Dipagi hari saat Ariel membuat sarapan.
Si kembar sudah siap di meja makan."Hai pagi sayang" sapa Ariel.
"Pagi kak--"
"Mommy!!" ralat mereka berdua."Ahahah .. Panggil kakak saja seperti biasanya Marchel Michel" sela Ariel.
Saat mendengar itu mereka berdua langsung menggelengkan kepalanya.
"Kakak itu Mommy kita, jadi mulai sekarang Marchel sama Michel manggil kakak dengan sebutan Mommy!!" ucap Marchel.
"Yasudah, tapi pengecualian untuk didepan banyak orang ya!!"
"Bukannya Mommy melarang tapi-- biar tidak ada yang menggunjing. Kalo misalkan status Mommy dan kalian sudah disebarkan, baru boleh" jelas Ariel."Siap Mommy!!"
"Oh iya, nanti pekan depan, kalian ikut Mommy pesta ya??" ajak Ariel.
"Pesta?? Dimana??" tanya Michel.
"Di rumah Papa kalian, mau ga?? Pestanya untuk teman-teman Mommy aja sih, tapi gapapa kok kalo mau ikut. Kalian bisa main juga di dalem rumah, kita pestanya dihalaman belakang" ucap Ariel.
"Di rumah Papa?? Benarkah??"
"Iya" balas Ariel yakin.
"Tapi bukannya rumah Papa sudah dijual oleh abang??" tanya marchel.
"Memang, tapi Mommy bisa membelinya kembali, tentunya dengan beberapa syarat"
"Mmm ... Mommy, Michel tidak terlalu suka ramai, mungkin nanti Marchel dengan Michel diam di dalam rumah Papa" ucap Marchel
"Ahh .. Maaf ya, kalau bisa Mommy ingin kalian istirahat dirumah saja, tapi Mommy juga ga bisa ninggalin kalian disini. Jadi lebih baik ikut aja ya?? Nanti mommy siapin mainan di rumah Papa"
"Tidak apa Mom!! Kami senang bisa bersama Mommy. Marchel Michel ga akan bandel kok, janji"
Ariel tersenyum simpul mendengar respon si kembar.
.
Satu minggu kemudian.
"Kalian bener-bener ga mau ikut?? Mending ikut aja yuk, sekalian happy happy dulu gitu sebelum ujian nanti. Kalian boleh kok ngajak temen kelasnya" bujuk Ariel.
Selama satu minggu terakhir, Ariel sering membujuk Alex dan Leo untuk ikut party bersamanya.
"Kita juga party paling cuman makan-makan doang. Ga akan ada minum minum, gue udah bikin syarat buat party-nya" lanjut Ariel.
"Emang dimana si tempatnya??" tanya Leo.
"Eumm--"
Ariel terdiam sejenak, ia lupa belum memberitahu tempatnya pada Alex dan juga Leon."Di rumah Jendra" balas Ariel yang membuat ke-2 putranya itu menoleh sempurna.
"Rumah Papa yang kita jual??" tanya Alex.
"Iya, udah cukup lama gue beli lagi rumahnya. Sorry, ga bilang dulu. Gue cuman sayang aja rumahnya kalo dipake sama orang lain"
"Tau darimana tempat rumah Papa??"
"Asisten gue"
"Seminggu sekali, rumah ada yang beresin juga. Jadi dijamin bersih" jelas Ariel."Sekalian kalian liat lagi rumahnya, kita party yuk disana" ajak Ariel.
"Trus, kalo lo beli rumah itu. Kenapa diem di apartemen??" heran Leo.
"Biar deket cabang perusahaan" balas Ariel dengan santainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Stepmother at a Young Age
Narrativa generaleTentang seorang gadis yang menjadi ibu tiri bagi ke-4 anak dari mendiang suaminya. Tidak mudah, namun dia harus bisa menghadapinya. Berawal dari anak tirinya yang membencinya, hingga orang-orang yang menghakiminya. Beragam masalah terus menerjang be...