Part 5

489 71 25
                                    

Seharian ini krist menemani singto di kamarnya, krist dengan telaten mengganti kompres di kening singto hingga panas singto menurun.

Singto bangun dari tidurnya dan melihat wajah tampan krist yang tengah menatap khawatir padanya.

"Phi krist" gumam singto.

"Apa kamu masih pusing?" Tanya krist.

"Sudah tidak, phi. Tapi... Tapi pantat ku terasa perih" lirih singto dengan wajah merah karna malu.

Krist beranjak dari ranjang dan mengunci pintu kamar singto agar tak ada yang dapat masuk.

"Coba menelungkup, aku ingin melihatnya" ucap krist.

Krist membuka celana singto lebih dulu, kemudian singto menelungkup di kasur, pipi pantat singto bahkan membiru mungkin akibat di remas dengan kuat semalam.

Krist melihat lubangnya membengkak, dia mengambil salep dan mengoleskan salep di sana hingga singto merasakan sejuk.

"Maafkan aku" ucap krist.

Dia benar-benar merasa bersalah sekarang.

"Tak apa, phi" ucap singto.

Terdengar suara pintu kamar di ketuk, singto langsung memakai celananya lagi, setelah memastikan singto memakai celananya, krist membuka pintu kamar.

Di sana ada kong yang berdiri dengan wajah datarnya.

"Kenapa pintunya harus di kunci?" Ucap kong.

"K-kamu sudah pulang kong" ucap krist.

Kong berjalan mendekati singto dan duduk di samping singto, dia memeriksa kening singto dan merasa panasnya sudah turun.

"Apa kamu ingin makan sesuatu, aku akan memasak untuk mu" Tanya kong.

"Tidak, aku masih kenyang. Baju phi kenapa? Apa ini bekas darah?" Ucap singto sembari melihat ujung kemeja putih kongpob.

"Uhh... Ya..."

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanya krist khawatir kepada kong.

Singto menatap krist, entah kenapa hatinya sedikit sakit mendengar kekhawatiran krist pada kong.

"Ini bukan darah ku, sebaiknya aku mengganti pakaian ku dulu" ucap kong.

Kong berjalan keluar dari kamar singto begitu juga dengan krist yang hendak menyusul kong namun langkah kakinya terhenti saat singto memanggilnya.

"Temani aku" ucap singto.

Krist berjalan ke arah ranjang singto dan duduk di tepi ranjang.

"Aku ingin menemui kong sebentar" ucap krist.

"Phi pasti ingin bermesraan dengan phi kong" Ucap singto.

"K-kenapa kamu jadi posesif"

"Phi sudah memakan tubuh ku bahkan sampai aku demam, apa phi tak ingin bertanggung jawab? Pantat ku perih karna phi, apa phi mau aku melapor pada phi kong?" Lirih singto.

"Phi krist milik ku" ucap singto dengan wajah polosnya sambil menatap wajah krist.

"Bukankah phi bilang phi juga menyukai ku?"

"Ssstttt, jangan bahas ini sekarang" ucap krist.

Singto terdiam mendengarnya.

"Bukankah sudah ku katakan, kita jalani dulu?" Ucap krist.

"Ya, kita jalani. Tapi aku juga mau di perhatikan phi krist seperti phi memperhatikan phi kong"

"Aku sudah memperhatikan mu, sekarang aku ingin menemui kong sebentar"

Pewaris Tahta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang