03 ALVENAN

72 13 4
                                    

"BRENGSEK!"alveron melayangkan bogeman keras pada perut lawannya,membuat tubuh cowok itu sdikit terhuyung kebelakang

cowok itu terkekeh,lalu menatap alveron dengan tatapan remeh,seolah dirinnya baik-baik saja."kenapa? enak kan?"tanyanya remeh

"SIALAN LO!!"alveron melayangkan satu pukulan keras ke rahang tegas lawannya,menghempas kuat tubuh dion,hingga membentur dinding dengan kuat,matannya memerah,amarahnnya sangat ketara

suasana disekitarnnya terlihat sangat sepi,murid mandala sudah dipulangkan 15 menit yang lalu.tapi ia tidak memperdulikan keadaan sekitar

yg terpenting ia harus menyelesaikan masalahnnya,selebihnnya ia tidak perduli,meski menyangkut dirinnya sendiri

alveron tidak puas dengan pukulan pukulan yg sebelumnya,ia kembali memukul dengan brutal berkali-kali

bugh!

bugh!

"krek"suara patahan tulang lengan dion yg diplintir kuat oleh astara.

"shhh"ringisan kecil kecual dari mulut dion,bibirnya mengeluarkan cairan merah pekat.dion terkekeh lirih,ia sama sekali tidak membalas bogeman -bogeman yg diberikan alveron,ia membiarkan tubuhnnya dijadikan samsak oleh astara

alveron yang sudah tidak bisa mengontrol emosinnya,terus saja memukul brutal lawannya.sudah dibilang bukan ia tidak kenal ampun,bahkan lawannya yang sudah terkapar mengenaskan

saat dirinnya hendak melayangkan pukulan tiba-tiba dirinnya ditarik keras oleh varo"udah al,udah mau mati noh anak orang"tungkasnnya

dirinya ditarik kuat kebelakang menyebaknan langkahnya mundu beberapa kali,ia menatap bringas dion.

"brengsek lo!"ujar alveron berdecih

rahangnya terlihat mengeras,keringat membanjiri wajahnnya,urat lehernnya menonjol,menunjukan ia masih benar-benar emosi.

"ashh shit"dion meringis sambil memegangi bibinya yang mengeluarkan darah segar,iya menatap bayangan  punggung alveron sebelum menghilang dari hadapannya

cowok itu terkekeh,tatapannya memudar"i'm not satisfied if you're not dead yet"ucapnnya menyeringari sebelum pandangannya mengabur

_____

"anaknya sape sih lo,songong bet anjing",tungkas dirga yang kopinya diminum varo tanpa izin.

"kamu nanyaa"ucap dirga menirukan gaya dilan cepmek.

"ganti ga lo!,gw aduin nih ke tante siti kalo lo suka grepe grepe cewe di club"ancam dirga yang mendapat pelototan tajam dari vano yg merasa ketar ketir

"aelah gitu aja baper,dasar jigong semut"

"sejak kapan semut ada jigongnya?"tanya vano polos

"sejak lo lahir anjing,jangan dipolos-polos in banget napa van,lo itu udah gede masih aj dongo"sungut dirga yg greget karna sikap polos vano yg amat sangat polos,sprti sy

tiba tiba saja dari blakang ada yang mendorongnya membuat seorang gadis berparas cantik tidak sengaja menumpahkan minuma ke baju arga

"BANGSAT JALAN TUH LIAT LIAT ANJING!"serunnya yang membuat varo yang berada didekatnnya kaget dan hampir saja kursi yang ia duduki terhuyuyung kebelakang.

"dek-dek jalan tuh liat-liat aa hampir jatoh denger teriakan si kulkas"ucapnnya dengan mata yang dikedip-kedipkan

"maaf "cicit siswa itu lirih,siswa itu adalah kelas XII ipa 1

"cuci"

"hah?"

"cuci baju gw"ucapnya singkat padat tanpa ekspresi,menatap nama yang tertulis di nametag seragam gadis itu

"ALANA KETLOVLY"

"cantik"satu kata yang terlontar dari mulut arga mampu membuat satu kantir teriak histeris.seorang arga memuji orang?,jarang sekali bukan bahkan mungkin tidak pernah.

"anjay,si kulkas kalo nge'gembel bikin ngakak awoawok"ucap dirga tertawa keras,dan mendapat tatapan tajam dari sang empu

__________

dilain tempat seorang gadis yang sedang menatap tangannya,yang sedang menggenggam obat,tangannya bergetar.

tangannya menggenggam erat obat itu,tak mau ketahuan orang,vana segera melangkah menuju toilet,tatapannya menuju beberapa pil tersebut.

ada rasa tidak tega,tapi demi masa depannya,ia tidak mau menghancurkan harapan orang tuannya.

napasnnya tercekat,ia mencoba menetralkan nafasnnya,matannya terpejam,air matannya mengalir ,dadanya sesak

ia segera membuka pembungkus pil tersebut,hendak memasukan ke mulut tiba tiba seseorang datang dari belakang dan merampas pil tersebut

"LO GILA!?"

Vana tidak brani menatap lelaki didepannya,air matannya mengalir kembali,tangannya gemetar,pikirannya bertambah kalut

kau adalah penggores luka terhebat dalam jangka waktu yang singkat_lvyashevavnadya
VOTE BROH

AlVENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang