

Apa saja yang kalian dapat dari PDF ini ? Digital copy ini sangat berbeda dari digital copy lainnya lust story lainnya diluar sana. Berikut detail nya :

1. Akses tanpa batas tanpa iklan dan selamanya

2. Referensi visual NSFW alias full body dari Abi dan Alfi yang cukup banyak untuk melengkapkan fantasi kalian (pssst... semua referensi adalah pilihan author)

3. Bonus pack berupa konten video dari beberapa referensi pilihan Penulis

4. Ada total 343 halaman dengan penulisan yang sudah dirapikan (bukan draft) include dengan gambar dan desain yang tidak berantakan. Jadi akan lebih enak dibaca.

Dengan mendapatkan digital copy nya, kalian mendukung penuh karya lanjutan dan karya-karya lainnya.

____________IKLAN_________________

"Asal jangan sampai lupa istirahat, makan, main. Sayang masa muda kamu kalau dibawa serius mulu" balas Abi.

"Bener itu. Toh kamu juga udah dewasa kan."

"Hehe iya bu."

..

"Bu, Afi mau tanya"

"Tanya apa fi?"

"Emm,,, kalau Afi nge kost aja gimana. Dideket kampus. Kan Afi sering pulang malem ni. Cape banget pulang-pulang. Tapi Afi janji kok bakal sering pulang, kan kampus kerumah juga bukan terlalu jauh"

"Itu sih namanya minta, bukan nanya" celetuk abi sambil tertawa ringan

"Emm, gimana ya mas? Ibu sih boleh aja fi, tapi kamu siap untuk tinggal sendiri ?"

"Siap dong bu, sekalian afi belajar mandiri."

"Abi juga setuju aja"

Alhasil akhir percakapan, permintaan ku disetujui. Besok nya aku mencari kost di sekitaran kampus. Hanya 10 menit dari kampus. Ibu juga menyetujui kost itu karena lokasi dan kamar nya juga bagus. Abi menurut saja dengan ibu. Rencana aku pindah kost di minggu depan.

Selain itu aku juga memberi jeda untuk memberitahu abi, agar dia tidak merasa ada keanehan. 2 hari kemudian aku mengatakan oke atas permintaan abi, yaitu disewakan satu kost ekslusif. Lebih seperti apartment. Aku hanya meminta satu syarat, lokasi nya dekat dengan kampus, dan jika abi ingin mengunjungi, harus tetap menghubungi. Juga aku tetap ingin memakai topeng ku dengan alasan tidak ingin semua nya terbongkar sia sia.

Untung nya lokasi kost itu hanya 5 menit naik motor dari kost ku yang sebenar nya. Aku mempersiapkan semua ini karena satu sisi aku belum siap semua nya terbongkar. Dan aku yakin, semua juga tidak akan siap jika mengetahui.

...

Buku 1 -  Buasnya Abi-ku SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang