Bab 25

26K 1.3K 191
                                    

[REPUBLISH]

Siapa yang senang akhirnya 2D sudah in relationship?

Apakah hubungan mereka akan kandas atau berlabuh? Tidak ada yang tahu.

===========================

POV Derry

'Semoga ini bukan mimpi."

Sebelum membuka mata, saya berdoa agar apa yang terjadi semalam bukanlah mimpi indah saya semata. Dan betapa leganya saya saat membuka mata dan melihat punggungnya yang terbuka menjadi hal pertama yang saya lihat.

Tangan saya terulur untuk mengusap punggungnya. Kenapa dia suka sekali tidur dengan posisi telungkup? Apa dadanya tidak sesak? Saya tidak habis pikir melihat posisi tidurnya saat ini. Dia tidur tengkurap, kedua tangan lurus di sisi tubuhnya, dan kepala miring menghadap saya dengan rambut acak-acakan yang menutupi sebagian wajah cantiknya.

Saya melihat jam. Masih terlalu pagi untuk membangunkannya. Pasti dia masih kelelahan dan butuh banyak istirahat untuk memulihkan tenaganya. Pelan-pelan saya menghapus jarak diantara kami dan mengubah posisi tidurnya yang tengkurap menjadi miring menghadap saya dan menjadikan lengan saya menjadi bantalnya.

Saya menyisir dengan jari rambutnya yang berantakan lalu mencium keningnya.

Eunghh.. Dia melenguh pelan namun tidak sampai terbangun. Dia mendekatkan tubuhnya ke tubuh saya dan memeluk saya erat. Nafasnya yang hangat dan teratur menyapa samping leher saya yang ditempeli oleh hidungnya. Sepertinya dia kedinginan. Wajar saja karena pakaiannya masih teronggok di lantai sampai pagi ini. Saya juga.

Saya menarik ujung selimut yang berada di pinggang kami, menaikkannya  sampai menutupi pundaknya. Saya memeluk pundaknya erat dan dagu saya bertumpu diatas kepalanya. Saya tidak berhenti tersenyum mengingat kejadian semalam. Saya ingin memgulanginya lagi.

Beberapa saat kemudian saya merasakan tubuhnya menggeliat dan melenguh. Kepalanya mendongak lalu tersenyum tipis dengan tatapan mata sayu.

"Morning handsome," sapanya dengan suara berat membuat saya tersipu. Astaga! Kenapa gadis tak berpengalaman ini bisa membuat saya tersipu hanya dengan wajah bangun tidurnya?

"Coba ngomong lagi?" pinta saya sambil mengusap pipinya dengan punggung jari saya.

Dia terkekeh pelan dengan menyembunyikan wajahnya di leher saya, lalu kembali melihat saya dan mengusap rahang saya dengan lembut. "Good morning my handsome,"  ulangnya.

Saya mengecup singkat bibirnya. "Seksi banget sih kamu," bisik saya di depan wajahnya.

"Ck! Apa sih? Gombal terus." Dia menolehkan wajahnya ke samping tapi saya tarik lagi agar kami tetap saling menatap.

"Saya nggak gombal, Dee. Kamu memang seksi."

"Apanya?" tanyanya.

"Semuanya."

Kemudian dia terkekeh lebih lebar dari yang tadi. Entah apa yang lucu, saya tidak tahu.

"Dee, apa kamu bahagia?" tanya saya menatap matanya.

"Sangat bahagia," jawabnya tanpa ragu lalu mengecup kening saya lama.

Lagi-lagi dia berhasil membuat saya terenyuh. Saya beringsut turun menjadi lebih rendah darinya dan memeluknya dengan menyandarkan kepala di dadanya. Nyaman sekali.

"Jangan digesek-gesek gitu, geli. Diam aja," protesnya saat dagu saya bergerak-gerak mencari posisi ternyaman.

Setelah saya diam, tangannya menyisir rambut saya dengan jari lalu mencium puncak kepala saya.

Complicated StepfatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang