Embun membasah
Menjamah kembang pada harumnya
Selaras dengan nestapa senja
Yang kian terlalu terhirup
Membanjiri teluk di perbatasan
Antara cinta dan obsesi
Keruh buih menghias ombak pengandaian
Tatkala sangkal menjaga diri
Logika kemudian bertanya
Benarkah ini?
Makna yang tersirat hanya dalam renungan
Terbungkus batin gelap
Menyendiri terengkuh sepi
Sebatas untuk lautan hayal tanpa jeda
Tak pernah bisa
Tak pernah bisa
Air itu bening hingga nanar
Aliran itu menuju satu singgasana
Lekas derapnya terlalu mengiris-iris
Bak melodrama penuh emosi
Yang bertahan ternikmati sendiri
Pacitan, 5 Februari 2015
-ailiya-