BAB 15

147 14 1
                                    








⋇⋆✦⋆⋇ 

'drtttt'

suara sering handphone membuat gadis berambut hitam itu berdecak kesal, ia pun mengangkat telpon itu dengan berjalan keluar dari ruangan, tempat ia dan murayama berada.

"halo?"

'kapan pulang ke rumah?' tanya orang itu.

"males pulang kalo masih ada anak pungut itu di rumah, lagian hukuman gw belom selesai" jawab tara dengan santai.

'𝘥𝘪𝘢 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘵 𝘥𝘪 𝘶𝘴𝘪𝘳 𝘣𝘶𝘯𝘥𝘢'

"na? gak boong kan lo?" tanya tara tak percaya.

'𝘸𝘬𝘸𝘬 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘣𝘰𝘰𝘯𝘨, 𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘥𝘪 𝘣𝘶𝘯𝘶𝘩 𝘱𝘢𝘱𝘢"

"..... " tara hanya diam, jujur ia sedikit kaget dan sedikit tidak mood karena membahas kenzi anak pungut di keluarga nya.

'𝘥𝘪 𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘨𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢?'

"cukup menyenangkan"

'𝘨𝘸 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘫𝘦𝘧 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯' ujar orang tersebut.

"HAH? nalan lo mau ngapain di sini?" tanya tara terkejut, dan perkenalkan dia adalah TAMA NALANZA CASTELLANOS, dia adalah kembaran tara yang tidak seiras.

'𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘭𝘰 𝘯𝘨𝘦𝘱𝘦𝘵, 𝘺𝘢 𝘫𝘦𝘯𝘨𝘶𝘬𝘪𝘯 𝘭𝘰 𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩' Ujar nalan kesal.

"gw gak sakit na, gak usah di jenguk" ujar tara

'𝘭𝘦𝘮𝘰𝘵 𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘥𝘭𝘶, 𝘱𝘰𝘬𝘰𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘪𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘯𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘣𝘶𝘯𝘥𝘢 𝘫𝘢𝘨𝘢𝘪𝘯 𝘭𝘰" ucap nalan dengan serius.

"ck gw dah gede kali, tanpa kalian jagain pun gw pasti dah di jagain sama bawahannya papa sama bunda, risih tau gak siehh" Ucap Tara dengan jengkel.

'𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘭𝘰 𝘤𝘶𝘤𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘢𝘬 𝘨𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢, 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘭𝘰 𝘣𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘫𝘢𝘨𝘢𝘪𝘯 𝘭𝘰' jelas nalan.

benar kata nalan, ia adalah cucu dan anak gadis satu satunya di keluarga papa nya, jadi wajar jika keluarga besar papanya, menjaga dirinya dengan ketat, bahkan sedari dulu ia selalu di jaga oleh beberapa bodyguard milik papa dan kakeknya, hingga saat ini pun ia juga tau bahwa ia selalu di pantau dari jauh. sejujurnya ia risih namun ia tidak bisa protes karena ini juga menyangkut keselamatan nya.

di sisi lain murayama hanya diam menunggu tara selesai menelpon, tetapi orang yang ia tunggu belom juga muncul, karena ia bosan menunggu, akhirnya ia menyusul tara.

"kau sedang telpon dengan siapa?" Tanya murayama.

"oh, sama nalan katanya dia bakalan kesini minggu depan sama kak jef" Jelas tara.

"NANI??? " ujar murayama terkejut, ia berteriak tepat di telinga tara membuat gadis itu jengkel pada nya dan mematikan telpon secara sepihak.

"Gk usah teriak, budek kuping gw anjg" ujar gadis itu dengan kesal.

"gomen heheh" ujar murayama dengan tersenyum konyol.

"dah lah gw mau pergi ada urusan, jangan ikutin gw" ujar tara dengan menatap tajam murayama.

CRAZY GIRLS (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang