[REPUBLISH]
Kayaknya target 1rb vote nggak berlebihan deh untuk jumlah pembaca yang udah sampai 6ribuan. Tapi ternyata susah juga ya untuk menuhin target itu.
Untuk target bab ini tetap sama ya. 1rb vote dan 500 komentar tanpa spam.
============================
POV Delilah
Setelah belasan jam penerbangan, akhirnya aku tiba di Bandara Soekarno-Hatta dan melanjutkan perjalanan ke Bandung dengan menggunakan travel.
Kuambil beberapa gambar jalan raya dan memostingnya di story Instagramku dengan caption "I'm home". Karena sehebat apapun kehidupan di New York sana, Jakarta tetaplah tempat pulangku.
Tak lama setelah aku membuat unggahan di IG, sahabat lamaku, Sandra, menelepon lewat IG. Dia pasti sudah melihat postingan terbaruku.
Segera kuterima panggilan itu dan jeritan khas darinya langsung memekakkan telinga. "Lily!!!!! Lo di Jakarta?"
"Duh.. biasa aja dong. Bisa pecah nih gendang telinga gue dengar teriakan cempreng lo itu."
"Gue gak mau tau. Pokoknya kita harus ketemu. Gue bakal siapin pool party buat menyambut kembalinya sahabat gue!"
"Ntar aja ya. Gue pulang bukan buat liburan apalagi party." Kuhela nafas panjang mengingat Opa. "Gue lagi otw Bandung. Opa gue meninggal."
"Owh.. Ly, sorry gue gak tau. Turut berdukacita ya," ucapnya.
"Iya. Ntar gue kabarin kalo udah di Jakarta ya. Gue juga kangen banget sama bacotan lo. Tapi jangan ajakin gue aneh-aneh lagi ya. Kapok gue," ucapku mengingatkan kenakalan kami dulu.
Tawanya langsung pecah. "Hahaha.. iya-iya. Gue juga udah tobat kali," ucapnya.
"Oh iya, Ly. Kirimin nomor WA lu ya biar kita bisa kabar-kabaran lewat chat," ucapnya.
"Iya nanti gue kirimin kalo udah beli kartu ya."
Pembicaraan kami pun selesai dan aku kembali merenung sambil menatap ke luar jendela. Terbersit kenangan perjalanan Jakarta-Bandung bersamanya kala itu.
Aku tiba di depan rumah Opa pada malam hari. Suasana duka sudah terasa bahkan dari luar kompleks rumah Opa. Karangan bunga dari berbagai kalangan berjejer dari depan rumah sampai ke jalan raya. Tidak heran, Opa Dennis memang cukup ternama di Bandung.
Pemakaman Opa akan diadakan besok. Jadi seluruh keluarga sudah berkumpul di rumah dan menerima banyak pelayat. Aku pun memasuki rumah dari pintu belakang, menuju dapur.
"Eh Lilah, udah sampai kamu, Sayang?" sapa Tante Dinar yang pertama kali melihatku.
"Iya, Tante."
Kami cium pipi kanan dan kiri lalu aku melakukan hal yang sama pada anggota keluarga lainnya yang ada di dapur.
"Eh, Kak? Udah sampai? Kok nggak ngabarin Mama?"
Mama yang baru saja bergabung, cukup kaget melihat kehadiranku disana. Aku langsung menghambur ke pelukan Mama dan kami berpelukan hangat melepas kerinduan yang mendalam, lalu aku pamit untuk menyimpan koper. Kamar untuk kami masih sama dengan terakhir kali kami kesini. Kamar lantai 2 paling ujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated Stepfather
RomanceDerry dan Delilah adalah ayah dan anak tiri yang harmonis dan saling menyayangi selayaknya ayah dan anak. Namun kejadian satu malam mengubah segalanya. Tanpa sengaja mereka terjebak one night stand di sebuah hotel dan sejak saat itu mereka mulai men...