🦋09

16 1 0
                                    


Disinilah safira dirinya berada dikamar yang lebih sederhana dari rumahnya,karna memang Mbah putri yang tinggal di desa dengan keasriannya,suara ayam berkokok menjadi alarm tersendiri,saat membuka jendela Safira melihat banyak orang yang memakai topi kerucut dengan membawa cangkul,sepeti orang yang akan pergi keladang,warga disini saling menyapa satu sama lain dengan ramah,safira tersenyum melihatnya,satu hari disini tentunya belum bisa membuat safira mengerti kegiatan didesa yang memang berbeda jauh dengan kehidupannya di kota.

"ayo makan dulu,sudah dipanggil mbah putri"ujar yuni membangunkan lamunan Safira.

"loh mbah Putri kok sudah dirumah Bu!?"kaget safira,karna saat dirinya tiba dirumah, Mbah Putri masih berada di rumah sakit.

"tadi malam ayah sama pakde yang menjemput Mbah Putri"

"Fira kenapa ga diajak?" rengutnya,karna ayahnya sudah berjanji akan mengajaknya kerumah sakit pagi ini.

"tadi malam kamu tidur sangat pulas,ibu yang memerintah ayah agar jangan membangunkan safira"

"sudah cepat mau kebawah tidak?"Yuni kembali mengajak anaknya.safira pun membuntuti ibunya dari belakang dengan memanyunkan bibirnya,ngambek seperti biasa.

"mbahh putriii ayaa yang cantik jelita,udah sehat yaa? Alhamdulillah,maaf yah Aya ga sempet njenguk Mbah Putri dirumah sakit,tuh gara-gara ayah gak bangunin safira tadi malam"rengeknya,lalu melirik ayahnya tajam.mbah putri pun terkekeh.

"sudah bangun,cepat makan,zelfin mau kesini katanya."tangan Mbah putri menuntun safira yang berada di lututnya,karna posisi Safira yang setengah berdiri.

"ngapain?gamau! Aya mau nemenin Mbah putri aja disini."elaknya.

Zefin Atharrazka namanya,tapi berbeda dengan fira yang memanggilnya epin,musuh bebuyutannya saat ia sowan ke Mbah putrinya saat idul fitri.peristiwa yang sangat memalukan bagi dirinya,menjadi alasan bendera permusuhan dikibarkan antara fira dan zelfin.zelfin adalah sepupu Safira anak dari pakde edi adik dadi ayah Hadi.

"halah dulu aja kalo kesini maunya tidur sama epin kok"ledek mbak salsa,ketika fira ogah ogahan bermain dengan epin kembali.

"sok tau ya mba salsa tuh! emang kapan ya Safira deket sama si epin, gapernah tuh"bela safira.

"udah-udah cepat makan!"perintah ayah,dirinya pusing sekali dengan kedua anaknya,tidak dirumah tidak disini tidak ada ketinggalan keributanya.

🦋🦋🦋

Berbeda saat di ndalem,ummi dan Abah sedang kebingungan karna Gus Adam yang tak mau keluar dari kamarnya entah apa alasannya.
sudah dua jam yang lalu ummi sibuk mencari kang amin untuk mendobrak kamar Gus adam.

"Adam ayo cepat keluar! kasian ummi yang dari tadi khawatir!" bentak Abah,dirinya terus mengetuk pintu yang sedari tadi tertutup.

"Adam keluar gak? kaya anak kecil kamu,kenapa? cerita sama mbak kalo ada masalah"ujar Ning farah dengan tidak sabar,dirinya sudah terlalu greget dengan adik satunya itu.

suara kunci yang sedang diputar pada porosnya akhirnya terdengar,knop pintu segera ditarik oleh Abah,lalu masuk kedalam kamar gus adam.
gus adam sedang duduk dibawah kasur dengan memeluk lututnya.matanya sembab seperti sehabis menangis,hingga Abah mendekatinya.

"kenapa mas Adam ini? sepulang dari rumah Fira kok wajahnya ga sumringah acan,ada masalah?"tanya Abah dengan hati hati.

"intinya Adam mau jemput Ning Aya sekarang bah!"tutur gus adam.

"loh kenapa? bukan nya baru semalem fira berangkat? mungkin keluarganya baru nyampe di tujuan gus"

"coba abah jadi adam,ditinggal ummi 3 hari bah! gimana rasanya?"ujar Gus adam dengan menangis.

HATI UNTUK SAFIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang