Cukup lama mereka berada di luar kapal, akhirnya krist mengajak singto untuk masuk ke dalam berjalan menuju kamar mereka.
"Kita menginap di sini?" Tanya singto, saat mereka sudah merebahkan tubuh mereka di ranjang.
"Ya, kenapa? Apa kamu takut?"
"T-tidak"
Krist memiringkan tubuhnya dan menatap wajah singto di sampingnya hingga membuat wajah singto memerah karna malu.
"Apa aku boleh melakukannya?" Tanya krist.
"Melakukan apa?"
Krist mengusap bibir singto seakan memberi kode apa yang akan di lakukannya sedangkan singto memejamkan matanya menikmati usapan itu.
Krist mulai mengukung tubuh singto di bawahnya, kemudian menyatukan bibir mereka, krist dengan hati-hati melumat bibir singto, mengajari singto cara berciuman dengan baik dan benar sedangkan tangan singto melingkar indah di leher krist.
Krist membuka kedua pakaian mereka dengan cepat, hingga keduanya polos sempurna, krist menatap nanar tubuh polos singto, tubuhnya sedikit berisi di banding kongpob, perutnya rata berbeda jauh dari kongpob yang memiliki ABS di sana.
Tapi yang pasti tubuh singto Benar-benar mulus, krist mencium setiap jengkal tubuh singto tanpa ada yang terlewat sedikit pun, singto merintih saat bibir dan lidah krist tiba di pahanya, krist dengan rakus memainkan lidahnya di lubang singto hingga membuat tubuh singto bergerak seperti cacing kepanasan.
Singto mencengkram seprei kasur menyalurkan rasa nikmat yang di rasanya, sedangkan tiga jari krist sudah keluar masuk di lubang singto.
Permainan krist benar-benar hebat, singto bahkan tak sadar jika tiga jari krist sudah tertelan habis oleh lubangnya.
Krist menyudahi kegiatannya kemudian mengukung tubuh singto, singto membuka lebar kakinya, tangannya mencengkram erat seprei kasur, perlahan milik krist yang sangat besar mulai tenggelam di lubangnya.
Singto meneteskan air matanya karna merasa perih dan krist bertanggung jawab untuk mengusap itu.
"Sakit" lirih singto.
"Nanti akan nikmat" bisik krist yang kini mulai bergerak.
Penisnya terasa di cengkram erat oleh lubang singto, membuat krist mengeram nikmat di dekat telinga singto.
Krist memegang dua tangan singto kemudian fokus bergerak di bawah sana hingga ringisan kecil berubah menjadi desahan indah, krist menatap wajah singto di bawahnya, wajahnya memerah, bibirnya bengkak, rambut acak-acakan dengan poni yang hampir menutup matanya, benar-benar menggairahkan.
Singto menggila, sangat menggila saat prostatnya di tusuk dengan keras, singto terus mendesah dan mendesah nikmat, kakinya melingkar di pinggang krist sekarang.
Penisnya bergerak tak karuan karna genjotan krist yang semakin kasar, krist memegang penis singto kemudian mengocoknya seirama dengan hentakannya, beberapa menit kemudian singto mengeluarkan cairannya lebih dulu.
Krist membalik tubuh singto agar menelungkup dan kembali menyetubuhinya dari belakang, lubang singto seakan candu, krist meremas pantat bulatnya hingga memerah dan tersenyum puas menikmati hasilnya, singto menenggelamkan wajahnya di bantal hingga beberapa menit kemudian keduanya mengeluarkan cairan mereka bersamaan.
Tubuh singto langsung ambruk, dia masih belum bisa mengatur diri agar kuat melakukan seks, tapi krist tak berhenti sampai di situ. Krist terus menghajar lubang singto tanpa ampun, memenuhi lubang sempit singto dengan cairan miliknya hingga dia puas.
***
Pagi harinya krist bangun lebih dulu dari tidurnya, ia melihat kening singto berkeringat dan tubuhnya hangat, bibir bengkak singto juga memucat."Sing..." Ucap krist lembut.
Singto membuka matanya, kepalanya terasa pusing apa lagi tubuhnya terasa remuk.
"Phi krist" lirih singto.
Nafas singto terasa hangat menyapa dadanya itu berarti singto demam sekarang.
"Kamu demam?" Ucap krist.
"Tubuh ku sakit phi, kepala ku pusing" ucap singto.
Krist langsung memasangkan pakaian kepada singto kemudian menggendong tubuh lemah singto membawanya keluar dari kapal, sedangkan singto mengalungkan tangannya di leher krist.
Krist melajukan mobilnya pergi ke rumah sakit.
"Dia kenapa dok?"
"Dia hanya kelelahan dan sedikit terkejut, apa kalian baru saja melakukan malam pertama? Tubuhnya terkejut saat melakukan hal pertama baginya jadi wajar jika dia demam"
"Aahh... Y-ya" ucap krist.
"Dia juga kurang istirahat tadi malam, setelah ini lebih banyak beristirahat" ucap dokter, sembari menulis resep obat untuk singto, juga memberi salep karena singto mengeluh jika lubangnya perih.
Krist mengantar singto pulang ke mansion, membukakan pintu mobil untuk singto dan hendak menggendong singto namun singto menolak, singto hanya takut para pelayan yang melihat akan mengadu pada kongpob nanti.
"Dari mana saja kalian?" Tanya kong, saat melihat keduanya datang.
"Phi kong" lirih singto.
"Kapan kamu pulang, kong?" Tanya krist.
"Tadi malam" ucap kong singkat.
"Bukankah aku sudah ijin akan membawa adik mu kemarin?" Ucap krist.
"Apa kamu sakit?" Tanya kong, saat melihat wajah pucat singto.
Kong meletakan tangannya di kening singto dan merasa keningnya juga hangat.
"Krist! Bukankah ku suruh jaga adik ku dengan baik! Kenapa sekarang dia demam!" Ucap kong marah.
Kongpob menggendong singto membawanya ke kamarnya sedangkan singto menatap wajah kongpob dengan perasaan bersalah, dia demam karna menghabiskan malam panas bersama tunangan phinya sendiri.
Kong merebahkan singto dengan perlahan ke atas ranjang kemudian memanggil pelayan, lewat telpon di kamar singto.
Pintu kamar terbuka, pelayan masuk dengan membawa kompres untuk singto.
"Tidurlah" ucap kong.
"Iya phi" lirih singto.
Setelah meletakan kompres di kening singto, kong keluar lagi dari kamar tersebut dan menghampiri sang kekasih yang masih terdiam di ruang tamu.
Kongpob langsung mencium bibir krist dan melumatnya dengan rakus, walau mendapat serangan mendadak tapi krist tetap membalas lumatan kong.
Lihat, kong bahkan tak memeluknya dan tak mengatakan rindu padanya malah langsung menyerang dirinya, apa kong tak merindukannya?
Krist duduk di sofa sedangkan kongpob berada di pangkuannya.
"Aku merindukan mu" bisik krist.
"Aku juga... Merindukan penis besar mu" bisik kong.
Krist melepas kancing kemeja kongpob satu persatu dan tak memperdulikan keberadaan mereka yang masih berada di ruang tamu bahkan banyak maid tengah berlalu lalang sekarang.
Kongpob meremas rambut krist saat krist menghisap lehernya.
"Aarghh"
"Ssshhh"
Kongpob menggoyangkan pantatnya berusaha untuk menggoda milik krist hingga kenikmatan yang kong rasa tiba-tiba menghilang saat melihat seseorang yang mendekat ke arah mereka.
"Mobil sudah siap, tuan" ucap sopir kongpob.
Krist menghentikan kegiatannya dan menatap pria yang berani mengganggu mereka.
"Aku lupa, aku ada pertemuan penting sekarang" ucap kong sembari membenahi pakaiannya lagi.
*Cup... Kong mengecup bibir krist sekilas kemudian ia langsung pergi dari sana meninggalkan krist sendiri.
Tbc.
![](https://img.wattpad.com/cover/328266265-288-k41498.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pewaris Tahta
Short StoryTentang cinta segi tiga antara Kongpob, Krist, dan Singto. Dua kakak-beradik yang semula akur menjadi bertengkar hanya karna satu pria. Kong merasa di khianati oleh adiknya, adik yang di sayanginya bahkan di lindunginya lebih dari ia menjaga keselam...