CHAPTER 3

621 70 9
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tanpa menunggu lama lagi,ia perlahan melangkahkan satu demi satu kakinya menuju sebuah ruangan kecil kedap udara yang berada jauh dari kata layak.

Nampaknya dari luar ruangan kecil itu sudah bisa terdengar sedikit keras
suara seseorang meminta pertolongan.Menandakan ia sudah hampir sampai ke tempat tersebut

'' Lepaskan aku, siapa kalian?,
siapa yang berani menyuruh kalian untuk mencelakai ku!! ''. Ujar nya dengan sedikit rasa takut yang perlahan mendatanginya, Bagaimana mana tidak dengan kondisi tangan yang masih terikat dan sebuah kain yang menutupi matany.

Ironisnya ia telah dibiarkan seperti itu sudah hampir 1 jam lebih dengan tidak adanya air atau makanan sekalipun.

'' Wahh,wahh,wahh, pertanyaan mu banyak sekali sampai-sampai saya bingung mau jawab yang mana terlebih dahulu ''.

Ucap seseorang yang baru saja datang dari balik pintu.

'' Saya tidak ingin berlama-lama lagi untuk membuat seseorang  dengan mudah akan segera mendekati ajal nya ''. ujar bright.

'' Masterr, tolong ampuni saya,saya mengaku bersalah tapi anda harus tau saat itu saya sedang ilaf dan dibutakan oleh harta ''.

'' Namun sekarang saya sudah berubah,saya berjanji tidak akan mengulang - . Akhhhhhhh ''.

Belum sempat ia selesai dengan kalimatny sebuah peluru terlebih dahulu sudah berhasil ditembakan
dan tepat dibagian dada korban.MUNGKIN BUKAN SATU DUA KALI TAPI HINGGA 4 KALI BERTURUT-TURUT.

'' Dasar lemahh,anda kira saya orang bodoh yang segampang itu bakal memberikan kepercayaan kepada anda lagi '' . Ujar bright dengan sedikit suara tawa puas menderinginy.

Tak perlu dipungkiri lagi,orang yang sedang berhadapan dengan bright adalah seseorang yang merelakan nyawany terancam demi sekoper uang yang tak seberapa itu.Dengan
bodoh nya ia menerima tawaran dari  yang mana diketahui adalah musuh dari "A MAFIA",ia di iming-imingkan sebuah uang yang akan ditukar dengan informasi dari masing-masing anggota "A MAFIA".

Tanpa mereka sadari win telah sadar dari pingsannya yang kini tengah dengan posisi berdiri mematung,ia nampaknya sangat terkejut atas pemandangan yang berada didepan nya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
                     *Flashback*

00.15 dini hari,win akhirnya tersadar dari pingsannya lalu dengan perlahan ia membuka sedikit matany.Ia dapat merasakan hawa dari ruangan tersebut sangatlah dingin.Bingung itu lah yang dapat win rasakan sekarang

Ia tidak dapat mengingat bagaimana mana bisa ia sampai ke ruangan ini ,namun yang ia dapat ingat adalah diriny luntang lantung dijalanan sepi
lalu ia tidak bisa mengingat lagi.

Seseorang dokter lalu menghampiriny
ia tahu betul bahwa win sedang dilanda kebingungan.

" Tenang iya,kamu disini aman kok
tadi kamu tidak sengaja tertabrak mobil milik master.Karena ia sedang terburu-buru jadinya ia memutuskan untuk membawa kamu kesini''. Ujar seseorang dokter wanita.

'' Luka kamu tidak terlalu serius kok, udah saya bersihkan dan saya obati
nam-''.Belum selesai ia menyelesaikan kalimatnya, lantas terdengar suara deringan ponsel dari saku celananya.
Ia lantas menggakatnya

"Baik saya akan segera kesana".

" Maaf ya,saya harus pergi karena ada keadaan gawat darurat di RS ".

" Itu barang barang kamu ada di nakas.Oke saya permisi dulu, sampai ketemu lagi".Belum sempat ia menjawab ternyata sang dokter telah pergi terlebih dahulu dengan langkah yang tergesa-gesa.

A MAFIA  | BRIGHT WIN   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang