9. Progress

699 63 14
                                    

Halo para readers kesayangan nya elin

Gimana kabar nya?
Semoga puasa kemarin lancar ya, semoga hari raya juga dapat banyak THR

Yang lupa sama cerita nya bisa kali ya di baca ulang

Siap lanjutin cerita nya kan?

Cuss gass nguengggg~

Happy Reading

**

**

**

Chapter sebelumnya

"Maaf kan aku"

Chuuya hanya merespon ucapan Dazai dengan elusan lembut di kepala si Brunette

**

**

**

"Aku bingung"

"Huh?"

Akutagawa menatap Atsushi dengan ragu

"Kenapa?"

"Aku tidak tau harus membeli apa, Dazai-san tidak mengatakan nya"

Atsushi tidak bisa menahan kekehan nya saat mendengar ucapan polos itu

"Jangan menertawakan ku, aku sedang tidak ingin berkelahi"

"Siapa juga yang mau berkelahi"

Atsushi menoleh kesana kemari "Kita ke sana"

Akutagawa tidak sempat merespon saat tangan nya sudah lebih dulu di genggam oleh tangan yang lebih kecil

"Pertama kita harus beli nasi, sepertinya Chuuya-san sedang sakit jadi kita beli sup miso karena ada sayuran di dalam nya, minum nya teh hijau lalu buah-buahan, apa kita perlu membelikan makanan untuk Dazai-san juga?"

Atsushi menatap Akutagawa yang hanya terdiam

Akutagawa memberikan uang yang di berikan Dazai pada Atsushi

"Kau saja yang urus, aku tidak mengerti"

Atsushi tersenyum dan kembali membawa Akutagawa untuk mengikuti nya

"Apa kau akan terus menggenggam tangan ku?"

"Kau bisa melepaskan nya kalau tidak suka"

Akutagawa terdiam dan benar-benar melepaskan genggaman tangan Atsushi membuat si surai silver merasa kecewa

'seharus nya aku tidak usah sok bilang seperti tadi'

"Aku tidak suka tangan ku di genggam jadi biarkan aku yang menggenggam tangan mu" ucap Akutagawa sambil meminta Atsushi memberikan tangan kecil nya untuk di genggam

Atsushi tersenyum malu dan memberikan tangan nya pada Akutagawa, tangan kecil itu tertutupi tangan yang lebih besar

"Hangat"

"Hm?"

"Tangan Akutagawa hangat" cicit nya dengan pipi yang memerah

Akutagawa tersenyum tipis membuat rona merah itu semakin terlihat jelas

"Jangan tersenyum seperti itu"

"Kenapa? Apa aku memang tidak pantas tersenyum"

"Bukan! Bukan itu maksud ku!" Atsushi menggeleng kencang

The End It Should Be (SOUKOKU) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang