SAH!..
Ya,hari ini memang alveron dan vana melangsungkan pernikahannya
Setetes air mata keluar dari pipi gadis eh ralat perempuan yang kini sudah sah menjadi istri dari si brandal,vana menundukan kepalannya.
Ia tidak percaya umurnya yang masih remaja harus menyandang setatus sebagai istri sekaligus calon ibu dari lelaki disebelahnnya ini
Pria itu tahu bahwa putrinya menikah hari ini,percuma saya ia melarang,ini akan membuat kekacauan disini
"Cape?"tanya alveron kala melihat raut lelah dari perempuan itu,sejak 10 menit lalu ia melayani tamu undangan yang hadir
Vena menggeleng,segerombol laki laki berlajan kearah mereka,sambil menengteng bingkisannya masing masing
Varo menghampiri keduannya"congrats bro"ucap varo dan langsung memeluk alveron
"Jangan nyoblos dulu al,inget istri lo lagi hamil"ucap dirga,alveron menatap tajam temannya yang satu ini
"Kalo kaga kuat mending nyolo al"ujar vano
"Anjing lo"maki alveron
"Happy birthdy al,semoga pendek umur"ujar dirga ngawur
"Sialan,siapa yang ultah anjing"sentak alveron
"Congrats"ucap arga singkat padat nan jelas,memang si macan kaku ini,disini kaku disana kaku dimana mana selalu kaku
"Thanks"ujar alveron
Alveron yang merasa sudah jenah menghadapi teman teman gilanya ini langsung menyuruhnya pergi,meski harus diawali paksaan
"Masuk kamar"printah alveron yang melihat raut lelah dari perempuah disampingnya
"Tapi acarannya belum selesai kan mom?"tanya vana
"Gapapa masuk aja,kamu pasti cape kan,lagian tamunnya udah pada pulang"ujar elena
"Al,vananya digendong dong,kasian itu"printah sang momy yang membuat pipi vena memerah,lantas hal itu membuat alveron langsung mengangkat vana dengan gaya bridy style
"Kita tidurnya pisah kan"tanya vana,mereka sudah berada di rumah baru mereka,katanya si hadiah dari sang papa untuk si maung satu ini
Alveron hanya menggeleng pelan,kemudian menatap vana yang sedang sibuk melihat sekeliling rumah baru keduannya
Pandangannya tertuju keperut perempuan itu yang terlihat sedikit membuncit
Tidak pernah terpikirkan dimasa muda seperti ini ia harus menyandang setatus sebagai suami sekaligus calon ayah untuk anak yang berada dikandung vana
Peraturan ketat dari sang papa yang membuat dirinnya tak brani bermain main dengan wanita,alveron memang nakal,ia suka mabuk,sering tawuran dan masih banyak lagi,tapi ia bukan tipe anak yang pembangkang
Namun ia malah merusak perempuan didepannya ini,membayangkan saja tidak pernah.
ia tau disetiap senyum manis vana terdapat kesedihan dan kekecewaan yang mendalam,namun gadis itu pintar menyembunyikannya.hal itu yang membuat alveron merasa bersalah.
meski dirinya tidak mencintai vana,tapi ia akan berusaha menerima semua yang telah terjadi
ia juga akan belajar mencintai vana,cinta datang karna terbiasa bukan.
Ia melihat perempuan yang tengah sibuk merapikan pakaian mereka untuk diletakan dilemari
Ia memperhatikan wajah wanita itu,kantung mata yang menghitam,pipi yang tirus.ia jadi semakin merasa bersalah.ia berlajan pelan menghampiri perempuan itu
"Istirahat"perintahnya,menarik lengan vena menuju kasur king size dan membantu wanita itu berbaring
Ia menatap lelaki didepannya"belum selesai itu"matanya melirik ke beberapa kover dan baju yang masih belum tertata
"Biar gw"jawab alveron
"Makasih,aku tidur duluan yaa"ia sedikit tidak enak,tapi ia juga sangat lelah,bayangkan saja dari jam delapan sampai jam 5 sore ia dipelaminan
Melelahkan bukan,walaupun yang hadir diacara pernikahan itu tidak terlalau banyak,tetapi tetap saja ia waktu istirahatnya tertunda sampai saat ini
"Hm"guman alveron tidak menolehkan kepalannya sedikitpun
♧♧♧♧
Vena menerjabkan matanya berkali kali,wanita itu masih mencoba menyesuaikan pencahayaan,ia menatap kearah jam kecil yang terletak nakas sebelahnya,jam masih menunjukan pukul satu dini hari
"Al"panggil vana pelan,hari sudah menunjukan pukul dini hari,tapi dirinya malah terbangun
Matanya melirik space disampingnya,ia tidak mendapati lelaki itu disana
"Al"panggil vana
"Apa"jawab alveron
"Ngapain?" Tanya vana
"Nyebat"jawab alveron seadanya.vana menghela nafas,kemudian menatap alveron yang memunggunginya,jarak keduanya tidak terlalu jauh,jadi saat vana memanggilnya pelan alveron masih bisa mendengarnya
"Pake baju"perintahnya ketus
"Panas"
Bara tetap santai menghirup rokok elektriknya"kenapa bangun?"
"Gabisa tidur"
Alveron beranjak dari balkon kamarnya dan berjalan mendekati vana"tidur!"
"Elusin perutnya"pintanya pelan,nyaris tak
terdengarSeolah paham ia mendudukan bokongnya secara perlahan di sebelah vana
Tangan alveron perlahan mengelus lembut perut yang sudah terlihat membuncit
nyaman.pikir vana,seulas senyum tipis tercetak jelas di bibir vana,sebelum dirinya terlelap
Senyum tipis tecetak jelas di bibir alveron,ia menatap wajah perempuah disampingnya yang sudah tertidur pulas
Ia ikut membaringkan dirinya di space samping vana,ia ikut memejamkan matanya meski tangannya masih sibuk mengelus perut yang berisikan anaknya
KAMU SEDANG MEMBACA
AlVENAN
RomanceTerkadang takdir bukan hanya tentang kesedihan,didalamnya juga terdapat kebahagian Sama kisahnya seperti lelaki brandal bermarga reymod itu,yang akan menjadi ayah karna dijebak musuhnya ALVERON REYMOND lelaki segudang kenakalan,bahkan tawuran,mabuk...