Permulaan Cerita | 00 (Part 2)

659 56 4
                                    

00 (Part 2)(Rewritten)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

00 (Part 2)
(Rewritten)

- - -

"Robek juga?" guman si pria bersurai (warna rambut) apabila mendapati kesan robek dibuku itu tersebut. Ia menghelah nafas lalu menutup buku berkulit hitam itu lalu menyimpan kedalam lacinya.

"Kenapa dia robek? Aduh, gw khawatir kalau itu punya info berharga..." gumannya yang sedikit kesal dan keliru tindakkan pemilik asal tubuh badan ia sekarang ini.

Buku ia baca sebentar tadi bukanlah buku biasa melainkan diari milik pemilik asal tubuh ini. Dirinya berasa bersyukur gara-gara dapat mempelajari dan mengetahui maklumat dan hidupnya.

Sayangnya ada beberapa yang ilang atau kelihatannya robek. Kemungkinan sih dirobek pemilik tubuh ini sebelumnya tapi mengapa? Itukan diari yang kebiasaan simpan hal peribadi, malahan itu sedikit menyebalkan.

"Emangnya apa latar hidupnya sebelum umur 17?" batinnya dengan perasaan penasaraan. Ia menyedari diari ini bermula pada umur 17 dan berakhir pada umur 19, lebih tepat sih beberapa hari sebelum ia bangun didunia ini.

Pemilik tubuh ini langsung gak menulis apa-apa yang berlaku sebelum ia umur 17. Lebih kebanyakan ia menulis ia kenangan bersama keluarga ama gambar ia tampal dimuka surat itu. Pria itu sungguh menyayangi keluarga, ya?

"Kak! Kak!" Manik (warna mata) mengalih pandangan kearah pintu kamarnya Pintu diketok banyak kali secara bertubi dan seperti bakalan rosak jika dibiarin.

"Ya, ya..." [Male Name] menghelah nafas pada perangai adiknya. Adik perempuannya, Ayumi atau lebih ia suka memanggil dengan Ayu bersikap agak bar-bar sih.

Ia langsung berjalan kearah pintu lalu membuka pintunya. Buka mendapat ucapan terima kasih malahan perutnya diketuk oleh Ayu yang lambat menyedari pintu udah dibuka.

"Aduh!" Teriak pria itu dalam kesakitan sambil memegang perutnya lalu mengambil beberapa langkah kebelakang dari si gadis itu. "Gak reti sabar, kah?" tanya dengan sedikit kesal tapu malah diabaikan.

Ayu hanya senyum polos dan gak merasa bersalah sama sekali. "Gak~! Salah kak gara-gara kelamaan buka pintu!" Ini bocah gak nyedar diri malahan salahin orang lain. Untung sayang dan adiknya.

"Ya, ya. Kakak salah," jawab [Male Name] dengan pasrah. Sudah 2 tahun ia didunia ini dan udah berumur 21 tahun, ia merasa seperti masa cepat berlalu. Gak sangka dirinya udah dewasa dan bekerja.

Manik (warna mata) melirik kembali ke Ayu dan ternya udah hilang bocah itu. "Cepatan, kak! Mama udah tunggu dibawah! Nanti sarapan bakalan sejuk!" Suara adik perempuannya dari bawah, ternyata udah pergi duluan.

𝐓𝐢𝐦𝐞𝐬 | 𝐕!𝐁𝐒𝐃 𝐗 𝐌𝐚𝐥𝐞 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang