BAB 11

172 19 0
                                    















⋇⋆✦⋆⋇ 

tara pun hanya melihat murayama keluar dari UKS dengan diam lalu ia melihat sekitar nya dan ternyata hanya ia sendiri yang ada di sini, gadis berambut hitam itu menghela nafas lalu ia melihat handphone nya dengan tatapan miris dan datar.

"mending gw jalan jalan biar ilang beban gw, meskipun cuma sejenak" gumam nya pelan.

lalu ia berjalan ke sembarang arah,ia tidak peduli di mana ia berada sekali, yang penting beban pikiran yang ia punya menghilang.

sunyi.... itulah yang tara rasakan sekarang sangat damai ia sangat suka situasi seperti ini.

langit semakin gelap namun gadis itu tidak peduli dan tetap melanjutkan perjalanannya dengan tersenyum senang, jarang sekali ia merasakan suasana seperti ini.

'drtttt drttt'

bunyi dering telepon itu sangat nyaring hingga tara berhenti berjalan dan langsung mengecek handphone nya.

Lalu ia melihat siapa yang menelpon nya '𝘍𝘶𝘤𝘬 𝘣𝘰𝘺' nama itu tertera di handphone milik gadis itu.

"bisa berhenti tlpon gw bisa?" ucap tara dengan emosi.

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘑𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘤𝘩𝘵 𝘬𝘶?" tanya pria itu.

"emang lo siapa anjg bapak gw bukan mak gw juga bukan" ucap tara datar.

"𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘬𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘭𝘶𝘱𝘢" ucap pria itu dengan menghela nafas.

"sorry gw gak punya kakak gak tau diri macem lo, dan lo gk usah sok iye sama gw, lo cuma anak pungut gak lebih, dan kakak gw cuma jef dan nalan, gak usah tlpn atau cht gw lagi" ucap tara dengan datar, lalu ia memutus sambungan tlpn itu dengan kesal.

lalu ia meremas handphone nya dengan mata berkaca kaca.

"gw benci sama lo Sialan" ucap nya kesal wajah gadis itu sampai memereah karena menahan tangis dan emosi.

"GW BENCI LO KENZI" ucap nya dan itulah nama pria tersebut, dia adalah kakak angkat tara ia sangat benci pada pria itu, tangisan gadis itupun akhirnya pecah ia menangis sesenggukan dan tidur terlentang di trotoar.

gila, gadis itu benar benar gila karena menangis dengan sesenggukan, meraung raung mlsambil rebahan, gak sekalian kayang aja neng?

skippp....

setelah ia puas menangis ia pun berjalan dan menemukan halte, lalu ia duduk dan bersandar di halte dengan posisi pw.

jika ada orang di sana pasti orang itu akan heran melihat tara seperti gembel tapi cantik, ku sebut dia gemtik (gembel cantik)

ia pun terdiam dan menatap handphone nya dengan heran, banyak sekali pesan dan tlpn tak terjawab dari murayama dan furuya, tpi ia tdk peduli dan melanjutkan aksi melamun nya.

Lalu tara pun tersadar dari lamunan nya karena ia mendengar suara motor mulai mendekati nya.

'brumm'

'Brummm'

tara bingung tiba-tiba ia di datangi dua pria asing, lalu ia pun menatap dua orang itu dengan waspada dengan tatapan tajam, seperti kucing sensi kalo kata murayama.

"siap kalian?" tanya tara dengan tajam.

"seharusnya kita yang nanya nona, kenapa lo di sini?" ucap orang itu dengan tersenyum manis.

CRAZY GIRLS (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang