02

1.5K 81 20
                                    

Jangan lupa untuk vote

Happy reading^^


***
Hari ini adalah hari pemakaman jaemin, sedari tadi Jisung tak henti hentinya menanyakan dimana sang mommy berada.

Sedangkan taeyong dan winwin semakin bingung bagaimana cara mereka menjelaskan kepada cucu mereka itu.

Makanya pas jisung mulai lupa sama pertanyaan tentang mommy nya, jaehyun segera bertindak untuk membawa Jisung jalan jalan, supaya anak itu tidak lagi mengingat mommy nya untuk sementara waktu.

Berbeda dengan jisung, justru Jeno hanya bisa terdiam begitu jasad jaemin mulai di kremasi, dirinya tak henti memerhatikan tubuh sang istri yang perlahan menghilang di tutupi peti mati.

Haechan serta renjun sahabat dari jaemin dan Jeno, hanya bisa menguatkan Jeno melalui pelukan, mereka tau sahabatnya kali ini benar benar butuh seseorang untuk menguatkan dirinya.

Maka dari itu, Guanlin serta Mark, suami dari haechan dan renjun, tidak merasa cemburu ketika kedua istri mereka memeluk Jeno dengan sangat erat.

"Jen jangan diem aja, ngomong Jen ntar lu kesambet gw ga bisa tanganin"kata renjun sambil nepuk pipi Jeno yang hanya diam menatap lurus ke depan.

Haechan mengangguk, dia bahkan sudah berusaha mencubit Jeno agar orang itu bereaksi sedikit, tapi nyata nya hanya keterdiaman yang mereka dapatkan.

"Gw mohon jangan gini Jen, lu harus ikhlas, jangan sampe lu sakit, gw tau lu sayang banget sama jaemin, gw sama renjun pun juga sama sayang nya, tapi kita ga bisa melawan takdir, kalau Tuhan udah berkehendak kita ga bisa apa apa selain ikut alur yang dia berikan ke kita"

Haechan menghapus air matanya kasar, sedih melihat Jeno yang seperti ini.

Renjun juga tak beda jauh dari haechan, mereka sangat khawatir akan keadaan Jeno, mereka tau seberapa besar kasih sayang Jeno kepada jaemin.

Wajar jika Jeno seperti ini, tetapi mereka tak ingin jika Jeno berkepanjangan, jisung akan curiga jika melihat Daddy nya bak mayat hidup nantinya.

Apalagi Jeno itu orang nya gampang stress, haechan takut jika Jeno jatuh sakit ntar, bagaimana dengan jisung dan baby kalau Jeno sampe sakit?

"Njun"

Setelah sekian lama, akhirnya Jeno mulai bersuara, yang pertama kali Jeno panggil adalah renjun.

"Iya Jen, apa?gw disini, lu mau apa hm?"

"Chan"

"Apa Jen?kenapa?butuh apa?bilang sama gw"

Jeno tatap satu persatu kedua sahabatnya itu, lalu Jeno peluk mereka berdua se erat mungkin.

"Kalian...ga akan ninggalin gw kan?"

Haechan dan renjun saling tatap, sedetik kemudian mereka mengangguk.

"Janji?"

"Iya kita janji"

"Kalian ga akan kayak Nana kan?ga ninggalin Nono sendiri?echan sama njun akan tetep sama Nono kan?"tanya Jeno dengan nada bergetar.

Haechan menangis kejar, ketika Jeno seolah olah berpikir bahwa mereka akan ikut meninggalkan Jeno.

Renjun langsung mengelus pipi Jeno sekaligus menghapus air mata Jeno.

"Ga no, njun Sama echan akan selalu sama nono, setiap Nono butuh, kita akan siap untuk bantu Nono. Sekarang, Nono jangan sedih ya?njun Sama echan khawatir kalau Nono gini terus, emang Nono mau bikin kita berdua khawatir?ga kan?"

Sontak Jeno menggeleng keras, sedikit demi sedikit dia lepaskan pelukan dari kedua teman nya, lalu dia pegang Poto jaemin yang sudah di hiasi bunga bunga.

Daddy Jeno Is The Best {Nomin}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang