..
Suara dentingan dering ponsel mengejutkannya. Casey segera meraih ponsel yang berada di meja samping piringnya.
..
..
Casey hanya mendengus, Chenle sangat tidak paham situasi.
Casey berjalan tergesa-gesa, membawa ransel yang basah, memasuki area sekolah yang sudah terbilang ramai.
Casey menoleh, mendapati siswi menatapnya menyelidik.
"Lo abis keujanan?"
Casey mengangguk, meski tak yakin pertanyaan tersebut di tujukkan untuknya.
"Bawa ganti?" Casey menggeleng bingung.
"Bentar ya." Namun dengan patuh Ia mengangguk, duduk di bangku depan loker.
"Aku ngapain?" Batin Casey.
Udara makin terasa dingin, padahal Casey sudah berada dalam gedung.
Jujur saja, Ia ingin menangis, rasanya begitu dingin. Menyesal karna menolak pertolongan dari Chenle, yang hendak mengirimkan supir untuknya.
"Lagian masa orangnya keluar negri Aku pake fasilitasnya, aneh banget." cerocosnya, masih tetap merasa kesal.
"Nih, pake dulu gih."
Casey Kembali mengangguk patuh, Dia segera mengganti baju sesaat setelah masuk kamar ganti. Ketika selesai, Casey memainkan jarinya gugup saat berniat membuka mulut.
"terimakasih ... em?" Siswi tersebut tertawa kecil.
"Ryujin. panggil Ryujin."
"Terimakasih Ryujin." ucapnya berterimakasih.
"Casey kan?"
Untuk sesaat Casey mengerjap, mengapa orang ini mengetahui nama karakternya?
"iya ... kamu tahu Aku?" Ryujin mengangguk, sebelum lampu terang muncul di dalam kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect World, Casey Kyler
FanfictionKetika Ia harus menjalani hidup di raga orang lain. -Tidak di peruntukan bagi yang masih di bawah umur. Bijak dalam mencari buku yang akan di baca sesuai kebutuhan. Mohon kerja samanya.