Happy reading, semoga suka.
Jangan lupa buat vote dan komennya ya.
Untuk yang mau baca duluan, kalian bisa ke Karyakarsa, sudah update sampai bab 5.
Enjoy
Luv,
Carmen
_______________________________________________________________________________
Kupikir hari seperti itu tidak akan pernah datang, tapi ternyata nasib pintar mempermainkanku. Dari seorang pria yang sangat anti dengan pernikahan, aku akhirnya mendapati diriku benar-benar menikah, dengan seorang wanita, lebih tepatnya lagi, asisten pribadiku sendiri.
Olivia Feyrer...
Muda, bersemangat, usianya nyaris sepuluh tahun di bawahku, cantik dan tentu saja berotak encer. Tipe-tipe yang cukup menarik sebenarnya.
Aku menyimpan senyum masam saat meliriknya berdiri di sampingku dan mendengarkan sang pendeta. Ekspresi wajahnya sulit diungkapkan, gabungan antara terperangah, tak percaya, takut, cemas dan juga gugup. Dan entah apalagi. Aku tidak menyalahkannya. Dia juga pasti sedang mempertanyakan kewarasannya sendiri karena terlibat dalam pengaturan ini. Sekejap aku berpikir kalau wanita itu akan memberikan pernyataan bahwa dia tidak bersedia menikah denganku. Dia menatapku sekilas dan aku melemparinya sejenis senyum tipis, yang diartikan Olivia dengan baik dan rasanya cukup lega ketika mendengar Olivia menyatakan persetujuannya.
"Aku bersedia..."
Lalu giliranku. Pendeta itu kini mengarahkan tatap padaku.
"Treyton Zimmerman, apakah kau bersedia mengambil wanita ini, Olivia Feyrer, sebagai istri sahmu, dalam suka maupun duka, dalam sehat maupun sakit, sampai maut memisahkan kalian berdua?"
Aku tahu Olivia menatapku. Mungkin sedang mencoba mencari-cari sercercah keraguan dalam ekspresiku. Tapi aku berhasil menjawab tegas, pada tahap ini tidak ada yang akan bisa mengubah pikiranku. Aku harus menikahi wanita itu.
"Aku bersedia."
Dan ketika sang pendekat mensahkan pernikahan kami, aku merasakan getaran lega menjalar di sekujur tubuhku. Mulai sekarang, Olivia Feyrer resmi menjadi istriku sampai kewajiban dan hak-hak kami terpenuhi.
"Maka dengan kewenangan yang diberikan padaku ole Negara Bagian New York, saya mensahkan kalian sebagai pasangan suami dan istri. Sekarang kau bisa mencium pengantinmu, Mr. Zimmerman."
Getaran di dadaku kembali terasa, tapi ini sesuatu yang lain. Aku tidak akan menepis rasa canggung yang perlahan menghinggapiku ketika aku membuka cadar pengantinku dan meraihnya dalam pelukan lalu turun untuk menciumnya. Selama ini aku hanya melihat Olivia sebagai asistenku, tidak pernah lebih dan kini dia adalah pengantinku. Tapi saat bibir kami bersentuhan lembut, ada getaran statis yang menjalar hingga ke tengah tubuhku dan aku cukup terguncang. Apakah ini adalah semacam euforia? Karena bagaimanapun, tidak setiap hari seorang pria mendapati dirinya telah menikah. Atau karena aku merasa Olivia Feyrer tampak mengagumkan dalam balutan gaun pengantin desainer yang harganya sepantaran dengan beberapa bulan gajinya? Atau karena bibir wanita itu begitu lembut sehingga membuai kesadaranku? Pada akhirnya, ketika aku menjauhkan wajah, panas bibir wanita itu masih melekat hangat di atas bibirku.
Damn, Treyton! Remember, she is your wife, but she is not really your wife or she is?
Saat menggandeng wanita itu berjalan meninggalkan altar sambil menebar senyum palsu kepada para tamu undangan, aku tidak tahan untuk tidak meliriknya lagi. Senyum Olivia tampak begitu tersiksa sehingga membuatku kesal. Aku merendahkan bibirku dan berbisik pelan dari sampingnya. Hanya sekadar untuk mengingatkan.
"Tersenyumlah lebih natural, Livvy. Kau tidak tampak seperti pengantin wanita yang berbahagia."
Iya, kan? Apakah menikah denganku terasa begitu mengerikan? Di luar sana, ada jutaan wanita yang dengan senang hati menggantikan tempatnya. Tapi aku memilih dia! Bukankah itu sesuatu yang harus membuatnya tersanjung? Damn, Woman!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Billionaire's Marriage Agreement
RomanceAdult Romance 21+ Belum ada sinopnya, udah ada baru diupdate ya, kalau tertarik baca saja langsung.