CHAPTER 5

548 55 2
                                    


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam hari adalah waktu yang paling tepat untuk win mendatangi sebuah bar bersama dengan sahabat nya mix.

Lelah sungguh lelah,win cuma manusia biasa yang dapat dengan mudah merasakan lelah, bukan lelah fisik melainkan batin dan pikiran.

Mengapa? semenjak kejadian satu minggu yang telah berlalu itu, membuat pikirannya sering kli kacau
makan menjadi tidak nafsu, skripsinya tertunda,tidur tak nyenyak.

Win telah memberanikan diri untuk menceritakan semua kejadian yang ia lihat pada malam itu kepada sang sahabat tanpa ia kurangkan atau lebihkan.

Mix menyadari bahwa mental win  sedang sedikit down,ia sangat memahami situasi yang sedang dihadapi oleh win.Belum lagi dengan masalah keluarganya yang tak kunjung usai.

Niat hati ingin memberikan win ketenangan dengan mengajakny ke  sebuah bar sepulang dari kampus.

"Saya ingin 2 botol bir".Ucap mix ke seorang pelayan.

"Andaikan saja waktu itu gua jadi anter lu pulang dan tidak memilih buat ninggalin lu sendiriian ditengah jalan, mungkin lu gak bakal punya pikiran aneh' dan yang paling penting lu pasti gak bakal berurusan dengan klonpotan mafia"Ujar mix dengan nada penyesalan.

Kata - kata yang dilontarkan oleh mix mampu membuat win tersadar dari lamuanya.Dimana pun ya berada pasti ia akan dihantui rasa gelisah.Lantas win menoleh kearah mix.

"Udah gak papa, jangan merasa bersalah gitu mungkin pikiran gua waktu itu gak bisa dikondisikan.Jadi bukan salah siapa2".Ucap win sambil menaikkan sedikit bibirnya memberikan senyuman hangat kepada sahabat nya.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya 2 botol bir mereka telah sampai.Perlahan lahan mix menuangkan sedikit bir ke dalam gelas.

Suara iringan musik dapat terdengar cukup keras, mereka memesan meja dekat dengan pintu masuk sehingga mereka dapat dengan mudah melihat siapa saja yang keluar masuk.

Seorang wanita centil dan dua temannya, perlahan lahan menuju ke meja win sambil membawa secangkir minuman berakholl.

"haii, boleh kita gabung".Belum sempat meraka menjawab ketiga wanita itu sudah terlebih dahulu mendudukan bokong nya tepat diantara win.

"Heyyy,tampann"Ucap seorang wanita centil kepada win sambil diiringi dengan memegang perlahan dada bidang tersebut.

"Maaf,saya izin ketoilet"Ucap win yang membuat wanita itu sedikit kecewa namun dengan cepat ia menemukan target baru.Yaitu mix

Setelah mendapatkan anggukan kecil dari sahabatnya,ia lalu melangkah kan kaki ny meninggalkan tempat rame tersebut dan hendak ke kamar mandi.

Entah lahh, sedari tadi ia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang sedang berusaha mengamatinya.

Setelah selesai buang air kecil, lantas win menuju ke sebuah wastafel dan mencuci tanganny.

Ia sangat tidak menyadari bahwa keselamatanny kini  sedang terancam.Sesorang berpakaian serba hitam pelan pelan menghampirinya dengan membawa sebuah saput tangan yang sudah diberikan obat bius.

Dan yak, sosok itu berhasil melatakan saputny di depan hidung win sambil memegang erat tangan win.

"Mixxxxxx,tooloo-"Teriaknya terhenti ketika obat itu mulai bekerja.

Melihat win yang sudah pingsan lalu ia dengan cepat membawa win keluar dari bar melalui pintu belakang.Dengan pelan - pelan ia meletakkan win disebuah mobil yang di cat hitam.

Sosok itu lalu melajukan mobilnya secara perlahan, hingga ia berhenti di suatu tempat yang amat jauh dari bar.

........................................................................






















Win tersadar dari pingsannya dan mendapati dirinya telah berada di ruang yang sangat aneh, dengan posisi duduk disebuah kursi dan tangan yang diikat tidak begitu erat.

"hikssss..."

"Lepaskan aku.ku mohon jangan sakiti aku". Ucap win dengan isaksnya

"Tenang iya, aku tidak ingin menyakiti kamu kok baby kecil"

"Jangan takut aku membawa kamu kemari bukan untuk menyakitimu,dan masalah tenpo hari juga tidak ada hubungannya".

"Aku cuma ingin sedikit bertanya' dengan mu,baby kecil".Ucap seseorang dari arah belakang, ternyata Bright sudah menunggu nya sadar sedari tadi.

"Kamu mau apa? tolong jangan sakiti aku".Isak win makin menjadi2.

"Apa aku boleh bertanya sesuatu?".Ucap bright yang masih berada dibelakangny

"Apa hubungannya kamu dengan orang ini,dan jelaskan dengan lantang".Ujar Bright sembari menyalakan tablet nydan menunjukkan foto sang ayah.
















Dengan satu tarikan nafas,win akhirnya memutuskan menjawab untuk pertanyaan bright sempunya saja.

"Dia ayahku, seorang pengguna narkoba dan pemabuk". Jawabannya asal jujur ia malas kalau membahas tentang sang ayah.Bright sedikit kaget dengan jawabannya karena cuma sepatah dua kata saja,ia kira akan mendapatkan informasi lebih banyak lagi namun tidak pada kenyataannya.

Entah mengapa hati kecilnya merasa tak tega membiarkan win lebih lama terikat seperti itu.Ia sempat melihat raut wajah yang win pancarkan sangatlah  kosong.

"Sudahkan, lalu cepat lepaskan aku"












End



















Maaf agak ga jelas kalimatnya 😔☝️

A MAFIA  | BRIGHT WIN   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang