08 ALVENAN

74 4 1
                                    

Berat ya? It's okay, kelak kamu akan berada pada doa-doa yang pernah kamu panjatkan. God has perfect timing, trust me.
- Shvavndya

___________

Vana menerjabkan matanya berkali kali untuk menyesuaikan pencahayaan yang masuk melalui celah celah gorden,pipinya memanas kala mengingat kejadian malam tadi

Dimana ia meminta alveron untuk mengelus perutnya,mungkin mulai sekarang, mengelus perutnya adalah rutinitas sebelum tidur

Tiba tiba rasa mual tak karuan menjalar diperutnya,serasa tak tertahan lagi vana berlari memasuki kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya ke koslet

Hoekkk!

Hoekkk

Alveron menerjapkan matanya perlahan kala mendengar suara berisik dari kamar mandi,ia menegakan tubuhnya dan segera berlari menuju kamar mandi

"Kenapa"tanyanya

"Pusing,mual lagi"jawab vana parau,tubuhnya lemas kepalannya juga pusing

Alveron yang merasa tak tega pun lantas menarik perempuan didepannya ini kedalam dekapannya,ia mengelus surai hitam itu lembut

Ia menunduk dan kepalannya menghadap perut yang terlihat buncit itu"gaboleh nakal,kasian mama"ucapnya seraya mengelus pelan perut vana

Ternyata alveron tak seburuk apa yang ia pikirkan,sikapnya tak sepenuhnya buruk dan tak sepenuhnya baik.orang orang mengira hidup bersama alveron adalah bencana besar.tapi tidak bagi 'sipemilik hidung mancung',yang diizinkan melihat sikap yang sebenarnya

Ia jadi teringat dengan kata²mamanya"
"Jangan pernah menyalahkan takdir, meskipun takdir mu tidak sesuai dengan apa yang kau inginkan."

"Udah,aku mau masak"pintanya seraya menyingkirkan tangan alveron yang masih aktif mengelus

Alveron memeluk pinggang vana posesif,seakan tidak rela jika miliknya diambil siapapun

"Udah"pinta vana yang kesekian kalinya

"Hm"dehem alveron lirih

Serasa geram karna lekaki didepannya ini tidak mau melepaskan pelukannya sedikitpun,vana memutuskan untuk mencubit lengan alveron

"Shhh"ringisan kecil keluar dari bibir tebal berwarna pink itu

"Sakit?,maaf"tanya vana

"Hm"guman alveron dan langsung meninggalkan vana yang masih terdiam disana

Huh ngambekan!.

_________

Tumis kangkung dan ayam goreng sudah tersaji di meja pantry

Alveron turun dari tangga dan menuju kemeja pantry,ia menatap masakan vana yang terlihat simple namun menggiurkan

"Ambilin"pinta alveron

Tanpa basa basi vana segera mengambilkan secentong nasi beserta lauk pauknya"segini aja atau mau nambah lagi?"tanyanya memastikan

"Udah"jawab alveron kemudian menyantap makanannya dengan tenang

"Pake dasinya"printah vena

"Males"hal itu membuat helaan napas kasar dari vana,baju yang dikeluarkan,kancing kemeja atasnya yang tidak dikancing,rambut yang berantakan,memang dasar badboy satu ini!.

"Pake ga!.itu juga baju kenapa dikeluarin!?"omel vana gadis itu mulai memakaikan dasi

"Udh biasa"jawab alveron cuek,memang seharusnya vana tidak kaget bukan,alveron itu berandal,jelas penampilanya urakan seperti ini

Tapi tidak berpengaruh dengan paras rupawannya itu, malah smakin hari kadar kegantengannya itu semakin menambah.

Keduannya berangkat sekolah menggunakan mobil karna iu kemauan vana yang katanya takut jadi trending topik apalagi sampai masuk grup LT(LAMBE TURAH)

"Al"panggil vana pelan

Alveron yang masih fokus menyetir itu hanya berguman kecil"hm"

"Nanti aku turun di halte aja ya?"pintanya,masalahanya fans alveron itu ga nanggung² banyaknya,bisa sakit mental ia menghadapi fans fantatik suaminya itu

"Gak"jawab alveron tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun

"Please!,nanti aku bisa disinisin sama fans²kamu itu,aku gamau ya bikin masalah"pintanya pelan lebih ke merengek memohon

"Gw bilang gak,ya gak"jawab alveron ketus,ia tidak suka bantahan,ia benci penolakan.

Vana menerucutkan bibirnya kesal,membuat bibirnya maju beberapa senti.ia pasrah, mungkin setelah ini ia harus berurusan dengan fans² suaminya itu

Apalagi sampai masuk grup 'LT' sma mandala itu,"huh semoga nggak kejadian"batinnya

vana harus siap mental menghadapi fans² alveron itu,apalagi omongan siswi² sma mandala ini yang pedesnya melebihi cabai Carolina reaper

"Al"vana melirik alveron yang hanya terlihat santai,tanpa mengetahui bahwa istrinya ini sedang dilanda ketakutan itu

Keheningan menyapa beberapa detik itu,alveron melirik vana yang terlihat ketakutan"gapapa"ujarnya meyakinkan vana

Jantung vana rasanya akan lepas,ia melihat sekeliling koridor yang menatapnya dengan tatapan sinis,

Itu vanadya kan?

Ih alveron mau ya sama vana

Itu al ga risih ya sama vana?

Hooh gw 3l

Apatuh?

Lemes,letih,lemah

Dasar bicth!

Begitulah bisikan bisikan yang didenggar vana,ia menghela nafas kasar,lagian kenapa alveron terang terangan menunjukan hubungannya,debest emang

"COME HERE DADY ALVE"teriak vino lantang,sambil menyeruput segelas kopi yang dipesannya itu

"Wih,semalem kuat kan"tanya dirga ngawur

Sedangkan vana iya meminta pergi kekelas karna tadi ia merasa risih dan berakhir ingin menetap dikelas saja katannya

Alveron hanya mengantar sampai depan kelas karna itu permintaan gadisnya

Vana segera berlari kecil dan menghampiri alana

"Ck. gainget lagi bunting"batin alveron kesal

"Kemana aja lo van"tanya alana yang heran kenapa vana mendadak sekali tidak berangkat

"Diundang keacara nikahan temennya tante mama aku"jawab vana menirukan gaya konten DEBM,taulah pasti

"Wanjay,penerus konten DEBM nih"

Mereka beruda memperhatikan alveron dan ke empat temannya yang sedang berada dillapangan outdor

"he's too cute when he smiles"guman alana dengan tersenyum kecil

VOTE BUND⚠️🤩

Semangat buat kamuu><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semangat buat kamuu><

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlVENANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang