Part 27

352 58 27
                                    

"Kong..." Ucap arthit, saat ini arthit sedang berada di kamar Kongpob.

Semenjak keduanya menjalin hubungan arthit memang lebih sering tidur di kamar Kongpob, bukan untuk melakukan seks, mereka hanya tidur bersama tanpa melakukan apapun, mungkin hanya sekedar berpelukan.

Arthit benar-benar membuktikan ucapannya jika dia bukan pria mesum, terbukti semenjak mereka menjalin hubungan hingga sekarang sudah terhitung dua bulan mereka tak pernah melakukan seks.

Hanya sesekali arthit mencium bibir Kongpob kemudian dia tak melanjutkan kegiatannya lagi meskipun sebenarnya Kongpob tak masalah arthit melakukan itu.

Arthit tipe pria yang lebih suka mengungkapkan perasaannya dengan melakukan hal lainnya, selain seks. Bukan berarti arthit tak punya nafsu, sebenarnya arthit sangat kelebihan hormon hanya saja dia menahan itu hingga dia dan Kongpob menikah nanti.

"Kenapa?" Ucap Kongpob.

"Apa kamu mau menikah dengan ku?" Ucap arthit.

"Kamu melamar ku?" Ucap Kongpob.

"Tidak, aku hanya sedang mengajak mu menikah, apa itu sama dengan melamar? Ku pikir jika melamar itu harus membawa mu ke tempat yang bagus dan mewah" ucap arthit.

"Kenapa kamu ingin menikah dengan ku?" Ucap Kongpob.

"Aku merasa jika aku sangat mencintai mu dan sangat ingin memiliki mu, membuat mu menjadi milik ku sepenuhnya" ucap arthit.

"Aku sudah menjadi milik mu sepenuhnya" ucap Kongpob.

"Maksud ku jika kita sudah menikah setidaknya kita bisa melakukan hal lain selain seperti ini" ucap arthit.

"Seks? Kamu mau itu? Ayo lakukan" ucap Kongpob.

"Kong, tolong. Aku serius. Aku sudah berjanji pada diri ku sendiri jika aku tak akan menyentuh mu hingga kita menikah" ucap arthit.

"Kenapa?" Ucap Kongpob.

"Karna jika aku mencintai seseorang aku akan menjaganya dengan baik tanpa ingin merusaknya" ucap arthit.

"Cih, kita sudah pernah melakukannya 2 kali jika kamu lupa" ucap Kongpob.

"Itu berbeda, bukankah itu hadiah ku? Lalu aku menerimanya" ucap arthit.

"Terserah" ucap Kongpob.

"Apa kamu mau menikah dengan ku?" Ucap arthit.

"Kamu mempunyai apa untuk menikahi ku, huh?" Ucap Kongpob.

Arthit terdiam mendengarnya, benar saja, dia bahkan tak bekerja dan tak mempunyai uang.

"Benar, maaf. Aku terlalu lancang mengajak mu menikah. Bisakah kamu membebaskan ku, lalu aku akan mencari pekerjaan agar aku punya uang untuk menikahi mu" ucap arthit.

"Arthit, aku benar-benar tak bermaksud untuk mengatakan itu. Jika kamu ingin kita menikah? Aku akan menyiapkan itu" ucap Kongpob.

"Tidak, tidak. Tolong, kong. Tolong beri aku kesempatan untuk berusaha sendiri, tolong biarkan aku bekerja di luar" ucap arthit.

"T-tapi--"

"Aku benar-benar merasa tak berguna jika seperti ini" ucap arthit.

"Baiklah, jika itu mau mu" ucap Kongpob.

"Apa kamu akan membiarkan ku pergi bebas kemanapun mulai besok?" Ucap arthit.

"Ya" ucap Kongpob.

"Terima kasih" ucap arthit sembari mencium kening Kongpob.

***
Pagi-pagi sekali arthit sudah bangun dari tidurnya, ia menatap kong masih tertidur pulas, arthit beranjak dari ranjang berjalan keluar dari kamar Kongpob ke kamarnya, hari ini arthit akan mencari pekerjaan, tenang saja dia sudah mempunyai tempat yang akan di tujunya.

Pewaris Tahta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang