04

864 44 0
                                    

Tolong beri vote

Happy reading^^


***
Mata Jeno melirik jam diatas nakas, dan ternyata jam masih menunjukkan pukul tiga pagi.

Dan sekarang dirinya harus bangun dikarenakan suara tangis leeseo.

Padahal baru dua jam lalu Jeno baru memberikan susu, dan sekarang dirinya harus lagi membuat susu untuk leeseo.

"Iya nak aduuu anak Daddy haus ya?"

Jeno mengambil leeseo dari box bayi kemudian Jeno sodorkan botol susu dan langsung leeseo terima.

Sambil menimang leeseo agar tidur kembali, Jeno keluar kamar untuk pergi ke kamar putranya. Takut kalau jisung kebangun karena suara tangisan leeseo yang lumayan keras tadi.

Cklek

Pintu terbuka, Jeno menghela nafas lega sebab jisung akhirnya tidak terganggu, kalau sampe jisung bangun, mungkin Jeno harus meminta tolong pada mommy nya untuk menidurkan jisung kembali.

"Eh udah tidur lagi"

Sehabis Jeno menutup pintu kamar putranya, Jeno menunduk dan ternyata leeseo sudah kembali tertidur pulas, dengan perlahan Jeno kembali ke kamarnya lalu menaruh leeseo pada box bayi, menutup box bayi tersebut menggunakan jaring anti nyamuk.

"Kamu kok bisa sih mirip banget sama Nana?"

Jeno menatap wajah tenang leeseo yang tertidur, tanpa sadar Jeno tersenyum, dia baru sadar kalau leeseo ini sangat mirip dengan jaemin.

"Andai kamu ada disini na, mungkin kamu bakalan ngeledekin aku terus karena dua anak kita ga ada yang mirip sama aku. Hahaha Tapi kayaknya itu ga bakal terjadi sih, soalnya kamu aja milih buat tinggal sama tuhan, aku mana bisa larang kamu"

Tangan Jeno mengelap air mata yang jatuh, walaupun dirinya tak menunjukkan kesedihan lagi, tetapi dalam lubuk hati yang paling dalam Jeno masih merasa kehilangan.

Tak mudah bagi Jeno untuk terbiasa tidak ada jaemin di sisinya, bahkan jika Jeno boleh jujur sesaat dia merasa kesal pada leeseo tapi perasaan itu kembali teralih jika Jeno melihat wajah bayi mungilnya yang sangat mirip dengan orang yang paling Jeno sayang.

Seakan tau kalau leeseo ini tidak boleh Jeno benci sama sekali.

🐶🐰🐭🐝

Jam 7 pagi Jeno terbangun, dia lihat box bayi leeseo, ah bayi itu masih tertidur rupanya.

Sebelum dirinya membangunkan leeseo untuk dia mandikan, Jeno terlebih dahulu mengecek kamar jisung, untuk dia tau apakah jisung masih tidur atau sudah bangun.

"Selamat pagi anak Daddy yang ganteng" sapa Jeno saat dia lihat jisung sedang dipakai kan baju oleh taeyong.

"Dyyyyy!" Jisung melompat lompat sambil mengangkat tangan, meminta Jeno untuk menggendong nya.

"Bentar cung ini oma masih pakein kamu celana...nah udah selesai"taeyong menepuk bokong jisung beberapa kali sebelum memberikan jisung pada Jeno.

"Dyy cung dah Andi" (Daddy jisung dah mandi)

"Ah masa?jisung beneran udah mandi?"tanya Jeno bergurau.

Jisung mengangguk

"Kalau udah mandi, coba sini Daddy cium wangi atau engga ini anak Daddy"

Jisung tertawa ketika wajah nya dibumbuhi ciuman oleh Jeno, rasa geli jisung rasakan saat dirinya digelitik oleh sang Daddy.

"Yii dyy hahahaha cung yiii" (geli Daddy hahahaha jisung geli)

Daddy Jeno Is The Best {Nomin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang