"𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐢𝐬𝐢𝐬𝐢𝐤𝐮."
Memperkenalkan [Male Name]. Seorang anak yang rajin, pintar dan juga wibu. Diluarannya kelihatan kalem tapi tidak semestinya didalam pikirannya. Seperti para wibu yang lain [Male Name] punya impian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakit itu memang merupakan perkara biasa untuk manusia. Tentu saja dirimu tidak terkecuali, kamu itu juga manusia. Iya, kebiasaannya jikalau dirimu sakit kamu bakal tahan dan lakukan kerjamu.
Tapi kali ini benar-benar parah, menyebabkan dirimu perlu mengambil cuti dan beristirahat dirumah. Tentu saja para teman sekerjamu menyedari ketiadaanmu di pejabat.
" Dia masih belum datang...? " Ucap Atsushi sambil melihat jam. " Ini sangat aneh...kebiasaan dia bakal datang cepat atau tepat waktu... " Hal ini membuatkan semua terdiam kecuali Ranpo. Mereka mendengar suara pintu pejabat dibuka membuatkan mereka menoleh. Ternyata bukan [Male Name], tapi Dazai yang masuk.
" Loh? Kenapa semua pandang ke aku? " Tanya Dazai dengan keliru. " Kampret! Lu lewat 2 jam! " Teriak Kunikida dengan kesal kepada Dazai. " Ku pikir, [Male Name], sih. Tapi mustahil jika datang lewat kecuali ada sesuatu. " Ucap Kenji membuatkan Dazai memandangnya.
" [Male Name] belum datang? Aneh... " Guman Dazai sambil meletakan tangannya di dagu berpikir. " Dia sakit. " Ucap Ranpo membuatkan semua memandangnya. " Sakit? Bukankah dia jenis keras kepala dan mengambaikan dirinya sakit? " Tanya Kenji kepada Ranpo.
" Iya, tapi sepertinya kali ini lebih teruk hingga di gak bisa datang. " Ucap Ranpo lalu mengunyah gula-gulanya. " Atsushi. " Kyouka memanggil Atsushi mmebuatkan ia memandangnya. " Apakata kita melawat [Male Name] selepas ini? " Cadang Kyouka membuatkan Atsushi berpikir. ' Iya, sih. Lagi-lagi [Male Name] udah banyak bantuin aku ama Kyouka. ' Batin Atsushi lalu tersenyum. " Boleh saja. " Jawab Atsushi.
Ya, sebernanya bukan hanya mereka berdua yang sedang memikirkan perkara yang sama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
